Ditinggal Penghuninya

Curah Kobokan Jadi Kampung Mati Pasca Erupsi Semeru

Penulis : lumajangsatu.com -
Curah Kobokan Jadi Kampung Mati Pasca Erupsi Semeru
Sanusi, salah seorang warga Curah Kobokan saat melihat rumahnya yang luluh lantak akibat erupsi Semeru

 

Pronojiwo - Erupsi Semeru atau awan panas guguran (APG) tanggal 4 Desember 2021 merupakan yang terbesar selama sejarah. Tiga Dusun, Curak Kobokan Desa Supiturang, Kajar Kunin, Kampung Renteng Desa Sumberwuluh hancur tak tersisa dan menjadi kampung mati.

Penanganan korban APG Semeru nampaknya akan memakan waktu yang sangat panjang. Pasalnya, warga sudah trauma dan tak mau lagi kembali ke lokasi semua dan berharap kepada pemerintah bisa direlokasi.

"Takut mas, saya trauma jika harus kembali lagi menempati rumah ini," ujar Slamet Hariadi (32) warga Curah Kobokan, Rabu (08/12/2021).

Selama masa penyesuaian di lokasi yang baru, tentu masyarakat membutuhkan adaptasi dalam berbagai hal. Mulai pendidikan, mata pencaharian dan lainnya. Kebun-kebun warga sudah tertimbun dengan abu vulkanik dan dalam jangka lama tidak mungkin bisa ditanami.

"Tidak bisa ditanami mas, mau ditanami gimana ini, lawong sudah tertimbun dengan abu," papar Sanusi (30) warga yang lain.

Masa yang panjang untuk pemulihan itu, perlu uluran tangan para dermawan untuk bisa membantu warga kaki lereng Semeru bangkit. Mari donasikan sebagian rezeki untuk warga Curah Kobokan melalui KitaBisa. Bantuan bisa langsung Klik di Pulihkan Infrastruktur Terdampak Erupsi Semeru.

Akibat erupsi Semeru, fasilitas publik seperti sekolah, masjid, musholla dan jembatan rusak. Gotong royong masyarakat akan meringakan beban saudara kita yang sedang mengalami musibah erupsi gunung Semeru. Dari data yang dilaporkan Bupati Lumajang Thoriqul Haq kepada Presiden Jokowi, ada 2.000 rumah dan fasilitas publik yang hancur.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.

Diringkus Polres Lumajang

Pelaku Judi Online di Lumajang Mulai Karyawan Swasta Hingga Mahasiswa

Lumajang - Satreskrim Polres Lumajang terus melakukan pemberantasan aktivitas perjudian, baik itu judi online atau judi konvensional. Terbaru, Polres Lumajang mengamankan 10 orang tersangka yang terlibat dalam praktik judi online (judol). Penangkapan pelaku judi online ini merupakan bagian dari program Asta Cita, sebuah instruksi langsung dari Presiden RI untuk memberantas aktivitas ilegal yang meresahkan masyarakat.