Bali – Terletak di lereng Gunung Agung, tepatnya di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Pura Agung Besakih menjadi salah satu destinasi wisata spiritual paling megah dan sakral di Pulau Bali.
Pura ini dikenal sebagai “Mother Temple”, atau pura induk bagi seluruh pura di Bali, karena menjadi pusat kegiatan keagamaan umat Hindu di pulau ini.
Baca juga: Menyelami Sejarah dan Keindahan di Monumen Bajra Sandhi Bali, Ikon Kota Denpasar
Keindahan arsitektur pura yang berpadu dengan panorama pegunungan menciptakan suasana damai dan penuh makna. Setiap sudut Pura Agung Besakih menghadirkan ketenangan batin, terlebih saat kabut tipis menyelimuti area pura di pagi hari.
Kompleks pura ini terdiri dari lebih dari 80 pura kecil, dengan Pura Penataran Agung Besakih sebagai pura utamanya.
Selain menjadi tempat suci, kawasan ini juga menjadi daya tarik wisata budaya dan sejarah. Banyak wisatawan yang datang untuk melihat upacara keagamaan besar seperti Upacara Eka Dasa Rudra yang digelar setiap seratus tahun sekali.
Baca juga: Menyusuri Pesona Alam Tersembunyi di Bali Hidden Canyon Guwang
Untuk menikmati keindahan dan kekhidmatan tempat ini, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp30.000 untuk wisatawan domestik dan Rp60.000 untuk wisatawan mancanegara.
Tersedia juga area parkir yang luas dengan tarif sekitar Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp10.000 untuk mobil. Pura Agung Besakih buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA, namun bagi umat Hindu yang hendak beribadah dapat datang lebih awal.
Berwisata ke Pura Agung Besakih bukan sekadar menikmati panorama alam dan budaya, melainkan juga kesempatan untuk merasakan kedamaian spiritual khas Bali.
Baca juga: Menyapa Keindahan Alam Liar di Taman Nasional Bali Barat
Suasana hening, udara sejuk pegunungan, serta gemerincing suara gamelan di kejauhan menjadikan pengalaman di pura ini begitu berkesan dan penuh makna.(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi