Candipuro - Awan Panas Guguran (APG) gunung Semeru Selasa pagi (02/02/2021) menimbulkan hujan abu vulkanik di dua Kecamatan. Ada enam Desa di dua Kecamatan mengalami hujan abu. Hujan abu vulkanik berhenti setelah diguyur hujan yang cukup lebat.
Tumpeng
Ibu Pembuang Bayi Tumpeng Diketahui Sering ke RS Bhayangkara
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kasus Pembuangan bayi di Desa Tumpeng Kecamatan Candipuro yang berhasil dikuak timsus Satreskrim POlres Lumajang. Ternyata, si penemu bayi diketahui oleh tenaga medis beberapa kali datang ke RS Bhayangkara.
Video Polres Lumajang Amankan Pelaku Pembuang Bayi Tumpeng
Lumajang (lumajangsatu.com) - Timsus Polres Lumajang berhasil mengamankan Wiwit, pelaku pembuang bayi di Desa Tumpeng Kecamatan Candipuro. Dia merupakan ibu dari bayi dan pemilik rumah bersandiwira penemuan. Kini diamakan petugas untuk dimintai keterangan, apa motifnya. (ls/red)
Polisi Buru Pelaku Pembuang Bayi Tak Berdosa di Tumpeng
Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi pembuangan bayi laki - laki tak berdosa oleh orang tuaya di Desa Tumpeng Kecamatan Candipuro menjadi perhatian Kapolres Lumajang, AKBP Arsal Sahban. Dia meminta jajaran Satreskrim bersama 21 Polsek Jajaran untuk bisa mengungkap siapa pelaku pembuangan bayi berbobot 3.4 kilogram dengan panjang 50 cm.
Rumah Kreasi Stapa Center Gelar Children Competition Lumajang 2018
Lumajang (lumajangsatu.com) - Social Transformation and Public Awarenes (Stapa) Center melakukan program pencegahan pekerja anak berbasis komunitas melalui Rumah Kreasi. Di Lumajang ada tiga desa yang ditempati yakni Desa Karanglo, Tumpeng dan Jokarto.Program Rumah Kreasi berlangsung selama 4 bulan dengan sasaran anak berusia 7-17 tahun. Ada banyak program dalam kegiatan tersebut dimana puncaknya digelar acara Children Competition Lumajang 2018 di Pemadan Jokarto Kecamatan Tempeh yang diikuti oleh sekitar 500 anak dari 3 desa binaan Rumah Kreasi, Minggu (18/11/2018).Eri Andriani, Asisten Program Manager Rumah Kreasi menyatakan kegiatan Stapa Center sangat banyak seperti kelompok olahraga, kelompk belajar, kelompok pecinta alam dan kelompok seni budaya. Diharapkan, dengan kegiatan Rumah Kreasi tidak akan ada anak-anak usia sekolah dan bermain bekerja dibidang orang-orang dewasa."Kelompok belajar ada bahasa Inggris, komputer, internet. Kelompok Pecinta Alam ada penanganan sampah dan daur ulang sampah serta penghijauan lahan kritis dan masih banyak kegiatan yang lainnya," jelas Ari.Anak-anak juga diajari berbagai macam keterampilan dan juga permainan tradisonal. Harapannya, meski saat ini sudah era digital dan sudah serba canggih, namun permainan-permainan tradiosional yang menjadi kekayaan budaya Bangsa Indonsia tidak akan hilang karena anak-anak masih melestarikannya.Rumah Kreasi juga memiliki tujuan untuk menyediakan ruang berkreasi anak-anak. Meningkatkan rasa percaya diri anak dalam menghadapi komptesi dan menanamkan nilai kejujuran, sportifitas, solidaritas dan pantang menyerah."Kita berharap anak-anak yang kita bina melalui Rumah Kreasi akan tumbuh sebagai generasi bangsa yang penuh rasa percaya diri, pintar, jujur, berintegritas dan sportif," pungkasnya.(Yd/red)