Pendidikan Lumajang

DPRD Lumajang Awasi Sekolah Dalam Regulasi Zonasi PPDB

Penulis : lumajangsatu.com -
DPRD Lumajang Awasi Sekolah Dalam Regulasi Zonasi PPDB
Sugianto Politisi PKB Lumajang dan Ketua Komisi D DPRD.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi D DPRD Lumajang meminta sekolah yang ada di Lumajang mengikuti aturan zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019.

Ketua Komisi D Sugianto menyebut, regulasi itu sudah ada dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 51 tahun 2018.

“Saat PPDB 2019, sekolah harus mematuhi regulasi zonasi,” ucapnya.

Sistem zonasi yang dimaksud itu, adalah memberikan peluang lebih besar kepada calon peserta didik yang tinggal di wilayah sekolah tersebut.

Di Permendikbud itu diatur, dalam PPDB, kuota zonasi sebesar 90 persen. Kemudian 5 persen adalah berdasarkan hasil Ujian Nasional (UN). Sisanya untuk jalur prestasi.

Menurutnya dengan regulasi ini, tidak ada lagi sekolah yang dinilai favorit. Karena tujuan utama untuk menyamaratakan sekolah-sekolah dan memberikan perlakuan yang sama. (nr/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.