Lumajang (lumajangsatu.com) - Selama beberapa hari terkahir, hujan abu vulkanik Bromo sudah tidak dirasakan di Desa Argosari Kecamatan Senduro. Namun, dampak hujan abu vulkanik selama beberapa hari membuat tanaman kentang milik petani terancam gagal panen.
Ismaida, salah seorang warga Argosari menyatakan tanaman kentang paling terdampak hujan abu. Sedangkan kubis dan bawang tidak begitu terdampak karena tahan dan tidak mudah mati.
Baca juga: Sekjen PPP Arwani Thomafi Instruksikan Kader Lumajang Solid Menangkan Cak Thoriq-Ning Fika
"Petani kentang yang paling terdampak akibat hujan abu vulkanik Bromo beberapa waktu lalu mas," ujar Ismaida kepada Lumajangsatu.com, Senin (01/04/2019).
Baca juga: Kawasan Pertanian Bawang Merah di Lumajang Terus Diperluas Lewat Intervensi DBHCHT
Para petani berharap ada bantuan bibit kentang dari pemerintah agar bisa mengurangi kerugian akibat gagal panen. Di daerah lain seperti Probolinggo kata Ismaida sudah ada bantuan bibit kentang bagi para petani terdampak abu vulkanik gunung Bromo.
"Di Probolinggo sudah ada bantuan bibit kentang mas, tapi di Lumajang belum ada bantuan kepada petani," terangnya.
Baca juga: Buruh Tani Tembakau Akan Terima BLT DBHCHT Tahun 2024
Warga sudah tidak memakai masker jika akan beraktifitas di luar rumah. Saat dilihat dari puncak B 29, gunung Bromo sudah tidak lagi menyemburkan abu vulkanik. "Kita lihat dari B 29 Bromo sudah tidak menyemburkan abu vulkanik," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi