Festival Jharan Kencak Buka Rangkaian Peringatan Harjalu 758 Tahun

Penulis : lumajangsatu.com -
Festival Jharan Kencak Buka Rangkaian Peringatan Harjalu 758 Tahun
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jharan kencak pada peringatan hari jadi Lumajang (Harjalu) 758 tetap menjadi ikon utama. Pad Harjalu kali ini festival jharan kencak akan dilaksanakan pada Minggu, 1 Desember 2013. Rute festival akan dimulai dari alun-alun kabupaten Lumajang menuju stadion semeru.

Pawai ini akan menampilkan atraksi dari 200 ekor kuda terbaik di sepanjang jalan utama kota Lumajang. Tentu saja tidak akan ketinggalan pula atraksi dari para pawang kuda dengan tari kopyahnya yang unik dan lucu.

Aak Abdullah Al-Kudus, ketua Paguyuban Jharan Kencak Lumajang mengaku sangat senang karena festival ini bisa diselenggarakan lagi pada tahun ini, dan ini adalah festival yang ke tiga. saya sangat senang atas respon baik pemerintah daerah terhadap pelestarian kesenian Jharan Kencak ini, dan antusias masyarakat juga sangat tinggi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga keinginan kami untuk menjadikan Jharan Kencak sebagai icon budaya Lumajang bisa terwujud, ujar A'ak, Rabu (27/11/2013)

Festival Jharan Kencak ini pada tahun 2011 dan 2012 yang lalu diselenggarakan pada setiap tanggal 15 Desember, berbarengan dengan acara prosesi Harjalu. Namun sejak tahun ini akan diupayakan untuk diselenggarakan pada setiap tanggal 1 Desember sekaligus sebagai tanda dimulainya peringatan Hari Jadi Lumajang setiap tahunnya.

Sementara itu, Gawat Sudarmanto Kepala Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Lumajang menegaskan Pemerintah Daerah akan mengupayakan agar Festival Jharan Kencak ini bisa dilaksanakan secara rutin tiap tanggal 1 Desember. Hal ini dimaksudkan supaya Festival Jharan Kencak ini masuk menjadi agenda wisata nasional. "Kita upaykan ini digelar secra rutin," paparnya.

Untuk diketahui bersama, bahwa Jharan Kencak adalah kesenian tradisional khas Lumajang. Kesenian ini lahir pada masa kerajaan Wirabhumi di bawah kepemimpinan Arya Wiraraja yang wilayahnya meliputi Tapal Kuda dan Madura bahkan hingga ke Bima, dengan pusat kerajaannya yang berada di Lumajang (Kuta Raja Lamajang) tepatnya di Desa Biting saat ini.

Pada jamannya, kesenian ini adalah bentuk-bentuk ekspresi suka cita masyarakat dari sebuah wilayah yang makmur sejahtera, gemah ripah loh jinawi. Ada juga yang menyebutkan bahwa kesenian ini sebagai bentuk penghormatan kepada kuda kesayangan Ranggalawe putra dari Arya Wiraraja yang bernama Nila Ambhara yang terkenal sebagai kuda paling tangguh dan pintar pada jaman itu.

Sebagaimana banyak diceritakan, bahwa baik Arya Wiraraja maupun Ranggalawe merupakan raja yang sangat dicintai oleh rakyatnya. Diyakini, orang yang pertama kali menciptakan kesenian ini bernama Klabisajeh, seorang pertapa suci yang tinggal di lereng Gunung Lemongan. Berkat kesaktiannya Klabisajeh bisa membuat kuda liar tunduk jinak dan pandai menari sehingga jadilah Jharan Kencak, Jharan artinya Kuda, Kencak artinya Menari.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Diperkirakan Sudah 91,80 Persen

Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

Lumajang - Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur terus mempercepat proses pembangunan Dam Boreng. "Secara keseluruhan kegiatan dari rencana kumulatif 91,80 persen realisasi sampai dengan 15 Desember 2024 86,12% jadi ada keterlambatan sekitar 5%," ungkap Annas Wibowo PPK Pekerjaan Rehabilitasi Dam Boreng dari Dinas PU SDA Prov. Jatim saat dikonfirmasi, Kamis (19/12/2024).

Berbagai lomba

Menyala: STKIP PGRI Lumajang Sukses Gelar Dies Natalis Ke-39

Lumajang - Kampus STKIP PGRI LUMAJANG dalam rangka merayakan Dies Natalis yang ke-39, STKIP PGRI Lumajang juga menyelenggarakan berbagai kegiatan yang salah satunya adalah rangkaian perlombaan yang di ikuti oleh Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang, selain itu juga ada salah satu lomba yang di ikuti oleh peserta SMA, SMK, MA sederajat. Ketua panitia Bapak Moch. Fauzi, S.Pd., M.Pd. mengungkap kan bahwa "Dies Natalis ke-39 tahun 2024 ini di konsep menjadi 2 (dua skema kegiatan/perlombaan) yakni skema kegiatan Internal dan Eksternal. Skema kegiatan Internal meliputi 1) Lomba Bazar 2) Lomba Jingle Dance 3) Lomba Memasak 4) Fashion Show 5) Duta Kampus.