Health

Biar Nggak Stres, Haruskah Puasa Medsos Jelang Pemilu?

Penulis : lumajangsatu.com -
Biar Nggak Stres, Haruskah Puasa Medsos Jelang Pemilu?
Kalau kamu jenuh dengan perdebatan pilpres,sebaiknya puasa media sosial dulu.

Lumajang (Lumajangsatu.com)- Duh, masih bingung nih pilih pasangan calon (paslon) presiden nomor urut 01 atau 02. Ditambah buzzer-buzzer dari masing-masing paslon gencar sekali berkampanye di media sosial (medsos). Bukannya tahu mau pilih yang mana, malah bingung tak ada ujung.

Kondisi seperti ini kerap sekali membuat kita sedikit stres. Haruskah puasa medsos sampai tanggal 17 April, saat Pemilu 2019 dilaksanakan?

Menurut pakar kesehatan jiwa sekaligus staf pengajar Departemen Psikiatri FK UKRIDA, dr Andri, SpKJ, FACLP, boleh saja puasa medsos apabila tidak sanggup dengan ramainya isu pilpres hingga perdebatan di medsos.Kalau mau puasa sebenarnya silahkan saja bagi yang tidak sanggup, karena begitu ramainya dan banyaknya orang-orang yang berkaitan dengan masalah pilpres sehingga dia bingung sendiri," jelasnya

"Mungkin orang seperti ini perlu dipuasakan karena sering kali mengingatkan kita pada hal-hal yang tidak nyaman, saling hujat, saling cela, bagi sebagian orang akhirnya jenuh," lanjut dr Andri.

Meskipun tidak sampai membuat seseorang mengalami masalah kejiwaan, puasa medsos bisa membuat tenang dari isu pilpres yang tidak jarang menimbulkan perdebatan karena adanya perbedaan pilihan.(Ind/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).