Motif

Waduh..! Bayi Dibuang di Kebun Tebu Ranuyoso Hasil Perselingkuhan

Penulis : lumajangsatu.com -
Waduh..! Bayi Dibuang di Kebun Tebu Ranuyoso Hasil Perselingkuhan
Polisi cari barang bukti pembuangan bayi dirumah pelaku.

Lumajang - Wiwik Fitriani (24) seorang ibu asal Dusun Krajan Desa Ranupakis Kecamatan Klakah nekat membuang bayi lantaran malu. Pasalnya, dia tidak mau suaminya tahu soal bayi hasil hubungan gelap dengan pria idaman.

"Motifnya adalah karena pelaku malu mempunyai bayi tersebut karena hasil hubungan gelap dengan pria lain," terang Kapolsek Ranuyoso Iptu Ari Hartono, Sabtu (07/03/2020).

Masih kata dia, pelaku sendiri sudah memiliki suami yang sekarang bekerja di Kalimantan.Sehingga nekat memutuskan membuang bayi lantaran tak kuat menahan malu.

"Kondisinya masih kaget dan perlu ditenangkan, khawatir beban psikologisnya terganggu," paparnya.

Polsek Ranuyoso masih melakukan penyidikan untuk mengetahui bagaimana prose melahirkan dan membuang. Apakah ada yang membantu atau ada motif lainya.

Pelaku menikah dengan ikut suami ke Ranuyoso. Kasus pembuangan bayi menjadi perbincangan di Lumajang dan netizen luar kota. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).