Gaya Hidup

Laskar Hijau Kutuk Perhutani Tebang dan Bakar Lahan Koservasi Gunung Lemongan

Lumajag(lumajangsatu.com)- Pada hari ini rabu tanggal 2 oktober 2013 telah terjadi perusakan tanaman konservasi yang selama ini ditanam oleh Laskar Hijau serta aktivis lingkungan hidup dan para pecinta alam di Gunung Lemongan. Perusakan terjadi karena Perhutani dengan membabi buta menebangi tanaman akasia yang ada di lereng Gunung Lemongan tanpa mempedulikan tanaman konservasi yang ada di sekitarnya. Bahkan dengan sengaja ada yang ditebas, atau kerobohan pohon akasia yang ditebang. Tak cukup dengan itu, perhutani masih membakar kawasan tersebut yang jelas-jelas sangat rawan terjadi kebakaran hutan seperti tahun 2011 yang menghanguskan sekitar 300 hektar tanaman konservasi di Gunung Lemongan. Adapun jenis tanaman yang banyak menjadi korban dari penebangan pohon yang biadab ini antara lain bambu, jambu biji, mangga, alpukat, kayu manis, kopi, nangka, sukun, dan lain-lain. Lasakar Hijau yang dikoordinatori A'ak Abdullah Al-Kudus, dalam rilisnya meyebutkan, sejatinya antara Perhutani dengan Laskar Hijau sudah terbangun kesepahaman untuk bersama-sama melestarikan kawasan lindung Gunung Lemongan mengingat kondisinya memang sangat kritis. Kesepahaman tersebut terjadi pada saat diselenggarakan Diskusi dengan Tema: “Membangun Kerjasama Strategis Dalam Pengelolaan Hutan Lindung di Kawasan Gunung Lemongan, Klakah-Lumajang” pada hari Kamis, tanggal 28 April 2011 di Posko Laskar Hijau di Gunung Lemongan. Para pihak yang hadir dan turut dalam membangun kesepahaman ini adalah Perum Perhutani II – Jawa Timur Bpk. Mardjojono, Administratur KPH Perhutani Probolinggo Ir. Zeni Zaenal Muis, M.Si, dan Asper BKPH Klakah, Rifa’i. Diskusi ini difasilitasi oleh Lembaga Bantuan Hukum Surabaya (LBH Surabaya) yang diwakili oleh M. Faiq Asshiddiqi, SH. Sekedar untuk diketahui bersama, bahwa sejak terjadi penebangan liar pada kisaran tahun 1998 – 2002, kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan luluh lantak. Akibat dari perusakan hutan ini 13 ranu (danau) yang ada di sekitar Gunung Lemongan mengalami penurunan debit air yang sangat signifikan. Bahkan Ranu Kembar yang ada di Desa Salak, Kecamatan Randuagung kering total. Kondisi ini selanjutnya menjadi penyebab utama terjadinya krisis air bersih di kawasan Lumajang utara khususnya saat musim kemarau seperti saat ini. Perhutani yang seharusnya bertanggung jawab untuk menghijaukan kawasan hutan lindung yang ada di petak 12 dengan luas lahan 1.958.30 Hektar tersebut sama sekali tidak melakukan apapun. Atas dasar kekosongan peran itulah, maka pada tahun 2008 sekumpulan orang yang menamakan dirinya Laskar Hijau berinisiatif untuk melakukan penghijauan di Gunung Lemongan secara intens dan terfokus. Upaya tersebut sudah membuahkan hasil yang baik. Kawasan yang dulunya hanya ditumbuhi ilalang kini mulai tumbuh aneka ragam tanaman buah dan bambu. Bahkan beberapa jenis tanaman sudah berbuah dan mulai bisa dinikmati oleh masyarakat seperti jambu biji, apel, jambu air, sirsak, dan masih banyak yang lainnya. Upaya menghijaukan kembali Gunung Lemongan murni dibiayai secara swadaya oleh Laskar Hijau dan elemen masyarakat lain yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan ini. Perhutani tak pernah sedikitpun membantu upaya pelestarian ini meskipun sebenarnya ini merupakan tanggung jawab sosialnya. Bukannya membantu ikut menjaga dan melestarikan,  Perhutani malah menjadi perusak terdepan kelestarian hutan di Gunung Lemongan. Atas peristiwa ini kami mengutuk dan mengecam kebiadaban yang telah dilakukan Perhutani ini.  Dan oleh karena itu kami menuntut: Segera menghentikan penebangan dan pengerusakan serta pembakaran di Gunung Lamongan Kembali menghargai, menjalankan dan tidak melanggar kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya. Mengganti dengan menanam kembali tanaman konservasi yang rusak dalam proses penebangan tersebut. Pernyataan permohonan maaf kepada masyarakat terutama mereka yang secara sukarela berkontribusi dalam upaya konservasi selama ini. Selama ini, berbagai upaya koordinasi dan komunikasi untuk upaya konservasi Gunung Lemongan sudah dilakukan oleh Laskar Hijau ke berbagai pihak yang terkait. Tidak ada maksud lain, selain upaya konservasi itu sendiri. Namun berdasarkan apa yang sudah terjadi selama ini, terutama pengrusakan yang saat ini sedang terjadi. Kami merasa perlu untuk menyuarakan keprihatinan dan aspirasi kami dalam bentuk: 1. Penggalangan masa untuk berdemonstrasi kepada pihak perhutani. Kami mengundang para relawan Laskar Hijau, jejaring, masyarakat dan rekan-rekan pers untuk hadir dan melayangkan 4 tuntutan diatas kepada pihak perhutani di Lumajang pada hari senin, 7 Oktober 2013 sekitar jam 10.00 WIB. 2. Penyebarluasan berita “Perhutani ingkar janji dan rusak tanaman konservasi". Kami akan memberitakan kejadian ini melalui jaringan sosial media dan media cetak serta berbagai media. Hal ini dirasa perlu untuk mensosialisasikan peristiwa ini, serta memberikan informasi yang memadai bagi semua pihak agar menjadi paham 3. Membuat Petisi. Akan membuat petisi yang akan dikirimkan kepada pihak perhutani dengan melibatkan masyarakat luas pada umumnya dan Bpk. Dahlan Iskan (mentri BUMN) khususnya.   4. Mengupayakan segala hal demi terjaganya Gunung Lemongan dari para pelaku pengrusakan. Besar karapan kami, segala pihak yang terkait bersedia bekerjasama untuk mendukung upaya konservasi ini. Kami sadar betul bahwa segala kesepakatan dan janji pelestarian Gunung Lemongan terletak pada niat baik dan kesepakatan tidak tertulis, namun bagi kami itu sudah cukup, karena kami percaya bahwa pihak pihak terkait, menjadikan kebaikan bersama sebagai tujun akhir. Rilis tersebut disampikan oleh Laskar Hijau.(Yd/red)

Wabup Lumajang Akan Orasi Ilmiah di Wisuda Universitas Negeri Malang 2013

Lumajang(lumajangsatu.com)- Wakil Bupati Lumajang Drs H. As'at Malik M.Ag diundang untuk mejadi keynote speaker dan orasi ilmiah pada acara wisuda Universitas Negeri Malam (UM) tanggal 12 Oktober 2013. As'at Malik memang salah satu alumni UM saat masih bernama IKIP Malang. "Iya tadi saya dikontak salah satu panitia, minta nomor telefon yang bisa dikirimi Fax, ternyata dikirimi undangan untuk menyampaikan orasi ilmiah saat wisuda nanti," Ujar Wabup dikantornya, Selasa (01/10/2013). Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan biasa, sebagai sarana untuk reuni para alumni. Namun, pada kesempatan kali ini dirinya diundang sebagai alumni juga sebagai keynote speaker dalam orasi ilmiah saat wisuda tanggal 12 Oktober 2013 mendatang. "Acara reuni alumni saja," Tarangnya. Dismaping itu, ia juga diminta untuk memberikan motifasi bagi seluruh mahasiswa yang akan diwisuda. Wabup juga diminta mengirimkan tek orasi ilmiahnya, karena akan dijilid dengan buku yang akan diberikan kepada seluruh wisudawan. "Saya juga diminta mengirim tek orasi ilmiah oleh penitia," Pungkasnya.(Yd/red)

Dua Hari Listrik PLN Mati, Warga Gucialit Akan Mengadu ke Presiden

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sudah dua hari, 6 rumah di Dusun Sidomakmur RT.03 dan RT.04 RW.03  Desa kertowono, Kecamatan Gucilait, hidup dalam kegelapan. Pasalnya, aliran listrik PLN mulai Kamis sore mati dan hingga kini masih belum hidup. "Sudah dua hari 6 rumah PLN mati, rumah lainnya menyala," Ujar Memey, salah satu warga yang rumahnya mati, kepada lumajangsatu.com, Sabtu (28/09/2013). Ia mencoba menghubungi Call Center PLN namun tidak ada jawaban. Warga yang sudah terbiasa menggunakan listrik PLN merasa terganggu ketika listrik sering padam. Disamping itu, di Gucilait jarang toko yang menjual minyak tanah, menambah penderitaan warga menjadi komplit. "Disini jarang orang jual minyak tanah," Tambah perempuan manis ini. Dirinya merasa dirugikan dengan matinya listrik PLN dirumahnya. Sebab, selama itu tidak bisa bekerja dan banyak waktu yang terbuang sia-sia karena saat ini sudah tergantung pada listrik. "Kami minta pelayanan PLN diperbaiki, karena kalau kita telat bayar pasti kena denda, tapi kalau PLN mati sampai dua hari, tidak ada ganti rugi bagi kami," Jelasnya. Warga juga mengaku peralatan elektronik yang menggunakan listrik juga cepat rusak. Sperti TV, Kulkas dan lainnya. "Pokoknya kami minta petugas datang dan segera memperbaiki jaringan listiknya, kalau tidak kami akan mengadu ke Presiden" Pungkasnya.(Yd/red)

Inilah Jurus Ampuh Bupati Lumajang, Atasi Krisis Air Bersih di Ranuyoso

Lumajang(lumajangsatu.com)- Guna mengatasi krisis air bersih bagi warga Lumajang diwilayah utara, Bupati Sjahrazad Masdar telah menyiapkan jurus ampuh. Dengan strategi tersebut, bupati menjamin warga Ranoyoso dan sekitarnya akan kebanjiran dengan air. "Tunggu tanggal mainnya ya, saya sudah siapkan rencana yang bagus sekali, insyaallah warga Ranoyoso dan sekitarnya akan kebanjiran," Ujar Bupati yang kembali menjabat untuk kali kedua ini, Sabtu (28/09/2013). Lanjut bupati, Pemerintah Lumajang dan Probolinggo akan melakukan MoU yang difasilitasi oleh Pemprov jatim untuk mengatasi krisis air bersih diwilayah Lumajang utara. Dimana, dengan menggunakan APBN 2014, warga Ranoyoso akan dialiri air dari sumber mata air Ronggo Jalu yang berara di Probolinggo. "Dari APBN 2014, kita sudah lakukan MoU dengan Probolinggo yang difasilitasi oleh Pemprov Jatim," Terangnya. Setelah dilakukan survey, kemiringan daerah Ranuyoso sangat bagus, untuk dialiri air dari Ronggo jalu. Sehingga dalam tahun 2014, melalui MoU dengan Probolinggo, warga Ranoyoso akan mendapatkan aliran air dari sumber tersebut. "Kalau waktunya saya belum tahu, apakah awal tahun, pertengahan tahun atau akhir tahun," Pungkasnya. Seperti diberitakan, di Lumajang ada 6 kecamatan yang mengalami krisi air bersih, yakni kecamatan padang, Gucialit, Kedungjajang, Klakah, Ranoyoso dan Randuagung. Dimana, dari enam Kecamatan itu, krisis air bersih terjadi di 26 Desa.(Yd/red)

Kecamatan Gucialit, Lumajang, Daerah Dengan Sejuta Pesona Wisata

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kecamatan Gucialit yang berada di sebelah barat Kabupaten Lumajang, adalah daerah yang memiliki pesona alam yang memukau, dengan segala potensi wisatanya. Daerah yang berada dikaki lereng Gunug Semeru ini, adalah kawasan yang menyajikan berbagai wisata air terjun, dan sejumlah wisata sejarah peninggalan belanda dan jaman kerajaan Lamajang Tigang Juru. Di desa Gucialit, memiliki wisata alam kebun Teh Kertowono, yang menyajikan hamparan warna menghijau daun teh yang masih muda, Air terjun semingkir, air terjun kali Gendang, air terjun Pere. Dimana pengunjung akan puas mandi dengan air yang jernih saat musim kemarau. Disamping itu, Gucialit juga memiliki wisata sejarah, antara lain, rumah tua di area kebun teh kertowono desa kertowono, Didesa Kertowono juga memiliki wisata alam , yakni antrukan (air terjun) pawon, antrukan rawis. Sedangkan wisata Sejarah jaman kerajaan Lamajang, situs kates di desa Dadapan dan situs watu lumpang didesa Pakel. Irawan, Anggota Pemuda Wisata Gucialit menyatakan, puluhan air terjun dan hamparan kebun teh akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Namun, untuk mencapai sejumlah air terjum memang tidak bisa menggunakan kendaraan. Pengunjung harus berjalan kaki, karena lokasinya yang cukup jauh. Sedangkan kebun teh kertowono, pengunjung bisa menggunakan sepeda motor bahkan mobil. Ia berharap, kepada Pemerintah agar ada perhatian bagi Kecamatan Gucilait agar wisatanya menjadi dikenal. Sehingga bisa mengangkat perekonomian wargas sekitar. "Kita berharap agar Satu Desa wisata program dari pak Bupati bisa segera direalisasikan di Gucialit," Terang pemuda yang aktif didunia pecinta alam ini, Jum'at (27/09/2013).(Yd/red)

Siapkan Pokdarwis, Untuk Ciptakan Satu Kecamatan Satu Desa Wisata

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kantor Pariwisata, Seni dan Budaya (Kanparsenbud) Kabupaten Lumajang mulai start membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dengan melibatkan semua elemen masyarakat. Pembentukan Pokdarwis guna menyukseskan program bupati Lumajang dalam bidang pariwisata, yakni satu kecamatan satu desa wisata. Gawat Sudarmanto Kanparsenbud mengatakan, Pihaknya telah menghubungi sejumlah kelompok masyarakat untuk mengenalkan dan mengembangan pontensi dibidang wisata, seni dan budaya. Bahkan, kelompok Informasi masyarkat yang dibentuk oleh Humas Pemkab juga akan dilibatkan dalam mengenalkan berbagai potensi di Lumajang. "Kita sudah hubungi beberap kelompok Masyarakat," terang Gawat saat ditemuai sejumalh wartawan dikatornya di kawasan KWT, Jum'at (27/09/2013), Selaian itu, khusus potensi wisata yang ada di wilayah perhutani, Pariwisata akan mengajak dan Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH). Sehingga, semua potensi yang ada di kawasan hutan perhutani bisa diberdayakan oleh LMDH dan menjadi tujuan wisata. "MoU akan dibahas lebih lanjut," Jelas Gawat. Pokdarwis diharpakan menjadikan salah satu embrio satu kecamatan satu desa, untuk kemudian dibentuk seksi-seksi dibidang potensi Lumajang, seperti Kesenian, Wisata, Kuliner, Sejarah serta laiya. "Podarwis juga memiliki fungsi untuk mengenalkan potensi wisata didaerahnya," Pungkasnya.(Yd/red)

Peduli Lingkungan, KWI Lumajang Akan Tanam 5 Ribu Bakau di Pantai Meleman

Lumajang(lumajangsatu.com)- Tahun 2013 Konferensi Wali Greja Indonesia (KWI) mencanagkan sebagai tahun ekopastoral, yakni mengajak seluruh umat Katolik mencintai ekologi alam. Untuk itu, pada tanggal 29 September 2013, seluruh umat Katolik Lumajang akan melakukan penanaman pohon bakau dikawasan pantai Meleman, desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun. "Tahun 2013 KWI mencanangkan sebagai tahun ekopastoral," Ujar Tomas Jati Nugroho SH, Sekretaris KWI Kabupaten Lumajang," Jum'at (27/09/2013). KWI Lumajang bersama Dinas Perikanan Kabupaten, serta Masyarakat rencananya akan menanam 5 ribu pohon bakau. Penanaman bakau di pantai Meleman, merupakan risert awal dari Gereja Katolik, sebagai lokasi budidaya ekosistem pantai, yang harus dipertahankan. "Ini resert awal ya, nantinya kemungkinan bisa dikembangkan lagi pada wilayah pantai selatan lainnya dikawasan Lumajang," Terangnya. KWI melihat, pantai selatan adalah kawasan yang rawan dengan bencana. Oleh sebab itu, penghijauan sebagai benteng jika terjadi Tsunami harus dilakukan. Dengan penanaman bakau tersebut, diharapkan keteduhan dan kawasan hijau tidak akan berkurang dari wilayah selatan Lumajang. "Kawasan selatan ini kan wilayah rawan dengan gempa yang berpotensi Tsunami," Tambahnya. Kegitan tersebut juga bisa diikuti oleh seluruh eleman Masyarkat manapun. Sehingga bagi para pecinta alam yang berminat bergabung, KWI mempersilahkan pada tanggal 29 jam 7 pagi, bisa langsung datang ke pantai Meleman.(Yd/red)

Indonesia Bebas Narkoba 2015, BNN Lumajang Bentuk Kader Penyuluh Anti Narkoba

Lumajamg(lumajangsatu.com)- Guna memerangi peredaran narkoba yang semakin menghwatirkan dari waktu kewaktu, Badan Nasional Narkotika (BNN) Kabupaten Lumajang menggelar pembentukan penyuluh anti Narkoba Tahun 2013. Peserta yang dilibatkan sebagai kader penyuluh Narkoba berasal dari kalangan Swasta dan tokoh Masyrakat. Peran pencegahan dan pemberantasan Narkoba bukan hanya tugas polisi, namun adalah tugas dari seluruh elemen Masyarakat Indonesia, Ujar AKBP Mokh. Hufron SE. MH, Kepala BNN Kabupaten Lumajang, Rabu (25/09/2013). Pembentukan kader penyuluh Narkoba untuk mendukung program pemerintah agar Indonesia terbebas dari bahaya Narkoba 2015. Dengan semakin pahamnya Masyrakat pada dampak dan bahaya Narkoba, nantinya kader bisa melakukan pengawasan pada lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya. Indonesia harus bebas Narkoba 2015, Terangnya. Acara pembentukan kader penyuluh anti Narkoba dilingkungan swasta dan Masyarakat digelar selama dua hari, mulai 25-26 September 2013, di Hall Happy Hotel Prima Lumajang. Dalam kegiatan tersebut peserta diberi 6 materi dari bebagai sudut pandang pada Narkoba. Materi yang disampaikan anatar lain, Sosialisasi BNN dan bahaya jenis Narkoba, Narkoba ditinjau dari segi Hukum, Narkoba ditinjau dari segi medis, Dampak pada urine bagi pengguna narkoba, peserta juga akan mendengarkan Testimoni pengguna Narkoba yang akan disampaikan oleh Hera Tri Amethys dari Surabaya. Sedangkan materi terkahir, peserta akan mendaptkan pemahaman Narkoba ditinjau dari segi Agama, sebagai benteng paling ampuh untuk mencegah peredaran Narkoba.(Yd/red)

Duh, Agar Tidak Dimutasi, PNS Lumajang Ke Dukun

Lumajang(lumajangsatu.com)-Menyusul bupati Lumajang, Sjaharazad Masdar akan merombak kabinetnya dengan mutasi jabatan PNS di kepemimpinan di Lumajang. Ternyata, banyak dukun di Lumajang, Jember, Probolinggo serta di daerah lainya didatangi PNS Lumajang. Usut punya usut, ada yang agar tidak masuk dalam gerbong mutasi dan ada yang ingin mutasi di jabatan yang lebih tinggi. Bahkan, yang didukunkan selain Bupati Lumajang, ada juga orang dekat dan orang partai demokrat yang bagian mutasi. Informasi yang banyak PNS ke Dukun dan tokoh spiritual menjadi perbincangan dikalangan PNS lainya, melihat tingkah polah rekannya. "Kemarin ada teman yang ke dukun dan ke kyai, agar dapat mutasi dan ada juga yang agar posisinya tetap," ujar salah seorang PNS di Kantor Bupati Lumajang. "Ada teman yang ngajak, tapi saya tidak mau," ujar salah satu PNS di DPKD. "Ada teman yang ngajak ke kyai di Madura, agar di mutasi menjadi kepala sekolah," aku salah seorang kepala sekolah negeri di kota Lumajang.(yan/yud)

Banyak Polisi Ditembak, Anggota Polres Lumajang Dilatih Menembak

Lumajang(lumajangsatu.com)- Guna mengasah kemampuan menembak bagi personel, Polres Lumajang akan menggelar latihan menembak bagi para personelanya. AKP Sugiato Humas Polres mengatkan, kegiatan latihan menembak adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh Polisi. " Besok kita akan menggelar latihan menembak bagi para personel," Ujar Pria yang terkenal murah senyum itu, Selasa (24/09/2013). Disamping kegiatan rutin, latihan menembak yang rencananya akan ditempatkan dilapangan kebun teh Kertowono, Kecamatan Gucialit, adalah tidak lanjut dari rencana peminjaman senjata api bagi para personel polisi. "Ini untuk menilai apakah pesonel polisi layak atau tidak memegang senjata, karena sebelumnya telah dilakukan tes psikologi bagi para polisi yang akan dipinjami memegang senjata," Tambahnya. Meski dalam tes psikologi personel polisi lolos, namun saat tes menembaknya tidak lolos, maka tidak boleh memegang senjata. Humas juga menepis bahwa latihan menembak oleh jajaran kepolisian karena semakin meningkatnya angka kejahatan, serta polisi sudah menjadi target penembakan oleh para teroris. "Ini tidak ada kaitannya dengan aksi penembakan yang menimpa polisi, ini hanya latihan rutin," Pungkas mantan kapolsek Tempursari itu.(Yd/red)