Gas LPG Naik, Warga Lereng Semeru Tidak Terpengaruh

lumajangsatu.com
Warga_Lumajang

Baca juga: Wisuda Sekolah Orang Tua Hebat-SOTH, Upaya Lumajang Bebas Stunting

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditengah mahalnya harga LPG tabung 12 Kg sejak (03/01) lalu, tidak semuanya warga di Lumajang merasakan dampaknya, semisal di Desa Kandang Tepus Kecamatan Senduro Lumajang, puluhan warga manfaatkan gas metan dari kotoran ternak baik sapi maupun kambing.

Gas metan tersebut merupakan gas yang dihasilkan dari kotoran hewan ternak yang difregmentasi selama tujuh hari ditempat penampungannya.

Dari endapan itulah kemudian menghasilkan sebuah gas metan yang dapat menghidupkan bara api di kompor-kompor warga, namun bedanya gas metan ini memerlukan alat bantu berupa korek api untuk menghidupkannya.

Menurut salah satu warga mengatakan, penggunaan gas selain dapat menghemat biaya, gas metan ini juga tidak merusak cita rasa makanan dan ramah lingkungan.

"Selain lebih hemat, hasil makanannya juga sama nikmatnya dengan penggunaan gas lpg biasanya mas," papar Sulastri salah satu warga yang menggunakan gas metan ini.

Tidak hanya itu, ampas kotoran ternak yang telah difregmentasi juga dapat dijadikan sebagai pupuk tambahan terhadap berbagai tanaman. "Yang kering kami gunakan untuk memupuk jagung dan pafi mas," jelasnya.

Ide kreatif inilah yang patut dan perlu difasilitasi oleh pemerintah setempat guna untuk memaksimalkan potensi baik sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) agar Lumajang kedepan lebih bermartabat dan sejahtera. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru