Pemandian Alam Selokambang, Jadi Lokasi Praktek Renang Siswa Sekolah

Penulis : lumajangsatu.com -
Pemandian Alam Selokambang, Jadi Lokasi Praktek Renang Siswa Sekolah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Olah raga renang masuk dalam mata pelajaran wajib kepada para siswa. Kondisi itu didukung dengan banyaknya kolam renang dan pemandian di Lumajang.

Afief Habriyan, guru SMA Negeri 2 Lumajang mengaku dalam seminggu sakali pasti ada kelas renang. Biasanya, tempat yang digunakan di Selokambang karena lokasinya luas dan airnya jernih. "Itu sudah jadi kesepakatan bahwa renang jadi mata pelajaran wajib," ujranya.

Jika ada siswa yang memiliki kemampuan lebih maka akan diarahkan ke sanggar renang. Sebab, renang dismaping oleh raga bermaian juga bisa jadi olah raga prestasi. "Renang ini adalah olah raga bermaian dan juga olah raga prestasi," paparnya.

Lumajang saat ini banyak sekali atlet renang terutama anak-anak. Disejumlah pertandingan, peserta renang sangat membeludak. "Sekarang atet renang terutama anak-anak sangat banyak," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.