Gaya Hidup

Situs Kedungmoro Ramai Dikunjungi, Warga Minta Pemerintah Bertindak Cepat

Kunir(lumajangsatu.com)-Situs Kedungmoro di Kunir ternyata mampu menyedot pengunjung dari berbagai pelosok daera di Lumajang dan luar kota. Rata-tata pengunjung ingin mengetahui lokasi penemuan dan sejumlah temuan yang berbentuk patung serat relief. Jumlah pengunjung yang mencapai ratusan orang, juga membuat menjamurnya pada pedagang. Selain itu, para tukang parkir yang dikoordinir oleh tokoh masyarakat juga ada. Hal ini untuk menghindari kerusakan disekitar lokasi penemuan situs. Kemudian, adanya orang-orang tak bertanggung jawab yang ingin merusak dan mengali, lantaran ada isu di dalam lokasi penemuan ada harta benda yang bernilai. "Kita ingin situs Kedungmoro digali dan menjadi tempat wisata," ungkap Hendrik salah satu warga. "Kalau perlu situs Kedungmoro jadi cagar budaya, pemerintah harus bergerak cepat," terang warga lainya. "Kalau situs kedungmoro dibuka, akan menjadi lokasi wisata dan bermanfaat bagi ekonomi masyarakat," ujar Sukirno, pengunjung dari Malang.(yan/red)

Situs Kedungmoro-Kunir Pernah Disinggahi Raja Majapahit Hayam Wuruk

Kunir(lumajangsatu.com)-Penemuan situs peninggalan sejarah di Desa Kedungmoro Kecamatan Kunir, mendapat kunjungan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan-Mojokerto. Mereka menduga, situs di Kunir adalah sebuah candi dan pernah disinggahi Raja Hayam Wuruk saat berkunjung ke Negara Lamajang. Ketua Tim BPCB, Kuswanto mengatakan, dengan adanya temuan batu bata bermotif dan ber-relief, bisa diduga adanya bangunan Candi. Apalagi dalam Kita Negarakertagama dijelaskan Patih Hayam WUruk pernah singga ke wilayah Kunir. "Diperkiarakan Hayam Wuruk kesini," terangnya pada isan pers, Selasa(22/10). BPCB Trowulan melakukan penelitian awal dengan memetakan dan mengambar lokasi penemuan situs peninggalan sejarah dengan didampingi dari Kantor Pariwisata, Seni dan BUdaya, bersama Aparat kepolisian. Bahkan, sejumla penemuan yang mencegangkan dan situs di Kedungmoro perlu dilestarikan dan dilindungan. "Ini perlu kerjasama semua eleman masyarakat dan pemerintah," jelasnya. (yan/red)

DPRD Lumajang Sayangkan Ulah Perumnas Rusak Benteng Situs Biting

Lumajang(lumajangsatu.com)- Benteng Situs Biting didesa Koteronon, Kecamatan Sukodono sebelah barat Sudah hancur lebur akibat perluasan perumnas Bumi Biting Indah. Kondisi itu amat disayangkan oleh DPRD Kabupaten Lumajang, yang langsung turun melihat bersama Eksekutif dan aktivis pelestarian cagar Budaya Lumajang MPPM Timur, Selasa (22/10/2013). DPRD menganggap PT Perumnas Bumi Biting Indah tidak mengidahkan surat yang diberikan pemerintah daerah Lumajang agar ikut menjaga dan melestarikan situs-situs bersejarah yanga ada di Situs biting. Padahal, Situs Biting sedang diajukan oleh BPCB Trowulan untuk dijadikan situs Cagar Budaya Nasional. "Kita amat sayangkan akibat perluasan Perumnas merusak struktur benteng Situs Biting, peninggalan yang amat penting bagi sejarah Lumajang," Ujar Achmad Jauhari, Wakil Ketua DPRD Lumajang. Pihaknya akan mengakaji apakah yang dilakukan oleh PT Perumnas bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Ditanya jika berkaitan dengan tidakan Pidana karena melakukan perusakan, Jauhari menyatakan bukan kewengan DPRD untuk melaporkan kepada Polisi. Akan tetapi, sebagai penyelenggara Pemerintahan Daerah, DPRD akan terus mengawal Situs Biting agar tidak terjadi seperti yang saat ini. "Kita akan kaji sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya," Pungkas Legislator PKB itu.(Yd/red)

Situs Biting Rusak, Bupati Lumajang Minta Perumnas Hentikan Pembangunan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Hearing yang dilakukan aktivis pelestari Situs Biting yang dipimpina oleh MPPM Timur, DPRD, Eksekutif menghasilkan sebuah hal yang cukup positif bagi pelestarian Situs Biting, yang kondisinya menghawatirkan. Bupati melalui Sekda Lumajang menerbitkan surat agar PT Perumnas Bumi Biting Indah menghentikan sementara aktifitas pembanguann perumhan yang merusak benteng Situs. "Sesuai tuntutan dari temen-temen aktivis pelestari, bupati melalui Sekda telah mengeluarkan surat tetanggal 22 Oktober 2013, agar Perumnas tidak melakukan perluasan perumahan yang merusak situs biting," Ujar Achmad Jauhari, Wakil Ketua DPRD yang memimpin rapat lansung, Selasa (22/10/2013). Penghetian tersebut dilakukan hingga Pemkab Lumajang melakukan komuniasi dengan PT Perumnas Bumi Biting Indah. Dari pantaun DPRD di Lokasi, Perumnas memang dikelilingi oleh benteng Situs Biting. Sebenarnya, kata Jauhari, Dinas PU pada bulan April 2012, telah mengeluarkan surat agar Perumnas dalam melakukan pengembangan tetap memperhatikan aspek-aspek yang tidak merusak adanya situs bersejarah. "Dinas PU telah mengirim surat, agar Kondisi Situs tidak terganggu, jika menemukan situs agar ada peran serta dari pengembang, pembanguan perumahan tidak berbenturan dengan aturan perundang-undangan, perumnas juga diminta memberikan akses jalan menuju situs," Tambahnya. Tapi pada kenyataanya Perumnas tetap melaukan pengembangan hingga merusak beberapa struktur benteng sebelah barat. Seperti yang disampikan oleh Badan Pertanahan Nasional yang ikut melihat ke lapangan, bahwa 15 hektare lahan yang ada adalah kewenangan sepenuhnya dari Perumnas. Oleh sebab itu, DPRD menyarankan kepada Pemkab segera berkoordinasi dengan PT Perumnas, sehingga lahan yang bersinggungan dengan situs bisa dibebaskan. DPRD kata Jauhrai siap untuk mengalokasikan dana melalui APBD. "Kita akan anggarkan di APBD 2014 jika Perumnas bersedia melepas lahannya," Terangnya.(Yd/red)

Benteng Situs Biting Dirusak Perumnas, Ketua DPRD Lumajang Janji Panggil Eksekutif

Lumajang(lumajangsatu.com)- Usai melakukan demo di Kantor Pemkab Lumajang, para aktivis yang peduli dengan perusakan situs Biting melanjutkan akasinya ke kantor DPRD Lumajang. Kedatangan puluhan aktivis langsung disampbut dan ditemui oleh ketua DPRD Agus Wicaksono S.Sos, beserta jajaran ketua Komisi dan wakil ketua DPRD. Perwakilan dari para pendemo, ditemuua ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan jajaran ketua Komisi di ruang Rapat Komisi A DPRD. Para aktivis melakuan dialog dan menyampaikan maksud dan tujuannya datang ke kantor DPRD, meminta DPRD ikut mengawal perusakan situs biting yang dilakukan perumnas agar tidak terus berlanjut. Agus Wicaksono didepan para pendemo menyatakan, DPRD turut prihatin pada perusakan benteng situs Biting akibat pembangunan Perumnas Biting. DPRD berjanji akan mengundang eksekutif, Sekda dan Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Lumajang ke DPRD hari Selasa (22/10). "Kitan akan mengundang eksekutif besok jam satu siang ke DPRD," Terang Agus kepada para aktivis, Senin (21/10/2013). Situs Biting kata Agus merupakan sebuah peninggalan yang sangat penting bagi sejarah Lumajang. Oleh sebab itu, adanya perusakan yang diakibat pembanguan perumnas harus segera dicarikan solusinya. "Situs Biting sangat penting bagi sejarah Lumajang, sehingga perlu dicarikan solusi atas keruskan benteng situs," Jelas Agus. Usai ditemui oleh ketua DPRD, para aktivis menyerahkan buku sejarah Lumajang yang ditulis oleh Mansoer Hidayat (Ketua MPPM Timur) dan memberikan batu bata situs biting yang dirusak oleh pembangunan Perumnas.(Yd/red)

Perusakan Situs Biting Terus Berlanjut, Aktivis Demo Pemkab Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan Aktivis pecinta sejarah Lumajang, ngeluruk kantor pemkab Lumajang. Para aktivis meminta Pemkab Peduli terhadap situs biting yang saat ini sedang rusak parah akibat pembanguan Perumnas. "Kita minta pak bupati menghentikan pembangunan dan perluasan Perumnas biting yang merusak benteng kota raja lamajang," Teriak Neneng Umamah saat orasi di depan kantor Pemkab, Senin (21/10/2013). Para aktivis menilai bahwa Pemerintah dianggap diam saja dengan aksi perusakan situs biting. Padahal, situs merupakan kawasan yang sangat penting bagi sejarah Lumajang yang sudah berumur sangat tua. "Pemerintah jangan hanya bisa memberikan janji-janji tanpa ada penanganan yang konkrit dengan penyelamatan Situs Biting," Ujarnya. Sementara itu, dalam rilis MPPM Timur yang diberikan kepada seluruh pengendara yang melintas, menyebutkan bahwa disamping kerusakn situs biting, para aktvis juga meminta pemkab menyelidiki benda-benda cagar budaya yang disimpan di Kantor Pedidikan dan Kebudayaan pada tahun 1990-an. Dimana, keberadaan benda-benda berharga tersebut sudah raib, sehingga merugikan warga Lumajang. Dengan dasar kerusakan dan hilangnya benda-benda cagar buadaya pada tahun 1990-an itu, para aktivis menuntut pemerintah agar menghentikan dengan segera perusakan benteng yang tersisa disitus biting sebelah barat yang dlakukan perumnas. Mendukung langkah BPCB Jatim, agar situs biting jadi kawasan cagar Budaya nasional. Melakukan peyelidikan atas hilangnya benda-benda cagar budaya yang disimpan di kantor pendidikan dan kebudyaan pada tahun 1990-an. Keinginan para aktivis agar ditemui oleh Bupati Lumajang tidak terlaksana. Sebab, hingga demo bubar bupati tidak keluar dan menemui para aktivis yang peduli dengan pelestarian cagar budaya di Lumajang. Sebelum mengakhiri aksi demo didepan pemkab, para aktivis menggelar aksi treatrikal. Usai dari Pemkab, aksi kemudian dilanjutkan ke kantor DPRD Lumajang.(Yd/red)

Inilah 15 Istilah Dalam Berhubungan Seks Yang Perlu Anda Ketahui

Lumajang(lumajansatu.com)- Apakah Anda pernah hang out dengan teman-teman dan bahas masalah seputar seks dan pola bercinta, namun Anda ternyata tidak mengetahui apa yang mereka bicarakan atau merasa kurang familiar dengan istilah yang sedang dibicarakan? Jika hal itu terjadi, berikut ini kami beberkan beberapa istilah seks yang yang perlu ANda ketahui, seperti: 1. Anilingus Istilah ini berhubungan dengan oral seks di seputar anus. Namun tetap harus Anda ingat anilingus sangat berisiko, karena berhubungan seks melalui anus sangat rentan terhadap bakteri dan mudah menyebarkan infeksi. 2. Barebacking Barebacking melibatkan seksual penetration tanpa menggunakan alat pengaman (kondom). Istilah ini biasanya berhubungan dengan hubungan seks anal dan vaginal seks. 3. BDSM BDSM adalah akronim dari Bondage and Discipline, Sadism and Masochism. Istilah ini berkaitan dengan penggabungan praktik seksual yang melibatkan rasa sakit dan unsur-unsur kekerasan saat berhubungan seks, melukai pasangan atau diri sendiri untuk mencapai kepuasan saat berhubungan seks. 4. Bukkake Bukkake berhubungan dengan facial, istilah ini berkait dengan ejakulasi pada wajah wanita. Bukkake merupakan tindakan dimana pria berejakulasi di wajah pasangannya, aksi seperti ini banyak kita jumpai di film-film blue produksi Jepang. 5. Dental Dam Istilah ini biasanya sering kita jumpai pada oral seks wanita, sebuah dental dam biasanya terbuat dari sheer latex dan digunakan sebagai sebuah pelindung seks cunnilingus. Cunnilingus ialah memberikan perangsangan pada alat kelamin wanita dengan menggunakan lidah pada Miss V. 6. Dirty Sanchez Istilah yang merujuk pada praktek seks yang jarang sekali bisa membuat seseorang berselera untuk melakukannya. Berhubungan seks di mana seorang wanita mengoral organ seks pasangannya setelah terlebih dahulu melakukan anal seks. Membersihkan Mr P atau tangan Anda dengan “miliknya” setelah sebelumnya dimasukkan di anusnya. Seperti halnya anilingus, Dirty Sanchez berisiko tinggi dan dengan mudah menyebarkan infeksi karena bakteri yang terdapat di anus. 7. Edgeplay Edgeplay, sesuatu yang diasumsikan sebagi sebuah perilaku seksual yang berbahaya dan beresiko. 8. Felching Felching yaitu ejakulasi secara tiba-tiba ke anus wanita dan menghisap dan menjilat air mani yang keluar. 9. Frottage Sebuah istilah yang mewakili perilaku seksual yang lebih halus dibanding perilaku seksual sebelumnya. Frottage merujuk pada sebuah gerakan saling menggosok untuk meraih kenimatan seksual tanpa sekalipun melakukan penetrasi. Frottage juga disebut dry humping. 10. Pearl Necklace Istilah yang diberikan saat seorang pria berejakulasi di sekitar atau didekat leher wanita dan membentuknya menyerupai kalung mutiara pearl necklace. 11. Pudendum (pudenda) Istilah yang digunakan untuk menyebut organ genital luar wanita: vulva. 12. Queef Queef berhubungan dengan kentut pada vagina. Kadang, saat Mr P menjelajah keluar masuk Ms V secara berkala, udara akan terjebak dalam dinding Ms V yang memicu udara keluar, bisanya dikenal dengan kentut. Tak seperti model anal seks, Queef tak menyebabkan bau, dan tidak terlalu beresiko menyebarkan bakteri. 13. Shrimping Tak semua orang menyukai atau menyertakan gaya bercinta model ini, shrimping, merujuk pada tindakan menghisap dan menjilat jari-jari kaki pasangan sebelum atau sesudah berhubungan seks. Memang tak semua pasangan menyukai hal ini, namun wanita menyukai kaki mereka disentuh, dipijat, bahkan dihisap ataupun dijilat. Beranggapan bahwa kaki mereka benar-benar bersih, para wanita mengaku jika mereka menyukai pasangan mereka lebih memperhatikan telapak kaki, tumit maupun jari-jari kaki mereka, menggelitiknya dan membuatnya kegirangan, karena rasa sensitif pada jari-jari dan telapak kaki. 14. Smegma Substansi yang menyerupai dadih berwarna putih yang keluar melalui kelenjar sebaceous pada Mr P yang terkumpul di bawah kulup zakar penis pria yang tak sunat. Sedikit sekali jumlah dari substansi tersebut yang berguna untuk penis, biasanya substansi ini terdapat pada Mr P yang jarang dibersihkan. 15. Snowballing Seringkali seks oral disebut sebagai bagian proses foreplay. Di mana melibatkan alat kelamin dan mulut. Seks oral bagi wanita disebut dengan cunnilingus. Cunnilingus ialah memberikan perangsangan pada alat kelamin wanita dengan menggunakan lidah pada Ms V. Sementara seks oral bagi pria disebut dengan fellatio. Fellatio adalah memberikan perangsangan pada Mr P dengan cara diisap, dijilat dan dicium. Sumber : Aktual.co

TNBTS: Mengatasi Sampah Gunung Semeru Bukan Persoalan Mudah

Lumajang(lumajangsatu.com)- Mengatasi banyaknya sampah dijalur pendakian Gunung Semeru yang ditinggalkan oleh para pendaki ternyata bukan persoalan gampang. Hal itu diungkapkan oleh Ayu Dwi Utari, Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), saat berkunjung ke Pemkab Lumajang. Menurutnya, pada awalnya TNBTS menerapkan sanksi jika pendaki tidak membawa sampah sesuai perbekalan yang dibawa, maka disanksi membayar sejumlahg uang. Namun, sanksi yang diterapkan mendapatkan penolakan dan protes dari para Pendaki. "Awalnya kita sanksi dengan membayar uang, namun mendpatkan protes," Terang Perempuan murah senyum itu, Jum'at (18/10/2013). Akhirnya, TNBTS menerapkan sanksi bersih sampah disekitar Ranu Pane, meskipun hal itu masih dianggap kurang efektif. Langkah yang dimabil TNBTS sedikit bisa menekan banyaknya sampah yang ditingglakan oleh apara pendaki. "Ya itu kurang efektif tapi sedikit bisa menekan jumlah sampah," Ujarnya. Dari catatan TNBTS, sampah pada pendakian bulan Agustus 2013 sampah yang harus diturunkan tidak sebanyak pada akhir bulan Desembar 2012. Dimana pada akhir bulan Desmber, sampah yang ditingglakan oleh pendaki mencapai 2-3 ton. "Kalu bulan Desember ada 2-3 ton sampah yang diturunkan dari jalur pendakian," Jelasnya. Sedangkan Pada Bulan Sgustus lalu, jumlah sampah yang tidak dibawa yang ditingglakan pendaki tidak sampai satu ton. Rata-rata sampah yang ditingglakan adalah sampah plastik dan botol minuman. "Sampah plastik dan botol minuman," Pungkasnya.(Yd/red)

Pemkab dan TNBTS Buat MoU Perbaiki Jalur Lumajang-Gunung Semeru

Lumajang(lumajangsatu.com)- Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan pertemuan dengan Pemkab Lumajang, guna melakukan singkronisasi dalam mengelola TNBTS. Dari TNBTS dipimpin langsung oleh Ayu Dwi Utari Kepala TNBTS, sedangkan dari pemkab dipimpin oleh Bupati yang juga dihadiri oleh sejumlah SKPD seperti Dinas PU, Kanpersenbud serta beberapa Camat yang wilayahnya masuk dalam TNBTS. Dari hasil pertemuan itu, nantinya TNBTS dengan Pemkab akan membuat MoU untuk perbaikan akses jalan dari Lumajang ke Semeru. "Kita akan menidaklanjuti dengan melakukan MoU untuk perbaikan infrastruktur jalan dari Senduro hingga Ranu Pane," Ujar Ayu Dwi Utari, kapala TNBTS kepada sejumlah wartawan, Kamis (17/10/2013). Selama ini, pembangunan jalan masih menggunkan anggaran dari kemetrian Kehutanan, nantinya jalan tersebut akan dihibahkan kepada Pemkab Lumajang. Disamping itu, pembangunan juga dilaklukan oleh Pemkab, guna memperbaiki jalur Ranu Pane-Senduro. "Saat ini sedang dilakukan perbaikan jalan sepanjang 1,5 Km dari kementrian Kehutanan, karena masuk jalan kabupaten maka nantinya akan dihibahkan kepada pemkab Lumajang," Jelasnya. Sebagian pembanguna jalan sepanjang 1,5 kilo meter itu sudah dilakukan hingga akhir tahun 2013. Meski tidak terlalu panjang, tentunya adanya perbaikan jalan sangat berguna bagi warga Lumajang. Sebab jalur tersbut adalah jalur satun-satunya yang menghubungkan Senduro-Ranu Pane. "Tidak terlalu panjang namun sangat berguna bagi warga," Pungkasnya Sementara itu, Bupati Sjahrazad Masdar MA, menyambut baik pertemuan tersebut. Diharpakan dengan MOU yang akan dilakukan membuat pengunjung Semeru melalui jalur Lumajang semakin meningkat. "Ini sebuah terobosan yang positif, untuk kemajuan wisata di Lumajang," Teragnya.(Yd/red)

Gawat Sudarmanto: Tentang Candi Kunir, Kita Juga Kirim Surat Ke Kemenbudpar RI

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pasca penemuan sejumlah atefak di Desa Kedungmoro Kecamatan Kunir, Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Lumajang langsung mengirim surat ke BPCB Trowulan dengan tembusan Balar Jogja, untuk meminta dilakukan penelitian pada penemuan tersebut. Surat dilayangkan melalui email mauapun fex, namun hingga kini belum ada jawaban kapan dua lembaga tersebut akan turun ke Lumajang. "Kita belum dapat surat balasan kapan BPCB Trowulan dan balar Jogja akan turun ke Lumajang," Ujar Gawat Sudarmato, Kepala Kanparsenbud Lumajang kepada lumajangsatu.com, Kamis (17/10/2013). Menurutnya, meski belum ada balasan surat, namun pihaknya juga inten melakukan komunikasi dengan dua instansi tersebut. Meski demikian, diriya belum bisa memastikan BPCB Trowulan akan turun ke Lumajang atau tidak. "Kami juga inten melakukan kontak dengan BPCB dan Balar, Jelasnya. Ia menambahkan, saat ini sejumlah temuan didesa Kedungmoro telah dipindahkan dari polsek Kunir Kekantor pariwisata. Hal itu dilakukan untuk mempermudah melakukan pengawasan. "Kita sudah pindahkan ke kantor Pariwisata di KWT," Terangnya. Rencananya, Kanparsenbud juga akan mengirim surat kepada Kemenbudpar dan kementrian Pendidikan. Dismping kedua lembaga tersebut, surat akan dilayangkan ke Pemerintah Provinsi Jawa timur. "Hari ini kita juga akan kirim kedua kementrian dan pemprov," Pungkasnya.(Yd/red)