Menang Lawan Perseden, H Thoriq Beri Bonus Pemain PSIL

Penulis : lumajangsatu.com -
Menang Lawan Perseden, H Thoriq Beri Bonus Pemain PSIL
Lumajang(lumajangsatu.com) -  Pemain PSIL benar-benar banjir bonus setiap memenangkan pertandingan dari Sang Manajer, H. Thoriq. Anak-anak Laskar Wirabhumi mendapat bonus Rp. 6 juta setelah mengalahkan Perseden Denpasar 1-0 di Stadion Semeru, Sabtu(3/5) sore.

H. Thoriq berharap para pemain tetap menjaga trend positif meraih kemenangan selama menjadi tuan rumah. Pasalnya, poin 3 setiap kemenangan sangat berarti untuk menjaga kans lolos ke Divisi Utama dari Grupp G Divisi I Nasional.

"Sebagai ucapan terimah kasih bonus 6 juta tidak berarti, tetapi kesenangan masyarakat Lumajang yang sangat utama," ungkap pria pengila bola di Lumajang itu.

H.Thoriq mengkritik pemainnya di sisa 15 menit melawan Perseden lebih banyak bertahan. Pasalnya, organisasi permainan sangat buruk di lini tengah dan belakang.

Manajemen PSIL berharap, anak asuh Jonathan dan Tjatur sebagi assisten diperlukan evaluasi dalam 3 sisa pertandingan melawan PS Badung, PSID Jombang dan Jember United. "Kemenangan di Stadion Semeru harus sapu bersih," harap Thoriq dengan semangat.(red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).