Gaya Hidup

Drama Kolosal Berdirinya Kerajaan Lamajang Meriahkan Prosesi Harjalu 758

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sejumlah persiapan untuk puncak prosesi Harjalu 758 mulai disiapkan sejak pagi di Alun-alun Lumajang, Sabtu (14/12/2013). Gladi bersih juga sudah dilakukan guna suksesnya acara prosesi Harjalu. "Besok tanggal 15 Desember prosesi Harjalu 758 dimulai jam 8 ​pagi," ujar Gawat Sudarmanto, Kepala Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Lumajang. Dalam puncak acara, Bupati Lumajang nantinya akan diarak dengan kereta kencana dari Pendopo. Kemudian diiringi dengan pawai dari para Camat dan Kepala Desa. Sedangkan para pimpinan SKPD akan menunggu Bupati di arena Prosesi. "Pak Bupati akan diarak dengan kereta kencana dari Pendopo yang diikuti oleh para camat dan Kepala Desa," terang Gawat. Dalam puncak acara Harjalu juga akan diarak 21 gunungan dari hasil bumi Lumajang. 21 gunungan menandakan hasil bumi dari 21 Kecamatan untuk kemudian akan diperebutkan oleh warga Lumajang. "21 gunungan dari hasil bumi akan diperebutkan oleh warga," terangnya. Jika pada Harjalau 757 tahun lalu, ada 757 tumpeng yang dimakan bersama, pada Harjalu 758 kali ini tidak akan ada lagi tumpeng sebanyak usia Kabupaten Lumajang. "Hanya 21 gunungan dari hasil bumi," jelasnya. Dari pantauan saat gladi bersih, nampak para siswa dan siswi melakukan drama kolosal proses berdirinya kadipaten Lamajang yang dipimpin oleh adipati Nararya Kirana. Drama kolosal juga mengisahkan tentang berdirinya Kerajaan Lamajang Tigang Juru dengan Raja pertama Arya Wiraraja, hingga serangan dari Jaya Negara ke Lamajang saat dipimpin sang Maha Patih Nambi.(Yd/red)

Masdar: Ziarah Makam Biting Jadi Agenda Utama Harjalu Siapapun Bupati Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Bupati dan Muspida Plus beserta jajaran pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se Lumajang, melakukan ziarah Makam Situs Biting yang diyakini sebagai makam dari Raja Arya Wiraraja, Sabtu (14/12/2013). Kedatangan Bupati dan rombongan disambut puluhan anak sekolah dan tokoh masyarakat desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono. Dalam sambutannya, Sjahrazad Masdar menyatakan, ziarah makam Biting merupakan agenda pokok dalam peringatan Harjalu sebelaum puncak acara tanggal 15 Desember. Ziarah makam bukan karena tahayyul atau yang lainnya, namun bentuk penghormatan bagi para leluhur yang telah mendirikan Lumajang. Ini bukan karena tahayyul, namun sebuah bentuk penghormatan bagi para leluhur yang telah berjasa mendirikan Lumajang, papar Masdar. Ia mencontohkan, setiap tanggal 17 Agustus selalu diperingati sebagai hari kemerdekaan dan pada malam harinya dilakukan renungan ditaman makam pahlawan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan. Ziarah makam Biting juga sama, ingin mengenang jasa para pendahulu dari raja Lamajang dan ingin melanjutkan perjuangan untuk para Raja untuk mensejahterakan rakyat. Ziarah makam juga sebagai wujud melanjutkan perjuangan, karena para raja Lamajang ingin melihat rakyatanya sejahtera dan bermartabat, terangnya. Sementara itu, Sugiyo ketua makam Biting mengucapkan terima kasih kepada Bupati Lumajang yang masih berkometmen untuk melestarikan acara ziarah makam biting sehari sebelum puncak prosesi Harjalu. Pada tahuan sebelumnya, ziarah makam juga digelar sebagai rangkaian prosesi peringatan hari jadi Lumajang. Kami ucapakan terima kasih kepada pak Bupati, yang masih berkometmen untuk melakukan acara ziarah makam biting sehari sebelum puncak acara Harjalu, ungkap Sugiyo. Ia berharap kepada para hadirin yang ikut dalam rombongan Bupati untuk ikut menceritakan tentang sejarah dan keberadaan Situs Biting kepada sahabat dan kelurganya. Sebab, rasanya tidak pantas jika orang luar Lumajang tahu dengan Situs Biting sedangkan orang Lumajang sendiri tidak tahu. Rasanya tidak pantas jika orang Bali, Jakarta, Surabaya, Madura dan daerah lainnya tahu Situs Biting, sedangkan orang Lumajang sendiri tidak mengetahuinya, terangnya.(Yd/red)

Tahun Baru 2014, Akses Jalan Lumajang Ranu Pane Sudah Mulus

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jelang perayaan pergantian tahun 2013 menuju tahun 2014 akses jalan menuju Ranu Pane dari Lumajang sudah sangat bagus. Hal itu karena telah rampungnya pengerjaan jalan yang dilakukan Pemkab Lumajang serta dari Kementrian."Sudah bagus mas, karena perbaikan jalan yang dilakukan Pemkab dan Kementrian sudah rampung," ujar Ayu Dwi Utari Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kepada lumajangsatu.com, Kamis (12/11/2013).Pada tanggal 23 Desember rencananya Buapati bersama seluruh SKPD dan TNBTS akan menggelar selamatan atas selesainya perbaikan jalur. "Tanggal 23 kita rencanaya bersama Bupati akan menggelar selamatan bersama," terangnya.Untuk persiapan perdakian Semeru pada akhir tahun 2013, TNBTS bersama pecinta alam beberapa waktu lalau telah memasang penunjuk arah disepanjang jalur pendakiana. TNBTS juga menyiagakan seluruh personelnya dan para porter untuk melakukan pengaman pendakian pada momen pergantian tahun."Personel kami dibantu para porter kami siagakan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pendaki," tambahnya.TNBTS juga mengigatkan kepada para pendaki untuk tetap waspada saat mendaki. Cuaca yang masih masuk dam musim penghujan membuat para pendaki harus waspada pada jalur yang licin. "Para pendaki kami minta untuk menyiapkan peralatan dan selalu berhati-hati karena jalur pasti licin," pungkasnya.(Yd/red)

Meriah, Ribuan Warga Lumajang Padati Rute Parade Drum Band Harjalu 758

Lumajang(lumajangsatu.com)- Parade Drum Band memepringati Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-758 berlasbngung dengan meriah. Ribuan warga memadati sepanjang jalur yang menjadi rute parade Drum Band dari alun-alun utara hingga finish di Satdion Semeru sebelah barat. Sebanyak 40 Grup Drum Band dari tingkat sekolah MI/SD, MTs/SMP ikut ambil bagian memerihakan acara Harjalu 758. Baupti Lumajang Sajahrazad Masdar memebuka langsung parade Drum Band yang dimulai dengan atraksi dari Grup Dramben Wira Bhakti Pemkab Lumajang. Sementar itu, wakil Bupati Lumajang As’at Malik memebrikan sambutan sebelum parade Drum Band dimulai. "Mewaki bupati Lumajang saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang ikut ambil bagian dalam memperingati Harjalu 758," ujar wabup seblum acara dimulai, Kamis (12/11/2013). Tema Harjalu Lumajang untuk semua diharapkan seluruh rakyat Lumajang bisa menikamti semua rankaian perayaan Harjalu. Disamping itu, semakin tuanya umur Lumajang diharapakan warganya juga akan semakin sejahtera dan bermartabat. "Semoga anak-anak kita yang ikut dalam parde Drum Band menjadi anak-anak yang sukses dunia akhirat, warga Lumajang akan menjadi masyarakat yang sejahtera dan bermartabat," paparnya wakil bupati yang berlatar kyai itu.(Yd/red)

Surat Facebook Untuk Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Yang Terhormat

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kepada Yth: Bapak Bupati dan Wakil Bupati Lumajang dan jajarannya, Salam Lumajang, Sebelumnya saya tidak tahu harus mengirim tulisan ini kemana, tapi setelah saya fikir, mungkin melalui group ini (grup media sosial facebok dengan nama Lumajang), tulisan ini bisa mewakili. Saya sebagai rakyat biasa, tidak meminta apapun dari para penguasa, saat ini, saya hanya memohon kepada beliau-beliau agar memperbaiki jalan raya sepanjang Tempeh hingga Lumajang. Saya tahu, anda semua tidak tuli apalagi buta, tapi kenapa hingga detik ini belum ada perbaikan yang signifikan ( jangan hanya di tembel). Solusinya adalah Memperbaiki dengan total jalan dengan aspal yang bermutu tinggi.biar tidak cepat rusak. Kepada bapak wakil bupati yang juga kyai, ngapunten, saya sebagai seorang santri yang sudah hampir 1 tahun mengenyam dunia pesantren masih sedikit ingat hadits nabi:  كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته.. الوعد دين. Bukan maksud hamba untuk mengingatkan seorang kyai, karena itu tidak pantas bagi seorang santri, tapi apalah daya, seharusnya njenengan berani menyuarakan kebenaran QULIL HAQQO WALAU KAANA MURRON. Mudah-mudahan Allah menunjukkan jalan yang benar kepada para pemimpin Lumajang. Ttd: Abdurrosyid,M.Pd (Pulo-Tempeh) Jika kita baca dan cermati isi surat dan curahan hati rakyat Lumajang melalui media sosial Facebook, mereka tidak mau tahu menahu apakah jalan yang rusak masuk jalan Kabupaten atau jalan Amerika Serikat, yang mereka tahu adalah mengutarakan isi hatinya kepada pemimimpin yang paling dekat dengan mereka (Kepala Desa, Pak Camat, Pak Bupati Dll) untuk bisa menyampaikan apa yang menjadi harapan masyarakat. (Yd/red)

Hiburan Malam Mulai Ramai, Pemerintah Harus Tegas Legalkan Atau Bubarkan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kunjungan kerja yang dilakukan oleh DPRD Lumajang ke Kabupaten Mojokerto juga dimanfaatkan untuk mencari formula tentang cara optimalisai pendapatan daerah dari sektor hiburan. Sebab di Lumajang hiburan malam sudah banyak tumbuh dan harus ada kontribusi bagai daerah. "Hiburan malam mulai banyak, kita punya Setia Kawan, Enjoy dan Maharaja, kalau dimaksimalkan akan bisa menambah PAD Pemerintah," ujar Achmad Jauhari Wakil Ketua DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Selasa (10/12/2013). Pemerintah juga diminta tegas mengambil kebijakan dengan melakukan legalisasi tempat-tempat hiburan, sehingga bisa ditarik pajaknya. Selama ini, pajak hiburan tidak ditarik karena belum legal namun kegaitan hiburan setiap malamnya terus berjalan. "Pemerintah selama ini tidak menarik karena belum legal, kalau begitu segera dilealkan jangan dibiarkan begitu saja tanpa ada kontribusi," jelas legislator PKB itu. Dari hasil kunjunga dibeberpa daerah, tempat hiburan malam sudah berijian dan bisa dipungut pajak. Pemerintah kata Jauhrai tidak perlu berbicara masalah halal dan haram. Namun, harus ada ketegasan dari pemerintah tentang adanya tempat-tenpat hiburan tersubut. "Kta tidak perlu berbicara halal dan haram, kita bicara tentang kontek penyelenggaraan pemrintahan daerah," tegasnya. Jika memang hiburan malam diperbolehkan maka harus segera dilegalkan dan dipungut pajak. Jika memang Pemerintah tidak mengehendaki adanya hiburan malam maka harus segera dibubarkan dan jangan dibiarkan. "Kalau boleh segera dilegalkan, jika tidak segera dibubarkan jangan dibiarkan," pungkasnya.(Yd/red)

Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Tunjung Gucialit Urunan Beli Material

Lumajang(lumajangsatu.com)- Tak kunjung ada respon dari Pemerintah Lumajang, puluhan warga desa Tunjung Kecamatan Gucialit bersama Babinsa setempat memperbaiki jalan poros desa yang rusak parah. Padahal, warga mengaku sudah mengusulkan kepada pemerintah agar jalur tersebut segera diperbaiki karena menjadi jalur alternatif anak sekolah menuju tempat belajarnya. "Kita sudah usulkan kepada pemerintah, namun tidak kunjung ada respon, akhirnya kita urunan untuk membeli material dan gotong royong merabat jalan desa Tunjung," ujar Edi Purwanto plt Sekdes desa Tunjung Kecamatan Gucialit kepada lumajangsatu.com, Minggu (08/11/2013). Menurutnnya, kondisi jalan sungguh sangat parah dan memebuat desa Tunjung seakan-akan terisolir dengan desa yang lainnya, khususnya dengan akses kecamatan Gucialit. Jalan menuju desa Kertowono (jalur barat) kondisinya sudah hancur, sedangkan jalur timur menuju kota Lumajang atau Gucialit kondisinya tidak jauh berbeda dengan jalur barat. "Dua jalur yang menghubungkan desa Tunjung ke desa Ketowono dan Kecamatan Gucialit sudah sangat hancur, aspalnya sudah hilang, tinggal bebatuan seperti makadam namun bercampur dengan lumpur yang licin saat turun hujan," tambahnya. Warga yang ingin menuju kota Lumajang jika tidak ingin melintasi jalur yang harcur tersebut harus memutar lewat jalur desa Jeruk tembus Kecamatan Klakah atau melewati jalur desa Bence tembus ke Kecamatan Kedungjajang. Jika ingin ke Gucialit maka warga tidak memiliki jalur yang lain selain melewati jalur yang sudah sangat rusak parah itu. "Kalau ingin melewati jalan yang lebih enak harus memutar lewat Klakah atau Kedungjajang," tambahnya. Warga dengan dana swadaya karena sudah tidak sabar menunggu janaji dari pemerintah untuk memperbaiki, segera merabat dua jalur yang rusak dan menejadi akses penting bagi warga desa Tunjung. Salah satu jalur yang dirabat adalah jalur desa Tunjung hingga desa Bence untuk mempermudah anak-anak sekolah menuju SLTP 2 Gucialit. "Kita merabat dua jalur yang sangat strategis bagi warga Tunjung dan anak-anak sekolah, dana yang terkumpul sekitar 15 juta rupiah," pungkasnya.(Yd/red)

Takut Dianggap Lakukan Pungli, Kepala KUA Stop Pencatatan Nikah Diluar Kantor

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditangkapanya salah satu kepala KUA di Kabupaten Kediri atas tuduhan menerima gratifikasi alias melakukan pungli, mulai direspon oleh rekan sejawat para kepala KUA se-Jawa Timur. Sesuai hasil pertemuan di Jatim, para kepala KUA akhirnnya bersepakat untuk semetara tidak melayani pencatan nikah di luar kantor KUA setempat. "Menerima amplop saat mencatat nikah diluar kantor dianggap gratifikasi sehingga ada salah satu penghulu di Kediri ditangkap," ujar Drs. H. Junaidi kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Lumajang kepada lumajangsatu.com, sabtu (08/11/2013). Menurutnya, sesuai Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2007 Pasal 21 Ayat 2 menyebutkan pencatan nikah diluar kantor KUA diperbolehkan atas permintaan mempelai atau keluarga dan atas persetujuan dari kepala KUA. Yang menjadi persoalan sebenarnya tentang tarif yang harus dikeluarkan oleh calon mempelai jika meminta pencatan nikah dilakukan diluar kantor. Sebab, tidak ada klausul atau surat edaran yang menyebutkan nominal pasti pencatan diluar kantor, berbeda dengan pencatatan yang dilakukan di KUA yang sudah jelas Rp 30.000. "Teman-teman Kepala KUA sebenarnya bisa menyikapi dengan bijak, karena sesuai dengan PMA Nomor 11 Tahun 2007 Pasal 21 Ayat 2, pencatatan nikah bisa dilakukan diluar kantor atas permohonan calaon mempelai atau keluarga dan persetujuan kepala KUA," terangnya. Jika melakukan pencatatan diluar kantor, seharusnya diperjelas ada tambahan biaya sebagai konsekwesni petugas pencatat datang ketenpat mempelai. Tentunya dengan mempertimabangkan jauh-dekat, kondisi medan dan kondisi cuaca. Sehingga timbul kesepakatan yang tidak tertulis dengan pencatat dan pengantin atau keluarga pengantin. "Kalau mencatat diluar kantor konsekwesinya harus difahami oleh mempelai atau kelurga mempeleai," paparanya. Dari pantauan selama ini, di Kabupaten Lumajang pencatatan nikah rata-rata dilakukan diluar kantor, dengan cara petugas pencatat nikah mendatangi rumah calon mempelai. Harga yang harus dibayarkan oleh calon penganten juga brefariasi, mulai dari Rp 350.000 hingga 450.000. Bahkan, terkadang ada yang tembus sampai Rp 500.000 namun tidak begitu banyak.(Yd/red)

Gerakan Melalui Facebook, Pemuda Lumajang Ajak Tanami Pisang Jalan Rusak

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kerusakan infrastruktur jalan mulai dari Kecamatan Pasirian, Tempeh, Sumbersuko, Lumajang hingga Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang membuat gerah warga Lumajang. Melalui media sosial Facebook, sejumlah pemuda Lumajang mulai melakukan rencana gerakan untuk melakukan aksi penghijauan secara masif di jalan-jalan Lumajang. Disebuah media komunikasi sosial Grup Facebook Lumajang yang jumlah anggotanya 7.980 akun, mulai bergulir rencana dan ajakan untuk melakukan sebuah gerakan untuk melakukan penanaman pohon pisang sepanjang jalan yang rusak. Hal itu sebagai bentuk protes karena jalan Provinsi yang menghubungkan kabupaten Lumajang dan malang itu selama 2 bulan terkahir sejak turun hujan sangat rusak parah. Salah satu akun facebook yang bernama Ainun Yaqin membuat status:  "Tmen sya yg geram dg kerusakan jalan di Lumajang nantang bkin spanduk "Boikot Dump Truck masuk Lumajang, klo maksa BAKAR SAJA!!" Monggo Cak-Yuk, ditunggu responya .." Hingga Senin (02/11/2013) status tersebut telah mendapatkan respon 207 komentar. Dalam komentar dibicarakan untuk menentukan waktu berkumpul bagi para anggota Grup Facebook Lumajang. Para pemuda yang rata-rata asli Lumajang akan membicarakan kegiatan aksi penghijauan sepanjang jalan Pasirian Hingga Sukodono. "sip...semga dengan kumpulx teman2 di grup ini bisa sdkit ada pergerakn untk lumajang?," komentar akun Irawan Bocah Gucialit. Dalam komentar yang lain, kondisi jalan yang berlubang dan rusak parah tinggal menunggu waktu untuk menelan korban jiwa. Sebab, jaka pengendara terperosok kelobang pasti akan terjatuh, jika tidak beruntung akan dilindas dengan mobil-mobil besar pengangangkut pasir yang setiap hari lalu lalang.(Yd/red)

Touring Wisata Harjalu 758 Pemuda Pancasila, Digembosi Pemkab Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) 758 yang mengambil tema Lumajang untuk semua mendapat sambutan hangat dari warga Lumajang. Sejumlah ormas, salah satunya ormas Pemuda Pancasila (PP) ikut memeriahkan kegiatan Harjalu dengan menggelar Touring Wisata Pemuda Pancasila Tertib Lalu Lintas 2013, hari Minggu (01/11) Achmad Nur Huda, ketua MPC Pemuda Panbcasila Kabupaten Lumajang menyatakan, pelaksanaan Touring berjalan dengan baik dan lancar. Para pesrta sangat antusias dari start hingga finis tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan. "Alhamdulillah, selama pelaksanaan Touring dari awal hingga akhir tidak terjadi hal yang tidak diiginkan," papar Gus Maman, panggilan akrabnya, Senin (02/11/2013). Namun, panitia sangat kecewa karena ada upaya pemboikotan secara masif dari Pemkab Lumajang. Pasalnya, PP awalnya ingin menggelar kegiatan tesebut dalam agenda peringatan harlah PP. Karena berdekatan dengan Harjalu, maka hasil koordinasi dengan pemkab maka acara diundur hingga 1 Desmebre. Akan tetapi, tiba-tiba keluar surat dari Pemkab, yang melarang pejabat SKPD hingga tingkat desa ikut touring jika panitia menarik biaya dalam kegiatan. "Tiba-tiba keluar surat yang ditanda tangai Sekda, yang isinya agar panitia tidak memungut biaya kepada pesreta, jika tetap melakukan maka akan dicoret daroi agenda peringatan harjalu 758," terangnya. Tak hanya itu saja, proses penggembosan kegiatan bergulir dengan munculnya tudingan bahwa panitia mulai mencari untung dengan kegiatan tersbut. Padahal, panitia hanya ingin ikut memeriahkan kegiatan Harjalu. Uang pendaftaran sebesar 100 ribu rupiah akan kembali lagi kepada peserta yang berupa asuransi, doorpres serta hadiah utama satu sepeda motor Honda vorza dan sepeda motor metik Honda Beat. "Ini murni kegitan PP, hadiah yang kita siapkan sangat besar diambilkan darai pendaftaran para peserta, karena penitia tidak mungkin menanggung semua," terangnya. Jika alasan pelarangan pemungutan uang pada peserta karena kegiatan Harjalu dari rakyat untuk rakyat, maka seluruh kegiatan yang masuk dalam agenda Harjalu 758 harus digratiskan dan tidak boleh ada tarikan, baik tiket untuk peserta maupun tiket untuk penonton. Namun, panitia Harjalu 758 harus memberikan solusi dengan berani menanggung segala bentuk operasinal dari panitia kegiatan. "Kalau memang demikian, maka selruh kegitan yang masuk dalam harjalu 758 harus gratis tanpa terkecuali. Namun, panitia Hrjalu harus memberikan solusi untuk bisa menanggung operasinal kegiatan, kita tidak ingin ada korban lagi setelah kegiatan PP," pungkasnya.(Yd/red)