lumajangsatu.com

Lumajangsatu TV

Video : Anak 11 Tahun Asal Lumajang Tertular Virus Corona Ortunya

Lumajang - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq merilis 4 warga Lumajang positif covid-19, salah satunya masih anak-anak. GF (11) laki-laki asal Kecamatan Sukodono pada tanggal 13 April 2020 pernah menjalankan rawat inap di RSUD Haryoto. GF merupakan anak dari TLE yang sudah terindenfikasi Corona dari klaster peserta Tim Pandamping Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Sukolilo.

Kuliner Lumajang

Segernya Asinan Jagung Bakar Pak Asir

Lumajang (Lumajangsatu.com)-Kota Lumajang dikenal dengan ragam kulinernya. Banyak sajian kuliner khas kota pisang yang dapat dicoba diantaranya adalah asinan Lumajang yang tidak hanya popoler di kalangan masyarakat namun juga bagi kalangan wisatawan.Asinan Lumajang adalah kuliner olahan buah yang disajikan dengan kuah campuran antara garam dan gula dengan rasa ciri khas pedes, asem dan manis yang tentunya seger di lidah dan kerongkongan. Asinan jagung bakar pak Asir beralamatkan di Dusun Clarak Desa Jokarto, sesuai namanya Jagung Bakar Pak Asir khusus menjual asinan jagung bakar. Menurut Asir kuliner ini sudah ada semenjak empat tahun lalu dan menjadi satu-satunya pedagang yang khusus menawarkan asinan jagung bakar."Ini ide racikannya dari bapak saya turun temurun sejak 1968  dagangnya, terus sama saya diterusin dapat  4  tahun," ujar pria 52 tahun itu saat ditemui di lapak miliknya Asir menjajakan dagangannya dengan cara sederhana di depan pertokoan menggunakan gerobak. Asinan dapat dinikmati langsung di lapaknya ataupun dibungkus sebagai oleh-oleh.Satu porsi asinan Jagung Bakar ini terdiri atas Jagung Bakar yang telah diiris-iris, kuah dengan bumbu garam, gula dan cabe merah. Sepiring jagung bakar dibanderol dengan harga Rp20.000 dan Rp.30.000 jika ditambah kerupuk."Asinan banyak tapi dijamin asinan saya ini beda karena jagungnya yang manis, dibakar dengan arang dan racikannya beda, seger dan pedes pokoknya," kata AsirDalam satu hari rata-rata Sabur bisa menghabiskan 60 buah jagung dengan berjualan sejak pukul 10.00 hingga 17.00 WIB."Sehari rata-rata bisa ngabisin 60 potong jagung, satu potong jagung itu untuk satu porsi. Tapi yang namanya jualan pendapatan itu tidak tetap kadang lebih 60 atau kadang kurang," pungkasnya. (Ind/red)

Sastrawan Lumajang

Huda Al Pati Cintai Sastra Berawal dari Pesantren

Lumajang (Lumajangsatu.com)- Dilumajang terdapat sebuah organisasi bernama FKUB yakni Forum Kerukunan Umat Beragama. Salah satu anggotanya bernama lengkap Syaiful Huda lebih dikenal dengan sebutan Huda Al Pati. Bermula dari keikutsertaan dalam membacakan puisi-puisi karyanya di forum tersebut, membuat ia lebih dikenal oleh masyarakat Lumajang.

Kuliner Lumajang

Sunrise Seafood Sajikan Keong Macan Berlumur Saus Mercon Rasanya Nendang di Lidah

Lumajang (Lumajangsatu.com)-Selain ikan dan udang, kerang jadi menu primadona warung makan sunrise seafood. Beralamatkan di Jalan Wahid Hasyim Timurnya Masjid Al huda Lumajang menawarkan berbagai macam olahan ikan laut. Pencinta seafood biasanya juga memburu kerang saat bersantap. Kerang rebus enak dicocol saus sambal atau saus asam manis. Bisa juga dijadikan lauk saat ditumis bersama bumbu saus Padang atau bumbu pedas manis. Linda pemilik warung ini menuturkan bahwa bentuk cangkangnya pipih dengan warna putih kecokelatan, inilah kerang simping yang cantik. Nama lainnya serimping atau serumping. Kerang ini disebut-sebut jenis teraman untuk dimakan dalam keadaan mentah.Menu disini juga ada tambahan yaitu Kerang yang ini mudah dikenali karena motifnya loreng persis macan. Kerang macan enak diolah layaknya jenis kerang lainnya. Kalau mau beda, bisa merebusnya dengan bumbu kuning agar rasanya gurih enak. Adi salah satu pelanggan yang sering makan di warung tersebut menuturkan bahwa dengan adanya menu terbaru diwarung ini makin sering-sering mencicipi berbagai olahan menu lainnya. "Saya suka pedas jadi saya pilih bumbu saus mercon, rasanya enak sekali. Bumbunya sampai meresap ke dalam" tandasnya. (Adv/ind/red)

Kuliner Lumajangan

Enaknya Roti Bakar Premium dengan Pastry Puff Tekstur Crispy, Yuk Diicip

Lumajang (Lumajangsatu.com)- Roti selalu dijadikan sebagai santapan yang sangat praktis dan bisa dinikmati saat kapanpun,  ada berbagai macam roti yang bisa ditemui tentunya dengan berbagai macam variasi, tekstur dan warna. Di antaranya adalah Roti bakar yang biasa dijajakan di berbagai sudut kota Lumajang. Satu di antaranya Roti Bakar Pondok Rasa yang hadir pertama di wilayah Kota Pisang ini . Roti ini punya keunikan dari cita rasa, penampilan hingga harganya yang sangat ramah di kantong.Salah santu pegawai Anto, mengatakan bahwa roti bakar ini adalah pertama hadir di Lumajang dengan keunikan ada pastry puff di dalam roti. Adanya pastry puff membuat roti bakar ini memiliki rasa yang berbeda karena ada tekstur crispy.“Hal yang membuat roti bakar ini berbeda dari roti bakar pada umumnya tidak saja pada kehadiran rasa green tea saja namun roti ini juga mengkombinasikan roti tawar yang umumnya dipakai,” paparnya Selain itu, terdapat banyak varian rasa yag ditawarkan yakni Greentea, Taro, Tiramisu, Dark Chocolate, Choco Huzelnut, Cheese Milk, Vanilla hingga beberapa varian lainnya yang siap mengungah selera makan kalian.Anto menambahkan, roti bakar olahan pisang ini mulai beroperasi sejak 8 Maret 2019 lalu dan cukup merogoh kocek dari Rp 18.000 hingga Rp 22.000Ketika Tim Lumajangsatu, mencicipi Roti Bakar olahan pisang ini dengan rasa Coklat Keju.  Rasa yang ditawarkan sangat lezat dengan sensasi crispy di dalamnya, sehingga cocok dengan lidah anak muda masa kini.Sedangkan untuk rasa varian lainnya terbilang mantap dan benar-benar dipenuhi dengan rasa manis di segala sisi roti tersebut. Karenanya tak salah bagi Anda penikmat roti untuk mencicipinya.Roti bakar ini memang terbukti berbeda bukan sekedar roti bakar biasa. Secara rasa, dan harga memang roti bakar ini berhasil membawa menu roti bakar yang sederhana ke level yang lebih tinggi. Serta layak untuk dicobaNah, Anda bisa datang langsung di Jalan Abu Bakar, RT.1/RW.7, Citrodiwangsan, Ditotrunan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. (ind/red)