Melihat Home Industri Pembuatan Sosis di Kedungjajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Melihat Home Industri Pembuatan Sosis di Kedungjajang
Home industri pembuatan sosis masih mempertahankan tenaga manusia

Lumajang (lumajangsatu.com) - Di jaman yang serba canggih dan semua menggunakan mesin, Pembuatan sosis di Lumajang masih tetap mempertahankan tanaga kerja manusia. Meskipun hampir 90 persen pengusaha sosis diluar sudah banyak menggunakan mesin.

Home industri milik Pak Ahmad Wahyudi di Desa Curah Petung Kecamatan Kedungjajang, masih tetap mempertahankan tenaga manusi. Dismaping memberi lapangan pekerjaan, hasil tangan manusia tidak sama dengan mesin.

Meski saat ini teknologi sudah semakin berkembang, namun peran manusia di Home Industri ini belum bisa sepenuhnya digantikan oleh Mesin. Peran manusia masih sangat penting meski sudah ada bantuan tenaga Mesin yang cukup banyak.

“Kami tidak dapat menemukan apapun untuk menggantikan, sentuhan manusia seperti pendengaran dan mencium bau tidak bisa digantikan mesin,” ungkap Ahmad Wahyudi, Kamis (17/05/2018).

Di home industri pembuatan sosis yang dikelolanya, ada puluhan orang pekerja. Dan kebanyakan para pekerjanya berasal dari tetangganya sendiri.

"Selain kami membuka usaha sosis ini, Kami juga membuka lapangan pekerjaan untuk mensejahterakan warga sekitar sini, dikarnakan kebanyakan masyarakat sini orang tua yang sudah menjanda, kami tidak takut untuk gulung tikar, meskipun banyak pesaing yg menggunakan mesin sebagai alat bantu proses pembuatan sosis," pungkasnya.(In/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).