Mulai Berbau Busuk

Bangkai Sapi PMK Hanyut di Sungai Bondoyudo Lumajang Menuju Jember

Penulis : lumajangsatu.com -
Bangkai Sapi PMK Hanyut di Sungai Bondoyudo Lumajang Menuju Jember
Bangkai sapi mengapung di sungai Bondoyudo Lumajang

Jatiroto - Bangkai sapi jantan ditemukan mengapung di sungai Bondoyudo, tepatnya di sipon Sukosari Kecamatan Jatiroto. Diduga, sapi tersebut mati dan dibuang ke sungai akibat terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Karena diperkirakan sudah beberapa hari mati, bangkai sapi sudah mengeluarkan bau busuk dan mulai membengkak. Petugas pengairan dan warga berusaha mengangkat bangkai sapi, namun karena kurang personil, upaya pengangkatan bangkai sapi gagal sehingga terus hanyut menuju Jember.

Bangkai sapi ditemukan pertama kali ditemukan warga nyangkut di sipon bersama tumpukan sampah.  "Disungai ini baru kali ini ada bangkai sapi, gak tahu apa kena PMK atau tidak," ujar Alin petugas pengairan UPT PSDA sungai Bondoyudo, Jum'at (22/07/2022).

Hingga kini, kasus PMK di Kabupaten Lumajang mulai melandai. Jumlah angka kesembuhan juga terus meningkat. Pemerintah terus melakukan upaya percepatan vaksin PMK pada sapi-sapi yang masih sehat dan belum terjangkit PMK. Jika sapi yang pernah terjangkit dan sembuh, harus menunggu sekitar 6 bulan baru bisa di vaksin PMK.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.