Ayo Taat Prokes

dr. Petri : Waspada Jaga Anak Tak Tertular Covid saat PTM

lumajangsatu.com
dr. Petri Heida Nurrowasi , Dokter umum RS Djatiroto Lumajang

Lumajang - Saat ini sudah diketahui bahawa kita sedang menghadapi ancaman gelombang ke 3 COVID-19. Meningkatnya interaksi dan mobilitas manusia, tentu berbanding lurus dengan resiko penularan Covid-19. 

Kemudian, disaat anak-anak kita diharuskan wajib PTM (Pembelajaran Tatap Muka). Bagaimana kita sebagai orang tua harus memiliki kewaspadaan yang tinggi akan kemungkinan penularan Covid-19 pada anak- anak kita. Berikut beberapa titik lengah selama PTM.

Dokter umum RS Djatiroto Lumajang, dr. Petri Heida Nurrowasi mengajak masyarakat untuk waspada dan tetap jaga protokol kesehatan. Selain itu, kesehatan anak harus diutamakan selain menjaga diri sendiri sebagai orang tua.

"Saat diperjalanan seperti apa, kemudian dilingkungan sekolah," jelasnya.

1. Saat di perjalanan.

Saat perjalanan pergi maupun pulang sekolah dengan kendaraan umum dimana bertemu dengan banyak orang yang tidak serumah. Saat berkerumun beli jajanan di depan sekolah. Pastikan anak- anak tetap menjalankan prokes, terutama mamakai masker deengan benar.

 2. Saat di lingkungan sekolah

Aktivitas makan dan minum bersama disekolah. Durasi pembelajaran >4jam dan ventilasi kelas yang buruk. Ada murid, guru, atau pegawai sekolah yang tidak jujur,  tetap masuk walau dalam kondisi yang tidak sehat. Kapasitas murid melebihi yang ditentukan dan tidak jaga jarak. Kerumunan di lingkungan sekolah.

"Kita sebagai masyarakat wajih sadar pentingnya untuk bersikap jujur, mengendalikan diri dan empati semua pihak yang terlibat pada proses PTM," jelasnya.

Mari lindungi anak-anak kita dengan tetap memberikan hak HIDUP dan SEHAT pada anak- anak kita. Tidak ada satupun orang tua yang ingin anaknya jatuh sakit. Karena itu kita sebagai orang dewasa yang berada di sekitar anak, harus memiliki komitmen untuk menjalankan prokes dengan baik dan melakukan vaksinasi untuk memberikan perlindungan pada anak- anak kita yg belum/ tidak bisa vaksinasi. (pet/har)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru