Warga Sumbersuko Keluhkan Debu

Perumda Semeru Rembuk Bareng Warga Bahas Stockpile Pasir Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Perumda Semeru Rembuk Bareng Warga Bahas Stockpile Pasir Lumajang
Rembuk bareng warga Sumbersuko dengan pengelola terminal pasir terpadu Lumajang

Sumbersuko - Perusahaan Daerah (Perumda) Semeru melakukan rembuk bareng warga Sumbersuko yang berada disekitar stockpile terpadu. Rembuk bareng mendengarkan masukan dan harapan masyarakat tentang keberadaan terminal pasir terpadu.

Rembuk bareng dihadiri oleh Camat, Kapolsek, Direktur Perumda Semeru, perwakilan DPUTR, BPRD, Satpol PP dan Kepala Desa Sumbersuko. Rembuk bareng dihadiri oleh puluhan kepala keluarga dari RW-02 dan RW 05 yang berdekatan dengan terminal pasir terpadu.

Ahmad Taufik, Kepala Desa Sumbersuko menyatakan, sebagai kepada Desa dirinya ingin memastikan rakyatnya bisa merasakan manisnya terminal pasir terpadu. Sebagai Kades dan wakil pemerintah, maka wajib mensukseskan program pemerintah dalam menata tata niaga pasir guna meningkatkan PAD Lumajang.

"Kami tidak ingin rakyat kami hanya merasakan pahitnya saja. Saya juga ingin mensuksekan program Pemerintah Lumajang," ujar Taufiq, (09/11).

Warga meminta agar pihak pengelola Perumda Semeru mengatasi polusi berupa debu yang mengganggu warga. Meminta pemebtasan jam operasionalsampai pukul 22.00 wib dan tidak beroperasi 24 jam.

Warga juga berharap ada kompensasi dan jaminan kesehatan dari munculnya terminal pasir terpadu di daerahnya. Warga di lokasi terdekat juga ingin bisa bekerja di terminal pasir agar bisa meningkatkan perekonomian.

"Kita sudah sampaikan kepada pihak pengelola agar tuntutan masyarakat ini bisa diakomodir," terangnya.

Bahrul Wahid, sebagai Direktur Pengembangan Perumda Semeru Kabupaten Lumajang menyatakan untuk mengatasi debu, pihaknya sudah menyiapkan mobil tangki yang menyiram jalan jika sudah berdebu. Karena tingginya aktifitas truk pasir, maka 1 mobil tidak bisa mengatasi, sehingga ditambah satu armada mobil lagi.

"Kita semprot dan kita tambah satu mobil lagi sehingga jumlahnya ada dua mobil," terangnya.

Untuk kompensasi berbentuk uang, hal itu perlu pembahasan lebih lanjut karena berkaitan dengan uang negara. Namun, kompensasi yang dijanjikan berupa bisa bekerja dan sedang di data kebutuhan tenaga kerja di terminal pasir terpadu.

Adalagi bagi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) agar bisa membuka warung di dalam terminal pasir terpadu. Nantinya, yang bekerja atau yang berjualan adalah warga sekitar dengan skala prioritas warga paling dekat atau ring satu terminal pasir terpadu.

"Kita akan terus berkoordinasi dengan pihak desa dan masyarakat sebelum terminal pasir terpadu ini beroperasi secara penuh," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.