Akses Jalan Umum menjadi Kendala Pengelolaan Ranu Klakah

Penulis : lumajangsatu.com -
Akses Jalan Umum menjadi Kendala Pengelolaan Ranu Klakah
Ranu-Klakah(Rokhmad/lumajangsatu.com)
Lumajang(lumajangsatu.com)- Tempat pariwisata Ranu Klakah semakin sepi pengunjung. Pasalnya sepinya pengunjung ranu disebabkan oleh akses pintu masuk ranu yang merupakan jalan umum, serta tingkat kesadaran masyarakat yang kurang terhadap pentingnya pengelolaan pariwisata Ranu Klakah.

Suminah, salah satu petugas pengelola Ranu Klakah mengatakan,  pengunjung Ranu Klakah semakin merosot. Kemerosotan pengunjung dipicu oleh dua faktor, yang pertama tingkat kesadaran masyarakat yang kurang, kedua akses pintu masuk Ranu merupakan akses jalan umum.

"Banyak Para pengunjung mengaku warga klakah mas, jadi kami kesulitan mau memperketat penjagaannya," ungkap Wanita asal desa tegalrandu itu pada lumajangsatu.com saat dikonfirmasi sekitar pukul 11.00 WIB, senin (23/06/2014).

Menurutnya, selain tingkat kesadaran masyarakat yang kurang, sepinya pengunjung ranu itu juga disebabkan oleh pintu masuk ranu yang merupakan akses jalan umum. Sehingga hal tersebut manjadi salah satu  kendala bagi pengelola untuk memperketat penjagaan.

Menurut daftar pengunjung Ranu Klakah, pengunjung yang datang rata-rata sekitar 30-50 orang /hari. Kecuali hari minggu. "Minggu kemaren yang datang mencapai 200 orang mas," tambahnya.

Ia berharap, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang dapat menyingkapi problem tersebut sesegera mungkin, mengingat bulan suci Ramadhan sudah tinggal menghitung hari. "Kalau semua pengunjung baik dalam maupun luar kota tidak menutup kemungkinan warga Klakah sendiri juga bayar uang karcis kan enak mas," harapnya.(Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).