Tempursari- Akibat Hujan yang menguyur terus menerus diwilayah Tempusari ditambah gelombang pantai selatan yang besa, Ternyata berakibat banjir genangan di Desa Bulu Rejo Dan Tegal Rejo. Tak hanya itu, banjir genangan juga merendam pemukiman dan lahan pertanian warga.
Banjir genangan yang akibat luapan sungai Rawa'an dikenal dengan "Jabek" merendam wilayah Desa Tegal Rejo 20 hektar, Desa Bulu Rejo, 183 hektar. Bahkan kebun buah naga 3,5 hektar tegal rejo juga terendam dan bisa gagal panen.
" Bila tujuh hari kebun buah naga terendam dan tidak bisa teratasi, kerugian 601 juta," kata Kepala BPBD Lumajang, Rochani pada wartawan dikantornya, Rabu(09/01/2013).
Dia mengatakan, dengan meluapkanya sungai rawaan dan terjadi pasang pantai selatan. Sehingga material pasir menutupi jalur sungai, air tidak bisa masuk ke Laut. "Jadi air mengenang dan merusak lahan pertahian warga dan infrastruktur," ungkapnya.
AKibat air sungai Rawa'an tidak bisa masuk ke Pantai Selatan. Warga Was-was ada kiriman debit air sungai dari Gunung yang bisa merendam rumah warga. "Warga di pesisir pantai takut, pasir di muara sungai meninggi dan air sungai debitnya meningkat," papar Rochani.
Banjir genangan setinggi mata kaki atau 30 centi meteryang menimpa puluhan kepala keluarga, tambah Rochani, warga tidak bisa beraktifitas dan bekerja di lahan pertaniannya. "Warga hanya berdiam diri, mau melaut tak bisa dan hanya menunggu bantuan," ungkapnya.(Yd/red)
Banjir genangan yang akibat luapan sungai Rawa'an dikenal dengan "Jabek" merendam wilayah Desa Tegal Rejo 20 hektar, Desa Bulu Rejo, 183 hektar. Bahkan kebun buah naga 3,5 hektar tegal rejo juga terendam dan bisa gagal panen.
" Bila tujuh hari kebun buah naga terendam dan tidak bisa teratasi, kerugian 601 juta," kata Kepala BPBD Lumajang, Rochani pada wartawan dikantornya, Rabu(09/01/2013).
Dia mengatakan, dengan meluapkanya sungai rawaan dan terjadi pasang pantai selatan. Sehingga material pasir menutupi jalur sungai, air tidak bisa masuk ke Laut. "Jadi air mengenang dan merusak lahan pertahian warga dan infrastruktur," ungkapnya.
AKibat air sungai Rawa'an tidak bisa masuk ke Pantai Selatan. Warga Was-was ada kiriman debit air sungai dari Gunung yang bisa merendam rumah warga. "Warga di pesisir pantai takut, pasir di muara sungai meninggi dan air sungai debitnya meningkat," papar Rochani.
Banjir genangan setinggi mata kaki atau 30 centi meteryang menimpa puluhan kepala keluarga, tambah Rochani, warga tidak bisa beraktifitas dan bekerja di lahan pertaniannya. "Warga hanya berdiam diri, mau melaut tak bisa dan hanya menunggu bantuan," ungkapnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi