Sudah Clear, KPU Lumajang Lantik PPK dan PPS

Penulis : lumajangsatu.com -
Sudah Clear, KPU Lumajang Lantik PPK dan PPS
KPU Lumajang melantik PPK dan PPS

Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang melantik 105 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan 615 Panitia Pemungutan Suara (PPS), Rabu (22/11/2017). Setelah dilantik, PPK dan PPS akan segera melakukan tahapan Pilkada Lumajang dan Pilgub Jatim 2018.

"Alhamdulillah mas, hari ini kita lantik dan sudah tidak ada masalah lagi," ujar Muhammad Ridhol Mujib SE, Komisioner KPU Lumajang.

Awalnya, setelah pengumuman ada kesalahan input data PPS yang diumumkan dan langsung dilakukan penggantian. Kemudian ada aturan terbaru, bahwa PPK atau PPS tidak boleh rangkap jabatan jika tidak dapat ijin dan tidak ada hubungan suami istri. Jika tidak dapat ijin dan ada ikatan suami istri maka harus mundur.

"Awalnya ada yang salah input 2 PPS dan satu PPS mengundurkan diri karena merangkap jadi pendamping desa," jelasnya.

Sebelum pelantikan, ada beberpa nama PPK dan PPS yang mengundurkan diri karena rangkap jawaban dan juga diterima bekerja di tempat lain. KPU langsung melakukan pergantian dengan daftar antri, jika tidak ada penggantinya maka akan dilakukan mekanisme lanjutan.

"Sebelum dilantik, ada 1 PPS mengundurkan diri dan ada beberpa PPS yang juga mengundurkan diri karena diterima bekerja ditempat lain," jelasnya.

Berikut data PPS yang masih menunggu putusan Bawaslu :

1. Ummi Fadilah, Desa Sumberejo Kecamatan Sukodono
2. Syahrial Dwi Wahyudi, Desa Randuagung Kecamatan Randuagung
3. Lukmanul Hakim, Desa Sumbermujur Candipuro.
4. Agus Nur Cahyono, Desa Jatirejo Kecamatan Kunir
5. Nurul hidayah dan Ababil Faizin, Desa Ranupani Kecamatan Senduro
6. Muhammad Syahroni Desa klampokarum Kecamtan Tekung
7. Yeni Kristianuri, Desa Karangsari Kecamatan Sukodono
8. Razanah Hamdan, Desa Kaliwungu Kecamatan Tempeh. (Yd/red)

Editor : Redaksi

Berasal dari Pesantren

Santri Pilar Peradaban Masa Depan

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban umat manusia, munculnya setiap generasi yang berani memperjuangkan nilai-nilai luhur selalu menjadi tonggak perubahan besar. Di tengah dinamika dunia yang penuh tantangan ini, santri sebagai pewaris warisan spiritual dan intelektual Islam, memiliki misi besar: untuk membangun peradaban baru yang lebih mulia, lebih cemerlang, dan lebih berkah. Sebagai generasi yang ditempa dalam lingkungan pendidikan Islam yang penuh kedalaman, santri tidak hanya dibekali dengan ilmu agama, tetapi juga dengan tekad untuk mengarungi lautan perubahan zaman dengan bijaksana.