Persoalan Tambak Udang

Emak-emak Wotgalih Ngadu ke Polres Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Emak-emak Wotgalih Ngadu ke Polres Lumajang
Para emak-emak dari Wotgalih saat diterima oleh Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno

Lumajang - Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno SIK M,Si menerima unjuk rasa damai yang dilakukan 15 emak-emak dari warga Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun. Para emak-emak datang ke Polres untuk mengadu terkait permasalahan tambak udang yang tak kunjung selesai berada, Jumat (15/01/2021)

Sebelum ke Polres, pendemo ke Gedung DPRD Lumajang namun ditolak lantaran tidak ada surat pemberitahuan terlebih dahulu. Adapun kegiatan aksi unras oleh warga bertujuan untuk menyerahkan tanda bukti dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum salah satu anggota DPRD Kabupaten Lumajang terhadap Atmari dan kawan-kawan.

Atmari sendiri saat ini sedang diperiksa polisi, atas dugaan terlibat dalam kasus pencurian udang di pertengahan bulan April Tahun 2020 yang mengakibatkan tambak udang mengalami kerugian sekitar 7 M serta tuntutan yang disampaikan bahwa tambak membutuhkan air bersih.

"Kami minta agar Polisi menegakkan hukum seadil-adilnya tanpa pandang bulu," ujar Koordinator Unras Jumali (48) warga Dusun Meleman Desa Wotgalih.

Dari permasalah tersebut Kapolres Lumajang AKBP Eka meminta apabila ada permasalahan dengan sumur bor jangan langsung dibongkar dan semuanya agar dilakukan mediasi terlebih dahulu. Kemudian permasalahan ini memang ada latar belakangnya dan pada akhirnya berujung pada pelaporan tindak pidana pencurian.

Polri hanya melayani pelaporan adanya tindak pidana pelaporan dan semua orang bisa melaporkan jika ada pihak yang dianggap dirugikan. Permasalahan ini cukup panjang kronologinya karena setiap mediasi yang dilakukan tidak ada dealnya sehingga berujung pada laporan pidana.

Puas ataupun tidak puas pasti ada disetiap permasalahan hukum. Jika ada hal-ha yang perlu untuk dilaporkan balik dengan mempelajari kontruksi hukumnya baik melalui stake holder maupun ahli hukum. Pihaknya juga mengapresiasi upaya hukum yang telah dilakukan oleh kelompok masyarakat jika nanti ada yang tidak puas bisa dilakukan upaya ke tingkat yang lebih tinggi.

Untuk Aparat keamanan sudah melaksanakan himbauan terhadap ke koordinator aksi damai agar tidak melaksanakan aksi dikaitkan dengan situasi Pandemi Covid 19 sehingga jumlah massa awal sekitar 50 orang namun hanya mengirimkan perwakilan massa sebanyak 15 orang. "Kami harap masalah ini segera selesai" tutupnya.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Kampus Lumajang

STKIP PGRI Lumajang Gelar Workshop Virtual Reality For Education Bersama Pendekar VR Jawa Timur

Lumajang- STKIP PGRI Lumajang kembali menunjukkan komitmennya dalam inovasi pendidikan dengan menggelar workshop desain media pembelajaran berbasis Virtual Reality (VR). Acara yang berlangsung mulai tanggal 5 – 7 Juni 2024 ini, menjadikan STKIP PGRI Lumajang sebagai satu-satunya kampus di Lumajang yang memberikan pelatihan berfokus pada teknologi VR dalam Pendidikan.

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.