Artis Lokal Lumajang.

Dian Permata Pernah di Colek Penonton Saat Manggung

Penulis : lumajangsatu.com -
Dian Permata Pernah di Colek Penonton Saat Manggung
Kumpulan foto Dian Permata saat job nyanyi (Foto Istimewa)

Lumajang (Lumajangsatu.com) -Dian Permata warga Desa Yosowilangun  artis Lumajang multitalenta hingga dijuluki artis serba bisa. Ya, memang hal ini benar adanya.

Di samping menjadi penyanyi, ia adalah pesinden. Bahkan bermain peran seperti pertunjukan teater juga pernah ia lakoni. Tak hanya itu saja, ia juga bisa ngerapp lho.

Dalam kesempatan yang ada, ia lebih sering memakai kebaya dengan rambut disanggul. Kini ia tengan disibukkan menjadi ibu rumah tangga.

Tak jarang pedangdut kelahiran Lumajang ini pun mengisi acara pernikahan di desa-desa.  Mengingat kembali masa-masa ketika merintis karier sebagai pedangdut, dia menuturkan dirinya tak jarang mendapat perlakuan yang kurang nyaman dari para penontonnya.

Dikatakan kepada Tim Lumajangsatu.com , tak sedikit penontonnya yang menyentuh atau mencolek bagian tubuhnya ketika sedang bernyanyi di atas panggung.

"Mungkin ada yang duet terus nyawer yang kemudian memegang bagian lengannya" kata ibu dua anak ini.

Kerap berpindah panggung,dia pun bisa menghabiskan waktu untuk bekerja hingga tengah malam.Saat itu dirinya kerap berpindah tempat dengan mengendarai sepeda motor, bahkan ketika hujan turun.

"Aku mulai nyanyi dangdut jam 7 sampai jam 11 malem kalo di desa itu," sambungnya.

Selain karena suaranya, dia juga dikenal lantaran memiliki penampilan yang tidak seperti pedangdut pada umumnya. Meski di atas panggung, dia tak sungkan untuk tampil dengan riasan dan busana yang apa adanya.(Ind/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.