Minim Saksi dan Bukti
3 Kasus Pembunuhan Sadis di Lumajang Belum Terungkap
Lumajang - Polres Lumajang hingga kini masih belum mengungkap 3 kasus dari pelaku pembunuhan sadis di Desa Kebonsari Kecamatan Sumbersuko dan di Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso. Hal ini lantaran minimnya saksi yang mengetahui kejadian tersebut, Selasa (28/09/2021).
Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Fajar Bangkit Sutomo mengungkapkan bahwa kasus tersebut masih dalam proses dan tidak adanya saksi untuk 2 kejadian di Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso. "Untuk yang di Sumbersuko kami masih mempelajari lagi karena saat itu saya belum di Lumajang" kata AKP Fajar.
Dapat diketahui bahwa 3 kasus pembunuhan tersebut awalnya terjadi pada 23 Februari 2021 di Desa Kebonsari Kecamatan Sumbersuko menewaskan seorang dukun bernama Sumarno (61) hingga kepala hampir terputus. Saat itu korban diserang saat asyik menonton televisi bersama istrinya. Tiba-tiba dikagetkan dari pintu samping rumahnya ada orang yang tidak dikenal masuk ke rumah, langsung mengacungkan celurit dan membunuh korban.
Kejadian kedua terjadi pada hari Kamis, (25/03) korban bernama Supriyo (50) warga Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso itu tewas dengan sejumlah luka benda tajam, utamanya di bagikan kaki dan punggung. Bahkan kepala korban juga hancur seperti dihantam benda keras.
Padahal sebelumnya dia akan mengisi acara ngaji bareng yang digelar warga desa setempat sebelum kejadian tragis menimpanya. Saat itu para tamu-tamu pengajian mengira Supriyo berhalangan hadir karena sedang sibuk.Ternyata oleh jamaah ditemukan dipinggir jalan dalam keadaan tewas mengenaskan.
Kejadian ke tiga seorang petani tewas di persimpangan jalan Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso korban diketahui bernama Buamin Nasur Kasim (66) ditemukan mengalami sejumlah luka bacok di tubuhnya. Korban sebelumnya berpamitan menghadiri doa bersama 40 hari di salah satu rumah tetangganya.
Korban ditemukan tewas dengan luka bacok di dada dan tangannya. "Kita juga berharap agar kasus ini segera terungkap dan ada titik terangnya," pungkasnya.(Ind/yd/red)
Editor : Redaksi