Yogyakarta – Di tengah rimbunnya hutan perbukitan Menoreh, terdapat sebuah oase alami yang menenangkan jiwa, yaitu Ekowisata Sungai Mudal yang berlokasi di Dusun Banyunganti, Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tempat wisata ini menjadi pilihan favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana alam yang asri, air jernih kebiruan, dan udara pegunungan yang sejuk.
Baca juga: Teras Malioboro 2, Ruang Belanja dan Rekreasi Baru yang Tetap Menjaga Nuansa Kota Yogyakarta
Sungai Mudal dikenal dengan aliran airnya yang bersumber langsung dari mata air pegunungan dan membentuk kolam alami berundak, sangat cocok untuk berenang atau sekadar berendam sambil menikmati suara gemericik air dan kicauan burung di sekitar.
Tak hanya keindahan airnya, pengelola juga menata area ini dengan konsep ekowisata, menjaga kelestarian alam sekaligus memberikan pengalaman wisata yang edukatif dan ramah lingkungan.
Bagi pengunjung yang ingin datang, tiket masuk Ekowisata Sungai Mudal terbilang sangat terjangkau, yakni Rp10.000 per orang, dengan biaya parkir motor Rp2.000 dan mobil Rp5.000.
Tempat wisata ini beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, sehingga wisatawan dapat leluasa menikmati keindahan sungai di pagi hingga sore hari.
Baca juga: The Lost World Castle Sleman Yogyakarta, Wisata Unik Berlatar Merapi yang Memikat Pengunjung
Selain bermain air, pengunjung juga bisa menikmati jembatan bambu gantung yang menjadi spot favorit untuk berfoto, serta area taman bunga yang tertata rapi di sekitar aliran sungai.
Bagi yang ingin bersantai lebih lama, tersedia juga warung-warung kecil yang menyajikan makanan dan minuman khas pedesaan dengan harga ramah di kantong.
Keindahan dan kesejukan Ekowisata Sungai Mudal menjadikannya destinasi sempurna untuk melepas penat dari hiruk pikuk kota.
Baca juga: Taman Budaya Yogyakarta, Ruang Seni yang Selalu Hidup di Tengah Kota
Dengan perpaduan antara wisata alam, edukasi lingkungan, dan keramahan warga setempat, Sungai Mudal pantas disebut sebagai salah satu permata tersembunyi di barat Yogyakarta.(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi