Lumajang (lumajangsatu.com) - Dalam realitas kehidupan rezeki manusia beraneka ragam, ada yang rezekinya luas dan melimpah, dengan mempunyai harta yang banyak, jabatan yang tinggi, istri shalehah, anak yang shalehah, rekan-rekan yang menyenangkan dan mengajak pada perbuatan-perbuatan yang baik, mempunya ilmu yang manfaat, dan punya tetangga yang baik.
Di sisi lain terdapat seseorang yang rezekinya sangat sempit, hartanya sedikit, badannya sakit-sakitan, keluarga semerawut, memiliki tetangga yang selalu mengganggu dan dililit hutang.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Yang menjadi pertanyaan Bagaimana caranya mendapatkan rezeki yang luas, banyak dan barokah? Jawabannya adalah sebagai berikut:
Pertam, bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yaitu melaksanakan perintah perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata-mata mengharapkan ridho dariNya dan menjauhi segala laranganNya karena takut terhadap adab dan murkanya.
Orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah orang dalam segala tindakannya sesuai dengan ketentuan Allas SWT, baik yang dikerjakan oleh hatinya maupun yang dikerjakan anggota badannya. Hatinya yakin dengan kepeda Allah SWT dan rasulNya dengan mantap, mencintai Allah SWT dan rasulNya melebihi mencintai dirinya, mencintai sesama muslim nya seperti mencintai dirinya sendiri, menghindari syirik, sifat rasa iri, dengki, dan sombong.
Anggota badannya elalu digunakan beribadah kepada Allah SWT, lidahnya digunakan berdzikir, matanya dipakai untuk melihat tulisan al_Qur’an, dan tangannya dipakai bekerja mencari nafkah rezeki yang halal
Orang yang bertakwa kepada Allah diberikan rezeki yang banyak dan barokah, kesehatan yang sempurna, anak yang sholeh dan Sholihah, keluarga yang sakinah, kedudukan yang tinggi dan terpuji, dan harta yang banyak, luas dan barokah (Lihat al-Qur’an surat at-Thalaq: 2 dan 3)
Kedua, beristighfar kepada Allah, yaitu menyadari terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang dilakukannya, lalu tidak mengulangi lagi, dan berjanji tidak pernah mengulangi, kemudian banyak baca istighfar.
Orang yang beriman yang banyak beristighfar akan diberikan rezeki yang luas dan barokah, dan keluarga yang membahagiakan. (Lihat al-Qura’a surat an-Nuh: 10-12).
Ketiga, banyak berinfak di jalan Allah, terutama pada orang-orang sedang menuntut ilmu agama. Orang yang berinfak untuk kepentingan perjuangan menegakkan agama Allah SWT, berinfak pada tempat-tempat ibadah dan kepada fakir miskin, maka Allah SWT melipat gandakan rezekinya 700 kali lipat
Orang Islam yang rajin berinfak dalam hal-hal yang diridhai Allah SWT, maka akan diganti dengan ganti yang lebih banyakdan lebih baik, baik berupa harta yang banyak, kedudukan yang tinggi dan barokah, keluarga sakinah, anak yang sholeh dan Sholihah dan ilmu yang berkah dan manfaat. (lihat al-Qur’an surat as-Saba’: 29).
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Keempat, banyak silaturahim. Orang yang senang melakukan silaturrahim akan memiliki jaringan yang luas dan metra yang banyak, sehingga mudah mengembangkan bisnis dan karir. Pengusaha yang rajin silaturrahim akan mudah mengembangkan bisnis, karena memiliki metra bisnis yang banya, seorang dokter yang senang menyembung silaturrahim akan banyak pasen yang barobat, dan seorang konsultan yang sering melakukan kunjungan akan banyak kleinnya. (Lihat hadis riwayat Imam Bukhari nomer 2067)
Kelima, bersyukur kepada Allah, yaitu menyadari bahwa rezeki yang dimilikinya adalah pemberian Allah SWT, lalu digunakannya sesuai dengan ketentuan Allah dan hal-hal yang dicintai oleh Allah, misalnya, harta digunakan untuk membangaun tempat-tempat ibadah, ilmu pengetahuan diajarkan kepada orang-orang, dan jabatan digunakan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
Apa bila orang yang mendapatkan nikmat bersyukur kepada Alah SWT, maka Allah menambah padanya nikmat yang banyak. Orang yang bersyukur terhadap rezeki yang telah diberikan Allah SWT padanya, maka Allah SWT akan menambah rezekinya. (Lihat al-Qura’an surat Ibrahim: 7)
Keenam, berbuat Ihsan kepada kedua orang tuanya, yaitu kata-kata yang lemah-lembut kepada kedua orang tuanya, dan mencintai mereka dengan tulus ikhls, sering berkunjung kepada mereka, dan memberi makan pada merekammakanan yang disukai oleh mereka. Apabila kedua orang tuanya meninggal, maka sering ziarah ke kuburannya, bersedekah yang pahalanya dikirimkan kepada orang tuanya dan membaca bacaan al-Qur’an dan tahlil yang pahalanya dihadiahkan kepada orang tuanya.
Orang yang bersikap Ihsan kepada kedua orang tuanya, maka Allah SWT akan menyayanginya dan Allah mencintainya, sehingga Allah memberikan rahmat padanya, rezekinya luas, banyak dan barokah, keluarga yang membahagiakan dan karirnya selalu meningkat dan terpuji dan mendapatkan keluarga yang bahagia dan menyenangkan.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Ketujuh, berdoa kepada Allah SWT, agar rezeki yang luas, banyak dan barokah, karena Allah berjanji, akan mengabulkan doa yang dipanjatkan padanya, terutama doa yang diawali dengan bacaan istighfar, shalawat dan dilaksanakan pada pertengahan malam yang ketiga.
Bacaan doa yang dibaca adalah terdapat di dalam al-Qur’an atau hadis Nabi Muhammad SAW, misalnya doa: Allahumma inni as’aluka ilman nafi’a, wa rizqan wasi’a, wa syiafa’an minku da’in wasaqamin. Atinya: Ya Allah, “berikanlah kami ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas dan dijauhkan dari segala penyakit”.
Dengan demikian orang yang melakukan tujuh hal dengan tulus ikhlas, maka diluaskan rezekinya, dilapangkan hartanya dan mendapatkan kedudukan yang barokah dan manfaat. Tujuh sifat yang haris dilaksanakan orang Islam, yaitu bertakwa kepada Allah SWT, beristighfar kepada Allah SWT, kepada Allah SWT, silaturahim karena Allah SWT, mensyukuri nikmat Allah SWT, banyak berinfak di jalan Allah dan berdoa dengan doa-doa yang ada di dadlam al-Qur’an dan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.(Red)
Wallabu a'lam bishawab
Penulis : Abdul Wadud Nafis Pengasuh Ponpes Manarul Qur'an
Editor : Redaksi