Polisi Hentikan Penyidikan Pengepokan Pasir di Depan Koramil Sumbersuko

Penulis : lumajangsatu.com -
Polisi Hentikan Penyidikan Pengepokan Pasir di Depan Koramil Sumbersuko

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sejumlah warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPEL) mendatangi lokasi pengepokn pasir di depan Koramil Sumbersuko. Warga mempertanyakan kejelasan status pengepokan tersebut, karena sudah ada aktifitas pengangkutan pasir.

"Hari Minggu ada aktifitas pengangkutan pasir, padahal pasir-pasir itu dulunya masul dalam laporan polisi 10 Desember 2015 atas nama Ronald Teruna Jaya," ujar Arsyad Subekti, koordinator AMPEL, Senin (03/10/2016).

Jika memang tidak cukup bukti dan kasusnya di hentikan, Arsyad menyebut pengak hukum amat keterlaluan. Sebab, pasir-pasir yang ditumpuk tersebut berasal dari berbagai lokasi yang sudah jelas illegal.

"Jangan tebang pilih, jangan hanya warga kecil yang menambang secara manual yang diobrak-obrak, sedangkan pengusaha besar dibiarkan," jelasnya.

Sementara itu, AKP Tinton Yuda Riambodo, SIK, Kasatreskrim Polres Lumajang menyatakan bahwa pasir tersebut sudah dikembalikan kepada pemiliknya. Setelah dilakukan gelar perkara di Polda dan Mabes Polri, ternyata tidak cukup bukti, sehingga penyelidikan dihentikan.

"Setleh dilakukan gelar di Polda dan Mabes Polri, ternyata tidak cukup bukti, sehingga dikeluarkan  Surat Perintah Penghentian Penyidikan atau SP3," jelas Tinton.

Polisi menilai pasir-pasir di depan Koramil Sumbersuko tersebut hanya melanggar administrasi bukan kriminal. Sehingga, polisi langsung mengirim surat kepada pemerintah darah dan Dinas ESDM.

"Kalau pelanggran administrasi itu bukan diranah polisi, namun diranah pemerintah," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.