Senduro (lumajangsatu.com) - Berbisnis Ubi Talas tidak semudah dibayangkan oleh orang. Mulai diejek dan dianggap remeh dalam penghasilan sudah pernah dialami oleh Sang Ratu Talas, Sitis Khoiriyah (51) warga Dusun Sumberrejo Desa/Kecamatan Senduro.
Dia bercerita awalnya mengambil alih usaha Talas orang tuanya. Awalnya kok mau berjualan talas dengan nilai jual sangat murah dan tidak menghasilnya.
Baca juga: Hari Putri Lestari Kunjungi Sang Ratu Talas Mbote Semeru
BACA JUGA : Sang Ratu Talas "Mbote" Lumajang Berpenghasilan Milyaran
Bahkan, pernah diejek kok jualan makanan celeng hutan. Juga saat mencari mobil truk balen sering ditolak saat memasok talas dipasar luar kota.
Baca juga: Mengintip Bisnis Pangan Alternatif Talas Mbote Semeru Beromset Milyaran
"Dulu sopir truk menolak,Mereka gak mau angkut makanan celeng," cerita Mbak Iya di Gudangnya.
Akibat tolakkan sopir truk, Mbak Iya bersama Suami harus nyewa truk sendiri dengan bergantian mengemudi. "Dijalani dan dinikmati, kalau pas ingat rindu-rindu bagaimana gituh," jelasnya.
Bisnis Talas juga sering dihindari karena getahnya bikin gatal. Bahkan, para buruhnya yang merupakan tetangga pernah dipengaruhi orang tak bertanggung jawab.
Baca juga: Video Sukses Bisnis Milyaran Supplier Ratu Talas Lumajang
"Alhamdulillah semua bisa teratasi dengan berjalannya waktu," ungkap ibu dua anak itu.
Seiring jalannya waktu, semakin pesatnya bisnis talas sebagai supplier pabrikan makanan ringan. Kini, pekerja Sang Ratu mencapai puluhan orang dan para petani untuk bermitra mencapai ratusan.(ls/red)
Editor : Redaksi