Lereng Gunung Semeru

Asap Kecil Sisa Kebakaran Hutan Masih Terlihat dari Ranupani

Penulis : lumajangsatu.com -
Asap Kecil Sisa Kebakaran Hutan Masih Terlihat dari Ranupani
Dari Ranupani terlihat kepulan asap di wilayah ayek-ayek sisa tonggak yang terbakar

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pantauan dari satelit Lapan tidak terlihat lagi titik api di lereng gunung Semeru. Namun, secara kasat mata masih terlihat kepulan asap yang membumbung ke udara yang terpantau dari Ranupani.

Susion Kayo, kepala resort Ranupani Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyatakan kepulan asap berasal dari sisa tonggak (batang kayu) yang terbakar beberapa waktu lalu. "Muncul asap kecil-kecil dari tonggak yang terbakar kemarin mas," jelas Susion, Kamis (10/10/2019).

Relawan masih terus melakukan pemantauan guna memastikan tidak lagi muncul kebakaran hutan. Mengingat cuaca masih sangat panas dan belum turun hujan sama sekali berpotensi menimbulkan kebakaran susulan.

Pendakian ke gunung Semeru dan Ranu Kumbolo sejak tanggal 22 September 2019 sudah dilakukan penutupan. TNBTS masih belum memberikan informasi sampai kapan pendakian ke Ranu Kumbolo dan Semeru kembali dibuka untuk umum. "Pendakian masih kita tutup hingga waktu yang belum ditentukan," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.