Bali – Tak hanya pantai dan pura, Pulau Dewata juga menyimpan keindahan alam tersembunyi yang menantang untuk dijelajahi. Salah satunya adalah Bali Hidden Canyon Beji Guwang, yang berlokasi di 97QQ+XMM, Jl. Sahadewa, Banjar Wangbung, Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.
Tempat ini menawarkan pengalaman wisata alam yang unik, penuh petualangan, dan memanjakan mata dengan keindahan tebing alami yang diukir oleh aliran sungai selama ribuan tahun.
Baca juga: Menyelami Sejarah dan Keindahan di Monumen Bajra Sandhi Bali, Ikon Kota Denpasar
Begitu memasuki kawasan ini, wisatawan akan disambut oleh suasana alami yang sejuk dan gemericik air sungai yang menenangkan. Dinding-dinding tebing yang menjulang tinggi dengan bentuk lekukan alami menciptakan panorama yang menakjubkan, seolah berada di dunia lain.
Tak heran jika Hidden Canyon Guwang sering dijuluki sebagai “surga tersembunyi” di Bali oleh para wisatawan yang telah merasakannya.
Untuk dapat menikmati petualangan di sini, pengunjung dikenakan tiket masuk sekitar Rp75.000 hingga Rp150.000 per orang, tergantung pada jenis tur yang dipilih—baik tur pendek maupun tur penuh bersama pemandu lokal.
Baca juga: Menyapa Keindahan Alam Liar di Taman Nasional Bali Barat
Tersedia pula fasilitas parkir yang memadai dengan tarif sekitar Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil. Wisata ini beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA, waktu yang ideal untuk menjelajah dan berfoto di spot-spot eksotis sepanjang aliran sungai.
Selain menyusuri tebing dan sungai, wisatawan juga dapat menikmati keindahan alam sekitar serta keramahan warga lokal yang menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Baca juga: Pesona Romantis Taman Ujung, Permata Air Bersejarah di Timur Bali
Bali Hidden Canyon Beji Guwang bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga ruang untuk menyatu dengan alam dan menemukan ketenangan di tengah keindahan yang masih alami. Bagi pencinta petualangan dan keindahan alam, tempat ini menjadi destinasi wajib saat berkunjung ke Gianyar.(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi