Wisatawan dan Pendaki Sepi Langsung

Warung Makanan di Ranu Pane Tutup Saat Kebakaran Semeru Tak Kunjung Padam

Penulis : lumajangsatu.com -
Warung Makanan di Ranu Pane Tutup Saat Kebakaran Semeru Tak Kunjung Padam
Pemilik Warung di Ranu Pani memilik buka tutup dikala sepi wisatawan dan pendaki ke Semeru. ( foto indana)

Lumajang (Lumajangsatu.com) - Sejumlah warung yang berada di kawasan Ranupani sepanjang jalur menuju puncak Gunung Semeru memilih tutup. Bahkan, warga yang membuka warung di jalur pendakian tutup dan mengamankan barang-barangnya.

Selainkarena jumlah pendaki menurun drastis saat 2 Minggu terakhir.Jalur pendakian ditutup tanpa dibatas waktu juga jadi alasan utama..

Yuli (32) salah satu pengelolah warung Bago mengaku memilih tidak berjualan karena selain sepi, ia juga ingin fokus ke ladang.  "Tidak ada pemasukan sama sekali, mending tutup mbak" Kata Yuli serambi masak dirumahnya, Selasa (1/10/2019)

Pantauan Lumajangsatucom, masih ada  warga  membuka warungnya bukan untuk berjualan lantaran ada tamu. Padahal di bulan September ini sedang ramai-ramainya pendakian hingga akhir tahun sebelum penutup untuk mengembalikan ekosistem Semeru.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melakukan penutupan total untuk jalur pendakian di Gunung Semeru, sejak Minggu (22/9/2019). Penutupan total dilakukan karena kebakaran di area Gunung Semeru belum berhasil dipadamkan secara total.

Teguh Widjayono Ketua BPBD Lumajang mengatakan keputusan penutupan total menganulir keputusan sebelumnya yang menyatakan, pendaki boleh melakukan pendakian asal hanya sampai di Ranu Kumbolo. Pendaki dilarang ke Kalimati apalagi ke Puncak Mahameru.

“Dengan keputusan ini, berarti keputusan sebelumnya pendakian hingga Ranu Kumbolo tidak berlaku. Sejak hari ini, pendakian ditutup total sampai batas waktu yang belum ditentukan,” kata Teguh. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.