Menimba Ilmu Saat Pandemi

H. Akhmat : Pemerintah Harus Jemput Bola Kembalinya Santri ke Ponpes

Penulis : lumajangsatu.com -
H. Akhmat : Pemerintah Harus Jemput Bola Kembalinya Santri ke Ponpes
Wakil Ketua DPRD Lumajang, H. Akhmat.

Lumajang - Kembalinya santri ke sejumlah Pondok Pesantren (Ponpes) di Lumajang harus menjadi perhatian penuh Pemerintah Kabupaten terkhusus Tim Gugus Tugas. Hal ini disampaikan, Wakil Ketua DPRD Lumajang, H.Akhmat saat dihubungi lumajangsatu.com, Rabu (3/6/2020).

"Tim gugus tugas harus jemput bola dan nunggu dilapori dan koordinasi. Karena harus melayani," kata Politisi PPP koordinator Komisi D DPRD Lumajang.

Menurut dia, Tim gugus tugas harus punya jadwal sejumlah pondok pesantren akan menerima kembali santrinya. Karena, usai lebaran para santri kembali ke ponpes untuk menimba ilmu.

"Di Lumajang ini ada banyak ponpes dengan santri banyak dan sedikit, ini harus ada langkah tanggap," terang ketua DPC PPP Lumajang itu,

H.Akhmat tidak ingin ada alasan dari Pemerintah Daerah, khususnya dinkes mengenai kewenangan pesantren dibawah Kementerian Agama. Pasalnya, pesantren ada di wilayah Lumajang juga banyak santri berasal dari kota pisang sendiri.

"Kami akan pantau dan segera panggil tim gugus tugas seperti apa kesiapannya," paparnya. (ls/red)

Editor : Redaksi

Harjalu 770

Asta Cita Nararya Jadi Kompas Baru Pembangunan Lumajang

Lumajang– Momentum peringatan Hari Jadi Lumajang ke-770 (Harjalu 770) yang digelar dibPendopo Arya Wiraraja, Senin (15/12/2025), dimanfaatkan Bupati Lumajang Ir. Hj. Indah Amperawati, M.Si untuk menegaskan arah dan komitmen kepemimpinan bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma, S.H. dalam membangun daerah yang berpihak pada rakyat.

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.