Content: / /

Cerita Unik Sejarah Desa Uranggantung - Lumajang

Politik Dan Pemerintahan

08 November 2018
Cerita Unik Sejarah Desa Uranggantung - Lumajang

Kantor Desa Uranggantung Kecamatan Sukodono tampak dari depan. (foto by Indana)

Sukodono (Lumajangsatu.com)- Sejarah Desa Uranggantung Kecamatan  tidak terlepas dari pemberian masyarakat  setempat. Nama Uranggantung sendiri diambil dari nama sungai yang  memisahkan antara dusun losan dan ghitek yang banyak rumpun bambunya.

BACA JUGA : Meledak, Cilok Mercon Gesang - Tempeh Diburu Pembeli

Saat itu, apabila musim penghujan datang  airnya meluap sehingga banyak udang. Dalam bahasa Jawa disebut Urang. Udang tersebut sudah mati dan bergelantungan di bambu.

" Uranggantung memang dikelilingi oleh sungai yakni sungai Selokgondang dan sungai Bondoyudo. Ketika musim hujan disini jelas banjir, dan banyak udang yang mati bergelantungan di bambu. Dari situlah masyarakat sekitar menamai desa ini Uranggantung" ujar Supriyadi Kepala Desa Uranggantung.

Desa ini memiliki tata pemerintahan mulai 20 mei 1908, Adapun kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang yaitu Muati (1908-1928), Munali (1928-1931), Muha (1931-1935), Notosari (1935-1948), Tahep Nasriyah (1948-1986), Saiful Islam (1986-1997),  H. Mahbub Thoyib (1997-2000), Hamiri (2000-2006), Supriyadi (2006-sekarang)

Eko Wahyu Sekretaris Desa Uranggantung mengatakan, yang menjadi kepala desa sekarang ini memang  darah dari keturunan nenek moyang. Mulai awal yang menjadi kepala desa itu adalah saudara turun temurun.

"Meskipun sudah jamannya pemilu, tetap saja yang menjadi kepala desa adalah keturunan dari pemimpin terdahulu. Inilah yang menjadi keunikan desa ini, mungkin sudah garis keturunan," terangnya. (ind/ls/red)

Facebook

Twitter

Redaksi