Diceritakan Turun Temurun

Pusaka Sutro Banyu Cerita Penjaga Sumber Mata Air Selokambang Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Pusaka Sutro Banyu Cerita Penjaga Sumber Mata Air Selokambang Lumajang
Sumber foto facebook pemandian alam Selokambang

Sumbersuko - Pemandian alam Selokambang di Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko menyimpan banyak cerita. Sumber mata air yang melimpah memberikan sumber kehidupan bagi umat manusia yang mengairi lahan persawahan dan juga disalurkan ke rumah warga melalui PDAM.

Salah satu cerita Selokmbang adanya gaman (pusaka) Sutro Banyu. Pusaka Sutro Banyu diyakini sebagai penjaga sumber mata air selokambang. Pusaka ini ceritanya muncul saat malam hari mengeluarkan cahaya seperti kembang api.

Cahaya akan mengitari sumber mata air kemudian menghilang. Cerita itu turun temurun disampaikan oleh sesepuh warga Desa Selokambang. Jika pusaka Sutro Banyu sampai diambil, maka sumber mata air akan hilang.

"Cerita orang tua kita, ada pusaka Sutro Banyu, penjaga sumber mata air Selokambang," jelas Slamet Riko Nubiyanto, salah seorang pedagang di kawasan wisata Selokmabnag, Kamis (26/08/2021).

Riko sudah berjualan sejak tahun 80-an melanjutkan usaha dari orang tuanya menceritkan Selokambang menyimpan banyak cerita mistis, termasuk adanya naga besar penunggu sumber mata air. Ada juga kelebatan cahaya-cahaya yang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

"Ini cerita dari nenek moyang, namun selama saya buka warung dan persiapan sejak malam belum pernah diganggu. Hanya melihat cahaya-cahaya seperti kembang api yang pindah-pindah dan hilang di tengah sumber," jelasnya.

Selokambang menjadi salah satu sumber mata air terbesar di Kabupaten Lumajang. Dari air Selokambang bisa mengairi ribuan hektar lahan pertanian di beberapa Kecamatan. Tak hanya itu, sumber mata air Selokambang juga dialirkan ke perumahan melauli Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mahameru atau dulu dikenal dengan sebutan PDAM.

Terlepas benar atau tidak adanya pusaka Sutro Banyu penjaga sumber mata iar, yang jelas menjaga kelestarian sumber mata air dengan penghijauan sangat penting. Jangan sampai sumber mata air surut dan menghilang, karena pastinya akan berakibat pada krisis air bersih.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.