Gaya Hidup

Ribuan Orang Hadiri Doa Besama 40 Hari Almarhum ALi Mudhori

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ribuan warga NU dan PKB membanjiri acara Do'a bersama 40 hari mendiang almarhum Ali Mudhori, dirumahnya jln Pisang agung, Rabu (18/09/2013). Meski sedikit diguyur gerimis, namun warga yang hadir tidak beranjak. Hj Masitah, Istri ALmarhum ALi Mudhori mengucapkan terima kasih kepada seluruh orang yang hadir dan ikuat mendo'akan mendinag suaminya. Atas nama keluarga, dirinya tidak bisa memberikan apa-apa kecuali ucapan terimakasih. "Kami atas nama keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas do'a yang diberikan kepada almarhum suaminya," Ujar Anggota DPR Ri itu. Sementara itu, jalannya do'a bersama juga dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, seperti KH Husni Zuhri, KH Hidir Fasa, KH Muhlis Syarif dan KH Imron Anis. Tak hanya itu, ketua PB NU KH Said Agil Siraj, juga hadir dalam kegiatan do'a bersama 40 hari almarhum ALi Mudhori.(Yd/red)

Ekskavasi Balar Jogja ke-12, Situs Biting Kota Raja Lamajang Masih Memprihatinkan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ekskavasi situs biting Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Jogja (Balar) bukan kali pertamanya. Namun, eskavasi situs biting 2013, adalah ekskavasi yang k-12. Sebalumnya Balar telah melakukan eskavasi bertahap mulai tahun 1982-1991, dengan 11 tahap. "Ini bukan ekskavasi pertama, namun sudah ke 12 kalinya," Ujar Masyhudi, Katua Tim Ekskavasi Situs Biting 2013. Dari ekskavasi pertama hingga saat ini sudah 30 tahun lebih. Namun, kepedulian dari elemen pemerintah nampaknya masih belum ada, atau belum dirasakan dampaknya. Sehingga kondisi Situs Biting sangat memprihatinkan dengan kerusakan disana-sini. "Ya harus ada kepedulian dari pemerintah daerah, BPCB Trowulan dan masyarakat sekitar," Terangnya. Setiap Ekskavasi yang dlakukan pastinya ada Output yang dihasilkan. Baik berupa laporan, maupun rekomendasi kepada sejumlah pihak, seperti pemerintah daerah dan BPCB Jatim. "Output dari Ekskavsi adalah dalam bentuk laporan dan rekomendasi kepada pemerintah daerah," Pungkasnya.(Yd/red)

Mahasiswa Sejarah Unej, Ikut Ekskavasi Situs Biting Kota Raja Lamajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Situs Biting yang berada di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, terus menarik minat mahasiswa luar Lumajang untuk datang. Beberapa Mahasiswa dari Jurusan Sejarah Unej, Jember yang tergabung dalam Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah (BKSM) datang saat kegiatan Ekskavasi situs biting dilakukan oleh Balai Arkelogi Jogja. "Meski cukup jauh dari Jember kita tetap peduli, dengan datang dan melihat langsung kondisi situs biting, kebetulan ada ekskavasi," Ungkap Mamik, Mahsiswa semester tujuh, Universitas Negeri Jember (Unej) Jurusan Sejarah, saat mengikuti kegitan Eskavasi, Rabu (18/09/2013). Sebelumnya, para mahasiswa dari Unej ini juga telah melakukan komunikasi dengan MPPM Timur. Rencannya, para mahasiswa Unej ini akan mengikuti kegiatan Ekskavasi Balar Jogja hingga selesai. Para mahasiswa juga melakukan dokumnetasi sejumlah titik disitus biting dan kegiatan Ekskavasi, untuk dijadikan bahan diskusi dan menarik minat dari mahasiswa lainnya untuk melihat situs biting. Mahsiswa juga akan membuat artikel dan Blog agar masyarakat lebih peduli dengan keberadaan situs-situs peninggalan. "Kita nantinya juga akan bergabung dengan warga yang peduli dengan situs-situs di Lumajang," Pungkasnya.(Yd/red)

Balar Jogja, 4 Hari Ekskavasi Dua Dinding Benteng Situs Biting, Kota Raja Lamajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Tim Balai Arkeologi (Balar) Jogja melakukan ekskavasi situs biting Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono di dua titik. Yakni di benteng sebelah utara, dan benteng sebelah barat perumahan Biting, yang diduga sebagai pintu gerbang keraton kerajaan Lamajang. "Ini adalah ekskavasi penyelamatan untuk mengetahui potensi sumber daya arkeologi di Situs Biting," Ujar Drs. Masyhudi Ketua Tim Eskavasi Situs Biting 2013, Rabu (18/09/2013). Disamping untuk mengetahui sumberdaya arkeologi, ekskavasi yang dilakukan bertujuan untuk menciptakan sebuah pelestarian yang bersifat partisipatif dari warga sekitar. Adanya benda Cagar budaya akan memberikan tiga manfaat bagi warga sekitar, yakni manfaat akademis, Idiolgis dan ekonomis. "Ini kalau dijaga tentunya akan memiliki dampak pada warga sekitar," Tambahnya. Rencananya, ekskavasi akan dilakukan selama beberapa hari mulai 18-22 September 2013. Titik ekskavasi berada disebelah utara dan sebelah barat yang diduga sebgai pintu gerbang keraton Lumajang, "Sebelah barat diduga sebagai pintu kraton, namun masih perlu penelitian lebih lanjut," Jelasnya. Lanjut masyhudi, kondisi situs biting sangat memprihatinkan karena tidak adanya perawatan yang maksimal. Dengan dilakukan eskavasi diharapkan masyarakat nantinya juga akan ikut memiliki. Disamping itu, pihak-pihak terkait seperti pemerintah daerah juga harus memberikan perhatian. "Kalau kita lihat, ma'af ya... kondisinya sanngat memprihatinkan," Terangnya. Tim Balar akan melakukan eskavasi dengan model fertikan dan horizontal. Namun untuk fertikalnya tidak akan teralalu dalam, akan tetapi setiap temuan yang didapat akan menjadi bahan kajian lebih lanjut. "Yang satunya akan memakai sistem dengan melihat struktur dinding benteng luar dan dalam," Pungkasnya.(Yd/red)

BAZ Lumajang Berikan Bantuan Tandon Air Bersih Wilayah Rawan Kekeringan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Badan Amil Zakit (BAZ) Kabupaten Lumajang akan memberikan bantuan tandon air bersih kesejumlah daerah dikawasan utara Lumajang yang mengalami krisis air bersih. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian BAZ Lumajang, kepada warga yang mengalami krisis air. "Ini kepedulian BAZ Lumajang bagi warga wilayah utara, yang mengalami krisis air bersih," Ujar Atok illah Wakil Sekertris Baz Lumajang. Ia menambahkan pada tahun 2013, kebetulan BAZ Lumajang juga menganggarkan dana kebencanaan. Sehingga, setelah berkoordinasi dengan BPBD akhirnya BAZ akan menganggarkan dana untuk pengadaan tandon air bersih. "Kita kan ada dana kebencanaan," Terangnya. BAZ kata Atok hanya menganggarkan pengadaaan tandon air bersih saja. Sedangkan droping airnya, akan dilakukan oleh BPBD Lumajang. 8 unit tandon akan ditempatkan dibeberpa Desa sesuai dengan rekomendasi dari BPBD. " Kita hanya tandon airnya saja, untuk airnya BPBD yang kan mendroping," Ungkapnya. Saat ini, kegiatan BAZ untuk bencana kekeringan hanya bersifat insidental saja. Untuk pengadaan mobil tanki air bersih masih perlu pembahasan dalam tingkat raker BAZ Lumajang." Ini masih kegiatan insidental saja," Pungkasnya.(Yd/red)

BPBD Lumajang Akan Gelar Gladi Lapang Tsunami di Dampar, Pasirian

Lumajang(lumajangsatu.com)- Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang akan menggelar Gladi Lapang Tsunami di Dusun Dampar, Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Kegitan tersebut sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam mengahadapi bencana Tsunami bagi warga yang berdomisili di wilayah pesisir pantai selatan."Gladi lapang akan digelar pada tanggal 25 September 2013, di Kecamatan Pasirian,"Ujar Rochani Kepala BPBD Lumajang, Selasa (17/09/2013). Kegiatan gladi lapang Tsunami akan melibatkan berbagai kelompok, TNI, Polri, Masyarakat, Relawan, SAR, Kesahetan dan elemen yang lainnya. Pemilihan Dampar sebagai lokasi Gladi lapang, karena daerah tersebut memiliki kepadatan penduduk yang berada di sepanjang pantai selatan. BPBD rencananya akan menggelar gladi lapang Tsunami setip tahunnya bergantian. Mulai dari Kecamatan Tempursari, Pasirian, Tempeh dan Yosowilangun. "Tahun kemaren kecamatan Tempursari, kali ini kecamatan Pasirian, tahun depan kemungkinan Kecamatan Tempah," Terangnya. Ia menambahkan, dalan gladi lapang disimulasikan pada hari yang telah ditentukan masyarakat tetap beraktifitas seperti biasa. Tiba-tiba terjadi gempa bumi dengan skala tinggi. Petugas akan mengiformasikan kepada BPBD bahwa telah terjadi gempa. BPBD kemudian menginformasikan kepada beberpa daerah pesisir, bahwa gempa yang terjadi berpotensi terjadinya Tsunami. Setelah diiformasikan, petugas akan menyalakan sirine tanda bahaya Tsunami. Saat terjadi Tsunami, maka evakuasi dilakukan oleh relawan, atau kelompok masyarakat yang sudah terlatih. Warga kemudian diungsikan ke puncak yang tinggi disekitar lokasi Tsunami. Setelah warga berada ditempat yang aman, maka petugas melakukan evakuasi pengungsi kesejumlah titik yang telah disiapkan. Dilokasi pengungsian, ditenpatkan dapur umum, tenda dan lainnya untuk para pengungsi. "Warga akan dievakuasi ditempat yang aman, dan dibangunkan tenda serta dapur umum," Pungkasnya.(Yd/red)

Memalukan...! Bendera Merah Putih di KUA Yosowilangun Terbalik

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kejadian Unik, menarik sekaligus memalukan terjadi di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Yoswilangun Kabupaten Lumajang. Betapa tidak, bendera sang saka merah putih yang berada ditiang depan Kantor KUA terbalik. Peristiwa itu diketahui usai puluhan warga Desa Wotgalih mendatangi kantor KUA untuk menyampaikan aspirasinya terkait dengan salah satu oknum P3N desa Wotgalih. Usai warga bubar, sejumlah awak media dan beberapa aparat kemanan dari TNI masih ngobrol didepan KUA. Tak sengaja, salah seorang insan pers melihat kondisi bendera merah putih terbalik. Seharusnya, warna merah berada di bagian atas dan warna putih berada dibagian bawah. Namun, pemandangan sebaliknya telihat didepan Kantaor KUA Yosowilangaun. Dimana, warna putihnya yang berada di bagian atas. Tak urung, sejumlah aparat meneriaki dari luar pagar KUA. Dengan tergesa-gesa, pegawai KUA segera menurunkan bendera merah putih itu. Sejumlah wartawanpun sempat mengabadikan kejadian bendera terbaik itu. Setelah diturunkan, petugas kembali menaikkan bendera merah putih keatas tiang. Meski sudah dalam kondisi benar, namun karen tergesa-gesa tali tengah bendera tidak sempat dipasang. "Saat kita ngobrol didepan KUA kita meilhat bendera terbalik dan langsung diteriaki oleh para tentara yang masih berada di lokasi," Ujar Salah seorang Wartawan memotimur.(Yd/red) 

Kementrian Kembangkan Wisata Penyanggah Pura Mandara Giri Semeru Agung

Lumajang(lumajangsatu.com)-  Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata (Ditjen PDP) Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) akan menggelar workshop wisata religi, sebagai tidak lanjut dari program  Destination Management Organization (DMO). Dimana, di Jatim, DMO dipusatkan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. "Ini tindak lanjut dari program DMO yang dipusatkan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru," Ujar Indriyanto, kasi promosi wisata Kantor Pariwisata Seni dan Budaya kabupaten Lumajang," Senin (16/09/2013). Di Lumajang, potensi wisatanya tidak hanya di Bromo dan Semeru saja. Namun, juga memiliki potensi wisata yang lainnya, yang akan menjadi penyanggah dari program DMO. Seperti wisata Religi Pura Mandaragiri Semeru Agung yang berada di kecamatan Senduro."Ini juga harapan dari PHDI, agar kegiatan religi tidak hanya di Pura Mandaragiri saja, namun hingga ke Ranu Pane," Tambahnya. Kegiatan tersebut direspon baik oleh Ditjen Pariwisata, sehingga digelarlah kegiatan workshop yang akan ditempatkan di Hotel Samanake, 26 September 2013. Harapannya, agar wisata penyenggah bisa berkembang, sehingga mampu membantu program DMO."Agar wisata penyanggah bisa berkembang dan membantu program DMO," Terangnya. Ia menambahkan, peserta yang ikut dalam kegiatan Workshop bersal dari internal Lumajang, Sepereti Kecamatan, Kepala Desa yang menjadi penyanggah wisata, PHDI Pemprov Bali dan Dinas Pariwisata Pemprov Jatim. Sementara itu, dinas PU dan Bapeda akan menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. "Kelompok Pekerja Lokal yang telah di SK Bupati juga ikut dalam kegiatan tersebut," Jelasnya. Target yang diharapkan, semua elemen wisata, baik Masyarakat, Pemerintah Lumajang, PHDI Bali, Dinas Pariwista Jatim dan Kementrian bersama-sama melakukan kometmen untuk memajukan wisata di daerah penyanggah wisata yang menjadi program DMO.(Yd/red)

Ini Lagi Karnafal Yang Hampir Sama Dengan Loss Carnival Harjalu

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ribuan penonton memadati acara karnafal Desa Jokarto, Kecamatan Tempeh dalam rangka HUT RI ke-68 tahun, Minggu (15/09/2013). Bahkan, saking ramainya, pengendara tidak bisa melintas dijalan yang menjadi rute dari Karnafal. "Sangat rame, sampai-sampai sepeda tidak bisa melintas," Ujar Adibah, salah satu pengunjung. Ia menuturkan, peserta karnafal banyak menampilkan tari-tarian baik yang tradisional hingga yang modern. Yang juga menarik para penonton, adalah peserta yang menggunakan kostum yang mirip dengan kegitan Loss Carnival Harjalu. Kostum warna warni, baik meyerupai putri keraton, ataupun yang mengambil tema alam juga memeriahkan karnafal. "Ini kostumnya seperti Loss Carnival Harjalu," Terangnya. Hal senada diungkapkan Muhammad Faisol. Menurutnya, dia selalu melihat karnafal yang dilakukan oleh Desa Gesang, Jokarto dan Pulo. Sebab, karnafalnya pasti rame dan pesertanya rata-rata bagus, unik dan menarik. "Besok hari Senin 16 Oktober, karnafal di Pulo Mas, pasti akan sangat menarik sekali," Terangnya. Ia berharap pada HARJALU tahun ini, acara-acara yang ditampilkan akan lebih meriah dan lebih bagus dari tahun 2012. Harjalu paling tidak bisa menjadi icon Lumajang seperti JFC Jember dan BEC Banyuwangi. "Saya berharap harjalu tahun ini akan jauh lebih meriah dari tahun sebelumnya," Pungkasnya.(Yd/red)

Andai Lumajang Miliki Rafting Seperti Songa Adventure Probolinggo

Lumajang(lumajangsatu.com)- Daerah yang memiliki wisata yang banyak dan dikelola dengan baik, maka akan membuat daerah tersebut terkenal dan mengangkat perekonomian warga sekitar. Tak hanya itu, wisatawan tentunya banyak berkunjung sebagai salah satu alternatif untuk mengisi liburan diakhir pekan. Seperti wisata yang menyajikan keindahan dan menantang adrenalin bagi pengunjungnya. Yakni wisata Arung Jerang (Rafting) Songa Atas, yang berada di Desa Pesawahan, Kecamatan Tritis Kabupaten Probolinggo. Wiasata Arung Jeram yang ditawarkan sangat menarik dan tidak akan dilupakan. Songa Atas dimulai/Start di Desa Pesawahan, petualangan akan berakhir/Finish di Desa Condong. Para petualang akan menempuh Jarak 10 km dengan durasi waktu 2 jam. Pengunjung akan melewati 35 Jeram, dengan bermacam-macam nama, seperti jeram lumba-lumba, jeram stres, jeram celah dan berbagai macam jeram yang lainnya. Sesampai di posko Songa atas, pengunjung akan disuguhi dengan minuman sebagai salah satu pelayanan dari paket wisata rafting. Setlah siap, para petualang akan berangkan dengan mobil bak terbuka, ditemani satu instruktur/guide satu orang setiap perahunya. Perjalanan menuju lokasi sekitar setangah jam dan pengunjung juga harus berjalan kaki sebagai pemanasan kurang lebih 500 meter. Sesampai di strat petualangan, istruktur akan mengajari bagaimana memegang dayung, letak kaki, posisi badan dan langkah-langkah ketika perahu terbalik. Pemandu juga mengajari tentang aba-aba ketika berda diatas perahu. Para petualang harus mengikuti aba-aba pemnadu jika petualangannya ingin berjalan lancar. Selama diatas perahu karet, para petualang akan disuguhi dengan pemandangan yang sangat luar biasa, dan tantangan yang tidak akan terlupakan. Pemandupun juga akan menceritakan nama-nam jeram ketika melintasi jeram tersebut. Yang sangat menarik adalah ketika petualang sampai diair terjun dan Goa kelelawar. Para fotograferpun sudah siap menunggu para petualang untuk mengambil gambar terbaik. Selama perjalan, para petualang akan beristirahat dua kali. Yakni di air terjun dan Goa kelelawar. Sedangkan pos berikutnya para petualang akan beristrihat untuk menikmati camilan dan kopi jahe, untuk menghangatkan tubuh setelah hampir se-jam di air. "Nanti bisa ngopi dan ambil foto bagi yang membawa kamera sendiri, sedangkan yang tidak membawa kamera cukup dengan kamera yang disiapkan oleh panitia," Ujar Kastari salah seorag guide parahu. Sementara itu, Hafidz, salah seorang pengelola Songa mengatakan, setiap akhir pekan sabtu dan minggu pengunjung Songa sangat banyak. Pengunjung pada akhir pekan bisa mencapai 2000 orang. Sedangkan pada hari hari biasanya tidak sebanyak pada akhir pekan dan hari libur. "Rata-rata para pengunjung yang datang sudah pesan terlebih dahulu sebalum sampai di Songa. Namun ada juga yang langsung kesini akan tetapi kalau langsung harga tidak bisa nego," Terangnya.(Yd/red)