Sindir Naiknya Tarif Dasar Listrik

Bunda Indah Ajak Massa di Stadion Semeru Lumajang Ganti Presiden

Penulis : lumajangsatu.com -
Bunda Indah Ajak Massa di Stadion Semeru Lumajang Ganti Presiden
Bunda Indah saat Orasi Politik di Kampanye Terbuka di Stadion Semeru juga tampak mirip bendera hitam bertuliskan tauhid dibelakangnya.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ketua DPC Gerindra Lumajang, Indah Amperawati Masdar yang akrab disapa Bunda Indah menyampaikan orasi politik dengan suara menggelegar di Lapangan Stadion Semeru, Kamis (4/4/3019) siang. Dia mengajak massa pendukung dan simaptisan untuk memiliki capres/cawapres Prabowo-Sandi.

Pasalnya, harga Sembako dan tarif dasar listrik melambung. Sehingga membuat beban ekonomi masyarakat menjerit.

"Beban masyarakat makin berat," ujar Bunda Indah.

VIDEO : Orasi Politik Bunda Indah #gantipresiden

Masih kata indah, uang seratus ribu hanya dalam 64 saja. Sehingga uang kita tidak ada nilainya. "Bupati dan wakil bupati tidak mempunyai menurunkan tarif dasar turun kewenangan presiden," jelasnya.

Bunda indah mengajak massa, jika ingin tarif dasar listri turun, maka ganti presiden. "Ganti presiden," teriak Bunda.

Dengan koor serentak massa berterikan, Prabowo, Prabowo dan Prabowo. (ls/red)

Editor : Redaksi

Yuk ikuti lombanya

Dies Natalis ke 39 STKIP PGRI Lumajang Adakan Banyak Lomba

Lumajang – STKIP PGRI Lumajang merayakan Dies Natalis ke-39, akan dilaksanakan pada tanggal 16-18 Desember 2024. Momentum ini diharapkan meningkatkan semangat civitas akademika berkarya untuk Indonesia maju maupun mempercepat mewujudkan visi STKIP PGRI Lumajang dan mengembangkan skill adik-adik siswa SMA/MA/SMK/sederajat, khususnya di Kabupaten Lumajang.

28 Oktober 1928

Reaktualisasi Sumpah Pemuda di Era Kemerdekaan

Lumajang - Di tengah gemuruh suara kebangkitan generasi muda yang bersemangat, terbayang kembali momen bersejarah yang mengubah arah perjalanan bangsa ini. Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928. Dalam suasana yang penuh tekad, para pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang bersatu untuk mengangkat panji persatuan, menegaskan bahwa meski berbeda, mereka adalah satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa: Indonesia.