Alat Deteksi Longsor Yang DIpasang, Tak Bersfungsi Baik

lumajangsatu.com
Lumajang- Diawali dengan gempa bumi yang terjadi pada hari senin yang berpusat di kabupaten malang diikuti dengan hujan yang turun cukup deras mengakibatkan terjadinya bencana tanah longsor dan banjir di Lumajang.

Menurut Hnedro Wahyono, Kabid Kesiapsiagaan Bencana BPBD Lumajang, ada tiga titik longsor di desa Sriti di walayah Pronojiwo yang menurutup jalan yang menghubungkan Lumajang dengan Malang. BPBD bersama instasi samping langsung melakukan pemebersihan material longsor dengan menggunakan alat berat.

"Ada tiga titik Longsor di Desa Sriti," Ujarnya hendro saat diteui di Kantonrya, Kamis (10/07/2013).

Setelah semua bersih para petugas kemudian meninggalkan lokasi. Karena hujan turun masih lebat maka kembali terjadi longsor susulan ditik yang sama. Sementara untuk diwialayah permukiman, lonsor terjadi di Desa Tamanayu yang mengakibatkan lima rumah rusak.
"di Tamanayu ada lima rumah rusak terkena longsoran," Jelasnya.

Sebenarnya, kata Hendro, didekat titik longsor telah dipasang alat deteksi longosr yang dipasang oleh ESDM Surabaya. Namun tidak dapat terdeteksi sehingga perlu untuk dilakukan pengkajian ulang.

Anehnya lagi, setiap BPBD memasang alat untuk antispasi bencana, pasti akan timbul bencana di wilayah tersebut. Pihak BPBD sendiri juga belum bengitu faham dengan cara kerja alat deteksi lonsor. Sebab, baru dapat beberap hari sudah terjadi longsor.

"Semoga ini kebetulan saja, setiap kita memasang alat untuk bencana, pasti terjadi bencana dilokasi itu," Pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru