Karya Musik Lumajang

Ibad Dosen IAIS Luncurkan Single Bertemakan Renungan Corona

Penulis : lumajangsatu.com -
Ibad Dosen IAIS Luncurkan Single Bertemakan Renungan Corona
Thumbmail Cak Ibad.

Lumajang - Dosen Institut Agama Islam Syarifuddin (IAIS) Lumajang, Taqwa Nur Ibad kembali menelorkan single terbaru bertema isu kasus Corona yang mengemparkan dunia dan indonesia khususnya. Dia ingin menyampaikan pesan tentang Corona merupakan ciptaan Tuhan tidak perlu ditakuti berlebihan.

"Lagu ini berpesan, Corona adalah mahluk hidup ciptaan tuhan yang senantiasa bertasbih memuji penciptanya," kata Dosen Filasat Fakultas Tarbiyah ditemui lumajangsatu.com di rumahnya Jl. Pisang Ambon No. 36 Kelurahan Kepuharjo, Sabtu (21/3/2020).

Bagi dia, pesan mendalam dari lagu ini adalah Corona ciptaan tuhan dan akan dengan sendiri bisa lenyap atas ijinya. Corona adalah ujian bagi manusia yang dihadirkan oleh Allah SWT.

"Corona ini adalah Mahluk yang tidak akan menjadi wabah tanpa ijin Allah," ungkap pria lulusan Pasca Sarjana UIN Maliki Malang.

Ibad berharap para pendengar lagunya, memiliki jiwa berani hidup sehat bukan hanya sekedar sadar saja. Karena, selalu ada hikmah dibalik wabah Corona yang menjadi peristiwa dunia.

"Ada nilai Hikmah didalamnya," terang pria 2 anak ini.

Suami dari Yekti Rahayu Ningtyas juga menyampaikan pesan adanya wabah Corona, manusia bisa mengenal tuhan. Karena ada alam metafisika yang dijangkau oleh akal dan pancaindera.

"Manusia tak berdaya akan takdir Tuhan dan harus berusaha untuk berkomproni dengan Corona ciptaan-Nya." jelas pria murah senyum.

Saat disinggung soal karyanya untuk menaikan popularitasnya di Youtube  ditengah kasus Corona, Ibad membantah. Pasalnya, dirinya menghasilkan karyanya dari sebuah pendalam ilmu filsafat.

"Karya ini adalah bagian dakwah dan mendo'alkan semoga indonesia pulih dari wabah Corona," pungkasnya. (ls/red)

Pengakuan Terduga Pelaku Penanam Ganja

Ladang Ganja di Hutan TNBTS Argosari Lumajang Sudah Panen Sekali

Lumajang - Ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dusun Pusung Atas Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata sudah berlangsung selama 9 bulan. Dari pengakuan pelaku, penanaman ganja dilakukan sejak bulan Januari 2024 dan sudah panen satu kali. Saat hendak panen kedua, keberadaan ladang ganja di hutan TNBTS keburu diketahui.