Tak Bersarkan Partai, DPD PAN Lumajang Kecewa ke Anang Hermansyah

Penulis : lumajangsatu.com -
Tak Bersarkan Partai, DPD PAN Lumajang Kecewa ke Anang Hermansyah
Nanang Qosim, Sekretaris DPD PAN Kabupaten Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dewan Pengurus Daerah Partai Amanat Nasional (DPD-PAN) Kabupaten Lumajang kecewa dengan anggota DPR RI Anang Hermansyah. Pasalnya, setiap kali Anang melakukan serap aspirasi (reses) DPD Panggil tidak pernah dilibatkan.

"Saya selalu ditanyakan oleh Dewan Pengurus Cabang PAN di Kecamatan soal mas Anang DPR RI dapil Lumajang-Jember, lah saya mau jawab apa lowong kita tidak pernah diajak bicara," ujar Nanang Qosim, Sekretaris DPD PAN Lumajang, Rabu (01/11/2017).

Karena tidak dilibatkan, maka PAN Lumajang tidak bertanggung jawab jika ada komplain soal reses Anang. PAN Lumajang sangat kecewa, karena banyak aspirasi konstituen PAN tidak bisa disampaikan kepada wakilnya di pusat.

"Pernah ada kegiatan Anang di Sukosari-Jatiroto, anak TK menunggu mulai pagi sampai siang tidak diberi makan. Pokoknya amburadul, kita tidak bisa berbuat apa-apa karena kita tidak dilibatkan," jelasnya.

Anang juga dianggap tidak pernah menyapa dan membesarkan PAN di Lumajang. Kader PAN meminta kepada PAN Jatim dan DPP PAN agar melakukan evaluasi kepada Anang karena tidak pernah berkontribusi untuk kebesaran PAN di daerah.

"Kalau seperti ini kan percuma punya wakil rakyat di pusat, kalau tidak bisa membantu membesarkan partainya di daerah. Yang jelas, PAN Lumajang banyak menyumbangkan suara dan itu harus ditampung aspirasinya," pungkasnya. (Yd/red)

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.