Tolak Rokok Illegal

Komisi B DPRD : Rokok Non Cukai Rugikan Masyarakat Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Komisi B DPRD : Rokok Non Cukai Rugikan Masyarakat Lumajang
Wakil Ketua Komisi B DPRD Lumajang, Suigsan

Lumajang - Peredaran rokok non cukai alias illegal sangat merugikan negara dan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi B DPRD Lumajang, Suigsan pada lumajangsatu.com, Senin (30/8/2021).

"Rokok non cukai sangat merugikan negara dan tidak ikut membangun bangsa," kata Pria yang kini sebagai Ketua DPD Golkar Lumajang itu.

Masih kata dia, peredaran rokon non cukai di Lumajang masih marak terjadi. Rokok selain merugikan kesehatan konsumen dan juga tidak ada sumbangsih pada negara.

"Perlu ada tindakan tegas, agar rokok non cukai tidak ambil untung pada konsumen yakni masyarakat dan tidak ada CSRnya," ungkapnya.

Rokok non cukai tidak hanya merugikan masyarakat sebagai konsumen. Namun juga pada petani tembakau yang seharusnya mendapar dana sharing dari CSR.

Diberitakan sebelumnya, peredaran rokok non cukai tejadi di kawasan pendesaan yang jauh dari perkotaan kecamatan dan pusat kota Kabupaten. Peredaran dilakukan oleh sales tanpa atribut seperti perusahaa rokok resmi bercukai. (har/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).