Polisi Mulai Endus Identitas Para Perampok Juragan Mebel di Kedungjajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Polisi Mulai Endus Identitas Para Perampok Juragan Mebel di Kedungjajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Polres Lumajang terus melakukan perburuan kawanan perampok yang menyatrono juragan mebel di Kedungjajang. Dari hasil penyelidikan, jumlah perampok sekitar 7 orang, dua berjaga di luar dan 4sampai 5 orang masuk kerumah korban.

"Hasil penyelidikan jumlah para perampok diperkirakan tujuh orang, sebagian masuk dan sebagian berjaga diluar," ujar AKP Tinton Yuda Riambodo SIK, Kasat Reskrim Polres Lumajang, Senin (08/08/2016).

Polisi sudah mengantongi identitas salah satu pelaku, namun saat dilakukan penggrebekan dirumah pelaaku, yang bersangkutan tidak ditemukan. Polisi hanya mengamankan sejumlah barang yang diduga milik pelaku yang digunakan untuk melakukan perampokan.

"Kita sudah kantongi identitas salah satu pelaku, namuan saat digrebek pelaku tidak ada dirumahnya," jelasnya.

Polisi juga memerintahkan polsek jajaran dan puskesmas untuk melaporkan jika ada orang yang berobat akibat luka bacok. Sebab, ada pelaku yang terluka karena korban melawan dan berhasil meluakai para pelaku. "Pelaku juga ada yang terluka," jelasnya.

Akibat kejadian permapokan itu, Asmani (46), Jeny Sofianah (17), Khoirul (15) mengalami luka bacok sangat parah terutama Jeny yang hasrus ICU, sedangkan Jumati (41) hanya mengalami luka ringan.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.