Sejak Antisipasi Covid-19

Dosen dan Mahasiswa IAIS Lumajang Lakukan Kuliah Online

Penulis : lumajangsatu.com -
Dosen dan Mahasiswa IAIS Lumajang Lakukan Kuliah Online
Mahasiswa dan Dosen IAIS Lumajang lakukan kuliah online.

Kedungjajang - Untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19, Kampus Institut Agama Islam Syarifuddin (IAIS) Luajang meliburkan perkuliahan. Namun, prose belajar mengajar diganti dengan sistem daring atau kuliah online .

Kaprodi Komunikasi Penyiaranan Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FKDI) IAIS Lumajang, Achmad Arifulin Nuha mengatakan, kuliah online sudah dilaksanaan sejak awal bulan Maret lalu sejak ada keputusan untuk melockdown kampus oleh rektorat.

"Dosen di FKDI dan IAIS pada umumnya langsung melakukan kuliah online pakai aplikasi zoom, meet google, classroom dan WA," ungkapnya pada lumajangsatu.com, Jum'at (3/4/2020).

Masih kata dia, awalnya mahasiswa belum terbiasa, namun seiring waktu mampu beradaptasi dengan aplikasi kuliah online. Sehingga, proses belajar mengajar menjadi efektif.

"Kita bisa tatap muka dan menyampaikan materi secara online," jelasn pria juga ketua Forum Komunikasi Wartawan Lumajang (FKWL) itu.

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAI Syarifuddin, Dr. Fazlur Rahman mengatakan, perkuliahann online sudah biasa diera kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Sehingga tidak ada alasan dosen atau mahasiswa tidak bisa menjalankan perkulihan.

"Kami juga rapat melalui online," jelasnya.

Fikri salah satu mahasiswa IAIS mengaku sudah terbiasa dengan kuliah online, meskipun banyak temannya yang kesulitan lantaran HP tidak support dan sinyal dirumahnya terkendala.

"Semua berjalan dengan baik seiring waktu," jelas mahasiswa Manajemen Dawak itu. (ls/red)

Pengakuan Terduga Pelaku Penanam Ganja

Ladang Ganja di Hutan TNBTS Argosari Lumajang Sudah Panen Sekali

Lumajang - Ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dusun Pusung Atas Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata sudah berlangsung selama 9 bulan. Dari pengakuan pelaku, penanaman ganja dilakukan sejak bulan Januari 2024 dan sudah panen satu kali. Saat hendak panen kedua, keberadaan ladang ganja di hutan TNBTS keburu diketahui.