Bupati Nyetatus di Facebook
Cak Thoriq Resah Beringin Alun-alun Lumajang Mengering, DLH Gerak Cepat
Lumajang (lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq yang akrab disapa Cak Thoriq membuat status tentang Beringin Mengering Alun-alun. Ternyata, mendapat perhatian netizen untuk berkomentar di akun facebook orang nomer satu di kaki Gunung Semeru.
Status Cak Thoriq juga menjadi perbincangan para netizen, baik diwarung kopi, kantor pemerintahan, pelayanan kesehatan, pendidikan serta anak muda. Bupati menulis status sebagai berikut dilengkapi dengan foto Beringin ditengah jantung kota.
"Saya sangat resah dengan kondisi beringin di Alun alun Lumajang. Semakin hari semakin mengering, bahkan ada beberapa dahan yang mulai patah, padahal saat ini musim hujan yang seharusnya beringin alun alun semakin rindang. Beberapa sebab diantaranya, karena adanya pembatas permanenan yang mengelilingi beringin dengan konsep air mancur.
Sungguh dilema, saya berkeingin icon beringin di tengah alun alun harus tetap terjaga. Saya support penuh Mbak Yuli Haris, untuk mengembalikan rindangnya beringin dengan langkah yang benar benar nyata."
Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Terbuka Dinas Lingkungan Hidup, Yuli Harismawati yang disebut dalam status akun Bupati Lumajang mengaku pihaknya terus berupaya untuk melakukan penanganan terhadap pohon beringin yang berusia 100 tahun lebih itu.
"Memang pohon beringin butuh penanganan, apalagi dengan adanya bangunan dan air mancur dibawahnya," ungkap Mbak Yuli, sapaan akrban mantan pejabat Humas Pemkab itu.
Masih kata dia, percikan air mancur dibawah pohon beringin dengan akar tunggang memang tidak baik. Sehingga menghambat pertumbuhan akar dan batang bawah pohon.
"Untuk akar beringin, memang menyebabkan bangunan air mancur retak-retak," paparnya.
DLH sudah melakukan rekayasa untuk bisa menyelematan pohon beringin dengan kajian mendalam tentang pohon beringin. Pasalnya, beringin di alun-alun adalah tetengger Kota Lumajang dalam sejarah panjangnya.
"Kita terus kaji dan melakukan langkah cepat, karena dibawa pohon ada aset bangunan," pungkasnya. (ls/red)
Editor : Redaksi