Lumajang(Lumajangsatu.com)-Memperingati tahun baru Islam 1435 Hijjriyah, H. Thoriq mengelar pengajian umum dengan menghadirkan KH. As'at Malik (Wabup Lumajang) dan KH. Aad Ainurussalam (Ngaji Blususkan JTV). Pengajian ini untuk meningkatkan imam, taqwa dan membangunan Ukhuwah Islamiyah masyarakat Lumajangt. H. Thoriq mengatakan, dengan mengelar pengajian untuk meningkatkan pengetahuan umat islam di Lumajang dalam keagamaan. Selain itu, bisa mempererat kerukunan antar umat beragama di Lumajang. "Tahun baru islam kurang mendapat greget untuk dirayakan seperti tahun baru, saya ingin anak muda dan masyarakat Lumajang , khususnya muslim merayakan tahun baru islam dengan meriah," ungkapnya. Pengajian Umum digelar di Jl. Kyai Ilyas dan Kyai Muksin jam 19.30 WIB, Kamis(28/11/2013) malam, dengan dihadiri ribuan umat muslim dari kelompok pengajian masyarakat di Lumajang.(yan/red)
Gaya Hidup
Festival Jharan Kencak Buka Rangkaian Peringatan Harjalu 758 Tahun
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jharan kencak pada peringatan hari jadi Lumajang (Harjalu) 758 tetap menjadi ikon utama. Pad Harjalu kali ini festival jharan kencak akan dilaksanakan pada Minggu, 1 Desember 2013. Rute festival akan dimulai dari alun-alun kabupaten Lumajang menuju stadion semeru. Pawai ini akan menampilkan atraksi dari 200 ekor kuda terbaik di sepanjang jalan utama kota Lumajang. Tentu saja tidak akan ketinggalan pula atraksi dari para pawang kuda dengan tari kopyahnya yang unik dan lucu. A’ak Abdullah Al-Kudus, ketua Paguyuban Jharan Kencak Lumajang mengaku sangat senang karena festival ini bisa diselenggarakan lagi pada tahun ini, dan ini adalah festival yang ke tiga. “saya sangat senang atas respon baik pemerintah daerah terhadap pelestarian kesenian Jharan Kencak ini, dan antusias masyarakat juga sangat tinggi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga keinginan kami untuk menjadikan Jharan Kencak sebagai icon budaya Lumajang bisa terwujud”, ujar A'ak, Rabu (27/11/2013) Festival Jharan Kencak ini pada tahun 2011 dan 2012 yang lalu diselenggarakan pada setiap tanggal 15 Desember, berbarengan dengan acara prosesi Harjalu. Namun sejak tahun ini akan diupayakan untuk diselenggarakan pada setiap tanggal 1 Desember sekaligus sebagai tanda dimulainya peringatan Hari Jadi Lumajang setiap tahunnya. Sementara itu, Gawat Sudarmanto Kepala Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Lumajang menegaskan Pemerintah Daerah akan mengupayakan agar Festival Jharan Kencak ini bisa dilaksanakan secara rutin tiap tanggal 1 Desember. Hal ini dimaksudkan supaya Festival Jharan Kencak ini masuk menjadi agenda wisata nasional. "Kita upaykan ini digelar secra rutin," paparnya. Untuk diketahui bersama, bahwa Jharan Kencak adalah kesenian tradisional khas Lumajang. Kesenian ini lahir pada masa kerajaan Wirabhumi di bawah kepemimpinan Arya Wiraraja yang wilayahnya meliputi Tapal Kuda dan Madura bahkan hingga ke Bima, dengan pusat kerajaannya yang berada di Lumajang (Kuta Raja Lamajang) tepatnya di Desa Biting saat ini. Pada jamannya, kesenian ini adalah bentuk-bentuk ekspresi suka cita masyarakat dari sebuah wilayah yang makmur sejahtera, gemah ripah loh jinawi. Ada juga yang menyebutkan bahwa kesenian ini sebagai bentuk penghormatan kepada kuda kesayangan Ranggalawe putra dari Arya Wiraraja yang bernama Nila Ambhara yang terkenal sebagai kuda paling tangguh dan pintar pada jaman itu. Sebagaimana banyak diceritakan, bahwa baik Arya Wiraraja maupun Ranggalawe merupakan raja yang sangat dicintai oleh rakyatnya. Diyakini, orang yang pertama kali menciptakan kesenian ini bernama Klabisajeh, seorang pertapa suci yang tinggal di lereng Gunung Lemongan. Berkat kesaktiannya Klabisajeh bisa membuat kuda liar tunduk jinak dan pandai menari sehingga jadilah Jharan Kencak, Jharan artinya Kuda, Kencak artinya Menari.(Yd/red)
Abra Kadabra..!!! Puluhan Benda Bersejarah Lumajang Raib Tak Berbekas
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sejak tahun 80-an Puluhan benda-benda purbakala peninggalan era Majapahit mulai diambil dan disimpan di Kantor P dan K (pendidikan dan kebudayaan) saat ini menjadi Kantor Diknas Kabupaten Lumajang, belakangan ini sudah tidak diketahui keberadaanya. Sementara itu, dinas terkait tidak bisa memberikan keterangan yang jelas, kenapa benda-benda purbakala tersebut bisa hilang. Dari semua benda-benda purbakala yang telah dirampas dari warga oleh pemerintah Kabupaten Lumajang itu dipastikan peninggalan era Majapahit, berdasar dari relief, bentuk dan karakternya. "Benda-benda yang sarat dengan sejarah itu, kini sudah hilang," kata Mansyur Hidayat, ketua Masyarakat Peduli Peninggaalan Majapahit Timur (MPPMT) Lumajang, Senin (25/11/2013). Untuk membuktikan bahwa benda-benda tersbut pernah ditemukan, penelusuran mulai dilakukan dan mengarah ke Dusun Njabon, Desa/ Kecamatan Pasru Jambe, Kabupaten Lumajang. Sumadi alias Samijan (90), adalah seorang kakaek yang menjadi saksi hidup satu dari beberapa penemu barang purbakala. Dalam sebuah wawancara, ketika ditemui di rumahnya, Sumaji yang mengaku sudah pikun itu menuturkan sekilas penemuannya pada waktu itu. "Yo gak sengojo, pas macul-macul ndek pekarangan," kata sang kakek. Bahkan, kakek renta itupun sudah lupa, tahun berapa dirinya menemukan benda-benda purbakala itu yang akhirnya di rampas. Namun Sumaji masih bisa menyebutkan dari beberapa temuannya, seperti tembikar, guci, senjata berupa mata panah, pangidon (tempat pembuangan ludah) dan sejumlah benda purbakala lainnya yang jumlahnya puluhan tersebut. Meski begitu, lanjut Sumaji, benda-benda purbakala yang ditemukan di pekarangannya sendiri itu akhirnya dirampas pemerintah Kabupaten Lumajang, yang waktu itu berdalih untuk diamankan dan disimpan di museum. "Jarene ben aman, kudu disimpen nang musium ," kata sang kakek, dalam logat Jawa-nya. Sumaji sempat mengaku, waktu itu dirinya dikasih uang sebesar Rp 115 ribu sebagai ganti lalahnya. Kini, benda-benda purbakala yang katanya disimpan di kantor Diknas itu diketahui sudah tidak ada lagi. Hal itu diketahui setelah MMPM Timur melakukan penelusuran, barang-barang purbakala tersebut. "Tak ada satupun benda-benda purbakala itu yang tersisa. Bahkan, dinas terkait juga tidak bisa memberikan keterangan, kenapa benda-benda tersebut bisa raib, "terangnya. Atas hilangnya puluhan benda-benda purbakala yang menjadi lambang kebesaran Kabupaten Lumajang ini, kini menjadi perhatian serius para pemerhati benda purbakala di Kabupaten Lumajang. "Dengan investigasi yang melibatkan sejumlah unsure termasuk media, pada akhirnya akan diketahui kemana sebenarnya benda-benda tersebut. Dengan begitu akan labih jelas, siapa sebenarnya yang harus bertanggung jawab dari peristiwa ini," pungkas Mansyur.(Yd/red)
Beredar Video Mesum Siswi SMK Tempeh, Hebohkan Warga Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Video mesum pelajar yang diduga salah satu Siswi SMK Mulia Tempeh, menghebohkan masyarakat Lumajang. Pasalnya, video yang diperankan siswi yang masih berseragam sekolah itu ramai beredar melalui telefon seluler. Video yang berdurasi kurang lebih delapan menit itu, memperlihatkan seorang siswi sekolah yang sedang asyik melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan pria yang diduga sebagai pacarnya. Video mesum itu diduga diperankan siswi berinisial P-T, salah satu siswi kelas sepuluh jurusan pemasaran di SMK Swasta di Kecamatan Tenpeh. "Ya kami sangat resah dengan semakin rusaknya moral anak Lumajang meskipun itu tidak semuanya. Jika selama ini kita hanya melihat kejadian itu diluar Lumajang, ternyata hari ini sudah ada di Lumajang," Ujar Guntur salah seorang warga, sambil geleng-geleng kepala melihat adegan video pelajar itu yang nampaknya sudah sangat profesinal beradegan layaknya suami istri, Kamis (21/11/2013). Sementara itu, pihak sekolah saat dikonfirmasi sejumlah wartawan mengaku sudah mendengar berita beredarnya video mesum yang diperankan oleh mantan salah satu siswinya itu. Pihak sekolah langsung mengeluarkan yang bersangkutan dan mengaku sangat prihatin dengan beredarnya video tersbut. "Yang bersangkutan sudah dikeluarkan dari sekolah dan kami sangat prihatin dengan berdarnya video tersebut mas," Ujar Hendra salah satu Guru SMK Mulai Tempeh. Masyarakat berharap, agar kejadian tersbut bisa menjadi pelajaran bagi orang tua, agar lebih memperhatikan model pergaulan dari anak-anaknya. Sehingga. tidak lagi terulang peristiwa yang sama di sekolah-sekolah yang lain. Arahan oleh guru dan dinas pendidikan bagi siswa dan siswi di Lumajang agar tidak ikut larut dalam pergaulan seks bebas, harus terus digencarkan. Sehingga generasi Lumajang bisa menjadi menjadi generasi yang berahlaqul karimah, sesuai dengan visi lumajang "membangun masyarakat yang sejahtera dan bermartabat.(Yd/red)
Tangkap Pencuri Mobil, Dua Anggota Polisi Dapatkan Penghargaan Kapolres Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dinilai berprestasi saat menjalankan tugas, dua personel Sabhara Polres Lumajang Briptu Dedy Dian Saputra dan briptu Faisol Arif mendapatkan Reward dari Kapolres Lumajang. Pagi ini kita berikan penghargaan bagi anggota yang dinali berprestasi oleh pimpian, Ujar AKBP Singgamata, Kapolres Lumajang saat memimpin apel di halaman Mapolres Lumajang, Rabu (20/11/2013). Lanjut Kapolres reword and punishment atau penghargaan dan hukuman bagi anggota yang melanggar dan berprestasi harus dilakukan guna memacu kinerja anggota semakin baik dalam memebrikan pelayanan kepda masyarakat.Kedua anggota tersbut danggap berhasil mengungkap jaringan pencurian mobil dengan kekerasan beberpa waktu lalu. Keduanya telah berprestasi mengungkap jaringan pencurian mobil yang mengakibatkan korbannya meninggal, dengan melakukan respon cepat saat menerima laporan dari masyarakat, Papar kapolres. Dengan pemberian penghargaan kepada kedua anggota tersebut, diharapkan bisa memotifasi anggota yang lain untuk semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pembertian reword and punishment juga merupakan instruksi dari mabes polri dan Polda Jatim. Ini sejalan dengan istruki bapak kapolri dan Kapolda, untuk memacu anggota yang lain lebih baiak lagi memebrikan pelayanan kepada masyarakan, Pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, jajaran Polres Lumajang berhasil menangkap dua pelaku pencurian mobil yang mengakibatkan sopir rental mati dibunuh oleh palaku dan pelaku berhasil ditangkap di jalan PB Sudirman.(Yd/red)
PC NU Lumajang Dukung Ali Masykur Musa Maju Capres Konvesi Demokrat
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kedatangan ALi Masykur Musa (AMM) dalam rangka Silaturrahim di Kantor PC NU (17/11) disambut baik oleh seluruh pengurus PC, PAC dan Ranting NU se-Lumajang. AMM yang akan meju sebagai Capres Konvnesi Partai Demokrat juga melakukan dialog untuk meminta masukan dan aspirasi warga NU Lumajang. Menurut Drs Samsul Huda Ketua PC NU Lumajang, AMM merupakan kader NU murni, mulai dari IPPNU, Ansor, PMII dan saat ini menjadi ketua PP ISNU, maka kita wajib untuk ikut mensukseskannya. Jika kader NU memiliki kepentingan untuk mengambil bagian dalam setiap sejarah bangsa ini, maka warga NU harus bisa merapatkan barisan. "Pak ALi itu adalah kader NU asli, maka wajib kiranya kita untuk bisa membantunya, jika paK AMM memiliki ghawe," Terangnya, Senin (18/11/2013) Ali Masykur merupakan salah satu kader yang memiliki peran penting untuk memajukan NU. Oleh sebab itu, sebagai warga NU tidak boleh melupakan jasa-jsanya, tentunya dengan ikut membantu mendukung proses pencapresan melalui konvensi Demokrat. "Kita harus satu barisan untuk mendukung pak ALi,' paparnya. Sementara itu. AMM dalam sambutanya menyatakan, sejarah adalah miliknya orang-orang besar. Oleh sebab itu, NU harus ikut dalam menorehkan sejarah dalam tahun 2014 medatang. Salah satunya dengan mendukung kader NU untuk bisa meju sebagai Capres. "Sejarah itu miliknya orang besar, oleh sebab itu NU yang terus terlibat dalam setiap proses sejarah bangsa ini, maka tahun 2014 NU harus juga ikut menorehkan sejarah besar juga,"Terang anggota BPK RI itu.(Yd/red)
Ikut Konvensi Capres Demokrat, Ali Masykur Musa Minta Restu NU Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Persaingan memperebutkan konvensi calon Presiden dari Partai Demokrat semakin menarik. Para calon pserta konvensi yang berjumlah 10 orang semakin rajin turun kedaerah untuk mencari dukungan agar bisa lolos. Ali Masykur Musa, salah satu dari peserta konvensi mengakui ketatnya kompetisi yang sedang dijalaninya. Oleh karena itu, anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tersebut berupaya mendapatkan dukungan sebanyak mungkin. Guna memperoleh dukungan Minggu, (17/11/2013) Ali Masykur berkunjung ke Kabupaten Lumajang bertempat di Kantor PC Nahdlatul Ulama (NU). Dalam kesempatan itu, puluhan kyai dan ratusan warga nahdliyin menyampaikan agar Ali Masykur maju sebagai Capres pada Pemilu 2014. Mereka beralasan, mantan Ketua Umum PB PMII itu adalah figur yang representatif mewakili aspirasi kaum nahdliyin. Tampak hadir, KH Toyib (Wakil Ketua Syuriah), KH Khoiri (Ketua IKA PMII Lumajang), pengurus MWC dan ranting se-Kabupaten Lumajang. Selain itu, pengurus Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) serta sejumlah aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) maupun pegiat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai perguruan tinggi. Hotib Salah satu undangan yang hadir dalam sesi dialog menginginkan NU di seluruh Indonesia tegas bersikap terkait pencapresan Ali Masykur. "Anda satu-satunya calon dari NU tanpa mengenyampingkan peserta konvensi yang lain yang sama-sama berlatar belakang NU. Tapi, menyangkut pilihan harus satu suara," katanya. Sedangkan Alfat Mahsus meminta Ali Masykur tidak setengah-setengah bertarung memperebutkan posisi RI 1. Menurutnya, tidak jadi soal bagi Nahdliyin meski kendaraan politik Ali Masykur Partai Demokrat. "Apapun partainya tidak masalah, karena calonnya dari kader NU sendiri," sahutnya. Sementara itu, Ali Masykur mengatakan, sedikit sejarah Indonesia yang mengenyampingkan peran NU. Hal itu disebabkan karena sejarah dikonstruk oleh penguasa. Seakan-akan NU tidak ambil bagian dalam perjuangan kemerdekaan maupun upaya mempertahankan NKRI. "Resolusi jihad adalah tonggak pertempuran 10 Nopember di Surabaya. Tugas kita mengembalikan sejarah sesuai dengan fakta yang terjadi sebenarnya," kata dia. Atas dasar itulah, Ali berniat maju menjadi calon Presiden. Salah satu misinya adalah meluruskan sejarah bangsa Indonesia. Sebagai modal awal dia berkeliling seluruh nusantara. "Semoga jalan yang saya tempuh mendapat ridlo Allah," pungkasnya menanggapi lontaran sebelumnya. Dalam sesi lawatannnya usai dari Lumajang Ali Masykur melanjutkan ke Banyuwangi, pada senin (18/11). Disana dia berdialog dengan kaum nahdliyin di Ponpes Darussalam Blok Agung.(Yd/red)
Peringati Hari Pahlawan dan Tahun Baru Islam, Warga Tempursari Gelar Jalan Santai
Lumajang(lumajangsatu.com)- Berbagai cara masyarkat untuk memepringati hari Pahlawan yang diperingat setiap 10 November. Seprti halnya yang dilakukan masyarakat dusun Krajan, Desa/Kecamatan Tempursari dan sekitarnya tumpah-ruah memenuhi jalan lintas selatan, mengikuti Gerak Jalan sehat dalam memperingati Tahun Baru Islam sekaligus memperingati hari Pahlawan. Kegitan gerka jlan diselenggarakan oleh gabungan pemuda, fatayat dan muslimat. Menurut Rohman, salah satu peserta dari desa pundungsari, masyarakat begitu bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. “sangat bagus acara seperti ini, bisa menumbuhkan rasa solidaritas sesama muslim serta bisa menumpuhkan Ghiroh keislaman di kalangan pemuda muslim, apalagi masyarakat tempursari yang terkenal dengan kemajemukannya,” Ujarnya kepada lumajangsatu.com, Senin (11/11/2013). Sementara itu, Mulyadi salah satu panitia pelaksana menyatakan, kegiatan itu rencananya akan dilakukan secara rutin setiap tahun. Hal itu dilakuka karena melihat begitu antusiasnya masyarakat. "Melihat semangat masyarakat, kegiatan ini rencananya kita akan gelar setiap tahunnya," Jelasnya. Ketika di tanya apa tujuan pelaksanaan kegiatan ini, ia mengatarakan untuk menumbuhkan rasa cinta kepada agama Islam dan sekaligus sebagai Syi’ar kepada masyarakat sekitar. Dalam jalan sehat ini nampak di ikuti oleh berbagai kalangan diantaranya dari IPNU – IPPNU, Fatayat, Muslimat, siswa siswi dari sekolah sekitar serta masyarakat umun lainnya. Di akhir acara digelar berbagai macam perlombaan dan pengundian hadiah. Di antara hadiah yang diperebutkan ada 2 HP, 1 kipas angin, 1 Magic com dan ratusan hadiah lainnya.(Yd/red)
Ratusan Aktivis Lingkungan Tanami Lereng Gunung Lemongan Yang Semakin Kritis
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ratusan para aktivis lingkungan hidup dan pecinta alam melakukan penanaman ribuan pohon di kaki lereng Gunung Lemongan , kecamatan Klakah, Minggu (10/11). Disamping untuk menjaga gunung Lemongan tetap lestari, kegiatan tersbut juga dalam rangka memperingati hari Pahlawan. "Alhamdulillah, persertanya kemaren diluar dugaan kami, sangat banyak sekali," Ujar A'ak Abdulah Al-Kudus, kkordinator penanaman, Senin (11/11/2013). Menurutnya, sekitar 250 aktivis lingkungan dan pecinta alam baik dari dalam maupun luar Lumajang hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan penanaman. Rata-rata yang banyak berpartisipasi dari lokal Lumajang, seperti sejumlah pecinta alam sekolah-sekolah. "Pesertanya sangat banyak sekali, dari dan luar Lumajang," Tambah ketua Laskar Hijau itu. Lanjut A'ak keterlibatan para relawan yang ikut menanam dalam kegiatan ini sangat menggembirkan. Para relawan yang terlibat antara lain siswa-siswi dari SMK Negeri Klakah, Madrasah Aliyah Miftahul Ulum, Ranu Pakis, Klakah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Wachid Hasyim, Kunir. Selain itu terlibat juga aktifis-aktifis peduli lingkungan dari Vabfas, Mapashi STKIP-STIT Muhammadiyah, Mahapastie Widya Gama, PAS Senduro, CCS SMKN 1 Lumajang, Copaska SMKN Klakah, Hipalapa SMAN Pasirian, Cakra Wijaya SMAN Candipuro, PWG Gucialit dan LPBI PCNU Kabupaten Lumajang. Selain dari Lumajang, hadir juga para relawan dari Sanggar Merah Merdeka, Surabaya, Pro Fauna Sidoarjo, FIC Sidoarjo, Korban Lumpur Lapindo dan perwakilan Walhi Jawa Timur. Tidak ketinggalan pula perwakilan dari BPBD Kabupaten Lumajang juga terlihat sibuk mengangkuti bibit ke lokasi tanam dengan menggunakan mobil dinasnya. Adapun jenis pohon yang ditanam dalam penghijauan kali ini antara lain Kluwi, Nangka, Beringin, Kiara Payung, Kenari, Nyamplung, dan lain-lain. Bibit-bibit tersebut berasal dari kebun bibit milik Laskar Hijau dan bantuan dari beberapa orang yang peduli dengan pelestarian Gunung Lemongan. Menurut A’ak, kegiatan penanaman kali ini sengaja dilaksanakan di sekitar Posko Laskar Hijau yang pada awal oktober lalu rusak dan terbakar akibat penebangan akasia yang dilakukan oleh pihak Perhutani. Tujuan dari pemilihan lokasi tanam ini adalah untuk memulihkan kembali kawasan agar ijo royo-royo lagi sehingga mampu menjadi bagian penyangga ekosistem kembali. Tentu saja kegiatan menanam ini tidak hanya akan berhenti pada hari ini saja, karena sampai sekitar bulan April 2014 secara intens Laskar Hijau akan terus melakukan penanaman di Gunung Lemongan. “Kami sudah menyiapkan ribuan bibit pohon khususnya bambu untuk kami tanam hingga akhir musim penghujan nanti” Puungkas A’ak.(Yd/red)
Peringati Hari Pahlawan Laskar Hijau Gelar Penanaman di Lereng Gunung Lemongan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pada hari Minggu 10 November 2013, bertepatan dengan Hari Pahlawan, Laskar Hijau akan melakukan penanaman kembali kawasan Gunung Lemongan yang pada awal oktober lalu rusak dan terbakar karena Perhutani melakukan penebangan akasia di sekitar kawasan tersebut. Penanaman ini memang harus dilakukan, karena pasca habisnya pohon akasia di sekitar Gunung Lemongan menyebabkan laju sedimentasi di Ranu Klakah semakin parah. Penyebabnya setiap kali turun hujan, air yang mengalir dari Gunung Lemongan ke Ranu Klakah mengandung lumpur dan pasir. Kondisi ini berdampak terjadinya pendangkalan Ranu Klakah dan berkurangnya daya tampung Ranu Klakah yang selama ini menjadi tumpuan hajat hidup banyak orang. Peristiwa semacam ini pernah terjadi pada tahun 2002 pasca terjadinya illegal logging besar-besaran yang menghabiskan hutan di Gunung Lemongan, yang tidak saja menyebabkan terjadinya sedimentasi tapi juga menyebabkan banyaknya mata air yang mati di sekitar Gunung yang memiliki 13 ranu ini. Menurut A’ak Abdullah Al-Kudus selaku koordinator kegiatan ini, bahwa yang akan terlibat dalam kegiatan penanaman kali ini, selain para relawan Laskar Hijau akan terlibat juga siswa-siswi dari beberapa sekolah di Lumajang, para aktivis peduli lingkungan dari Lumajang dan dari luar kota, serta berbagai element masyarakat lainnya. Bahkan menurut A’ak, besar kemungkinan Wakil Bupati Lumajang juga akan terlibat dalam kegiatan ini. “Insyaallah Pak As’at Malik akan ikut menanam juga bersama kami” tutur A’ak, Sabtu (09/11/2013). Untuk kegiatan penanaman ini setidaknya Laskar Hijau sudah menyiapkan ribuan bibit aneka pohon yang berfungsi untuk konservasi lingkungan. Bibit-bibit tersebut selain berasal dari kebun bibit Laskar Hijau sendiri tapi ada juga yang berasal dari sumbangan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian Gunung yang berketinggian 1671 mdpl ini. Sebagaimana diketahui bersama, bahwa pada 7 oktober lalu, Laskar Hijau melakukan aksi demonstrasi ke kantor Perhutani Lumajang. Dalam aksi tersebut Laskar Hijau mendesak Perhutani untuk memenuhi tuntutan para aktivis peduli lingkungan hingga batas waktu akhir oktober 2013. Ditanya tentang hasil dari kesepakatan tersebut A’ak menyatakan bahwa sampai hari ini belum ada tanda-tanda Perhutani memenuhi tuntutan dari Laskar Hijau. Namun demikian, terkait dengan rencana penanaman Hari minggu besok, Laskar Hijau merasa tidak perlu menunggu tuntutannya tersebut dipenuhi karena sebenarnya kesepakatan antara Laskar Hijau dengan Perhutani untuk pelestarian Hutan Lindung Gunung Lemongan sudah terbangun pada April 2011. “Penanaman ini tak bisa menunggu apapun, karena kondisi Gunung Lemongan sangat kritis dan mengkhawatirkan. Urusan tuntutan kami ke Perhutani akan tetap kami kawal hingga akhir. Karena menanam adalah salah satu bentuk perlawanan kami, perlawan untuk kerusakan lingkungan” Pungkasnya.(Yd/red)