Korban Dibacok Lengan

Ini Kronologi Aksi Begal Sadis Bacok Korban di jalan Sukosari Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Ini Kronologi Aksi Begal Sadis Bacok Korban di jalan Sukosari Lumajang
Riyan Wicaksono mahasiswa Widya Gama Lumajang alami luka bacok dibagin lengannya

Jatiroto - Aksi begal sadis kembali terjadi di jalan raya Sukosari Kecamatan Jatiroto, sekitar ukul 22.00 wib (09/11). Korban bernama Ahmad Riyan Wicaksono mahasiswa Widya Gama Lumajang alami luka bacok dibagian lengannya.

Sedangkan Muhammad Wildan Abdilah (18) warga Kelurahan Jogotrunan Kecamatan Lumajang pemilik sepeda CBR 150 tidak mengalami luka. Saat itu, korban berboncengan dari arah Jember hendak pulang ke Lumajang.

Saat melintas di jalan dusun Rowo Kul Desa Sukosari korban dipepet tiga orang begal. Tanpa basa-basi, pelaku begal mengelurkan celurit dan membacok korban mengenani lengannya.

Korban berhenti dan sepeda motor CBR 150 milik Wildan langsung dibawa kabur oleh pelaku. "Kami akan ungkap pelaku tersebut, jadi mohon doa nya kepada masyarakat," kata Kapolsek Jatiroto AKP Rudi Isyanto SH, Minggu (10/01/2021).

Dari kejadian tersebut mendapat kerugian Rp 20.000.000. Sedangkan ciri-ciri pelaku ketiga orang itu mempunyai rambut pirang dan membuntuti korban sedari Jember.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).