Lumajang - Setiap orang yang mempunyai anak pasti menginginkan mempunyai anak yang sholeh dan sholehah, karena anak yang sholeh dan sholehah menjadi penyejuk hati ketika orang tua masih hidup dan mendoakan orang tuanya ketika sudah meninggal dunia: oleh karena itu orangtua melakukan bermacam-macam cara supaya anaknya menjadi anak yang sholeh dan sholehah, tapi dalam rialitasnya ada yang sukses dan ada. Yang gagal yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara membentuk anak yang sholeh dan sholehah?
Anak akan menjadi anak yang sholeh dan sholehah apabila memenuhi tujuh syarat:
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Pertama, memilih calon orang tua yang sholeh atau sholehah, seorang laki-laki harus memilih calon ibu dari anaknya yang sholehah, begitupun seorang perempuan memilih calon ayah dari anaknya yang sholeh, karena karakter orang tua akan mempengaruhi kepada karakter anaknya, apabila orang tuanya sholeh, maka akan melahirkan anak yang sholeh, begitu pun orang tua yang tidak baik akan melahirkan anak yang tidak baik.
Kedua, ketika mau berhubungan suami istri baca doa, meminta kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, supaya diberikan anak yang bertakwa kepada Allah dan jauh dari godaan setan, misalnya Allahumma jannibnasy syaithona wa jannibisy syaithona ma rozaqtanaa ( Ya Allah jauhkanlah kami dari godaan setan dan juga anak keturunan kami ).
Ketiga, mengkonsumsi makan makanan yang halal dan menghindari dari makanan yang haram, baik itu haram jenisnya maupun cara mendapatkannya sejak sebelum hamil dan ketika hamil, supaya sperma yang menjadi anak tetdiri dari makanan yang halal, sehingga yang menjadi anak adalah sperma yang halal. yang mendapatkan ridho dari Allah subhanahu wa ta'ala, begitu pula ketika ibu hamil makan makanan yang halal, supaya makanan yang masuk kepada anak dalam kandungan makanan yang halal, sehingga anak tumbuh dan berkembang didalam kandungan selalu mendapatkan cahaya dari Allah dan bimbingan dari Allah subhanahu wa ta'ala.
Keempat, anak diberi nama yang baik, yang isinya mendoakan anak menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Anak yang laki-laki diberi nama-nama yang terdiri dari asma'ul husna, yang diawali dengan kata abdu, sedangkan yang perempuan diberi nama tokoh-tokoh muslimah, seperti nama istri Nabi, agar mereka diberikan hidayah oleh Allah SWT, ketika anak diberikan nama Abdurrahman maka anak punya kecenderungan selalu menghamba kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan mempunyai rasa kasih sayang pada orang lain, begitu juga anak yang diberi nama Aisyah maka kecenderungan anak itu menjadi anak yang sholehah sebagiana terjadi kepada Siti Aisyah, istri Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Kelima, diberi makan makanan yang halal, agar anak tumbuh dengan baik dan mendapatkan bimbingan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena anak yang diberi makan makanan yang haram akan cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yang menuju neraka, akan tetapi anak yang diberi makan makanan yang halal akan cenderung pada perbuatan-perbuatan menuju surga, sehingga perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari adalah anak yang sholeh dan sholehah, yaitu bertakwa kepada Allah dan segala tindakannya membuat orang tua senang dan bahagia .
Keenam anak didik di lembaga pendidikan yang memperhatikan ilmu agama dan praktek-praktek keagamaan, sehingga anak memahami ilmu agama dengan mendalam dan mempraktikkan agama dengan baik, serta anak didik dengan pendidikan pendidikan umum yang selalu dihubungkan dengan ilmu-ilmu agama, baik itu Tauhid, fiqih dan akhlak. Anak yang dididik di lembaga pendidikan yang integratif akan tumbuh dan berkembang anak yang sholeh dan Sholihah, yaitu bertakwa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan mempunyai Akhlak yang mulia, baik kepada orang tua maupun pada masyarakat.
Ketujuh, selalu diawasi pergaulannya dalam kehidupan masyarakat, agar anak berteman dengan orang-orang yang baik. Yaitu anak yang bertakwa kepada Allah dan rajin beribadah kepada Allah serta mempunyai akhlak yang mulya, karena teman sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku anak, anak yang berteman dengan orang-orang yang baik akan punya kecenderungan menjadi anak yang baik, begitupun anak yang berteman dengan anak yang tidak baik akan mudah terjerumus pada pelaku-pelaku yang tidak baik.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
Dengan demikian, anak yang sholeh akan membuat orang tuanya bahagia di dunia dan akhirat, cara membentuk anak yang sholeh yang pertama mencari pasangan yang sholeh dan sholehah. Kedua makan makanan yang halal, ketiga baca doa ketika hubungan suami istri, keempat memberi nama anak yang baik, kelima memberi makan anak-anak yang halal, keenam mendidik anak di lembaga pendidikan yang memadukan ilmu agama antar teori dan praktek, ketujuh dikumpulkan dengan teman-teman yang sholeh dan sholehah.
Wallahu A'lam Bish shawab
Penulis : Abdul Wadud Nafis Pengasuh PP Manarul Qur'an Sukodono
Editor : Redaksi