Hari Jadi Lumajang

Harjalu ke 767 Forkopimda Kenakan Baju Petinggi Lumajang Pertama

Penulis : lumajangsatu.com -
Harjalu ke 767 Forkopimda Kenakan Baju Petinggi Lumajang Pertama
Prosesi Harjalu sedang berlangsung, Bupati dan Wakil Bupati Lumajang mengenakan baju petinggi Lumajang pertama

Lumajang - Pemandangan berbeda terlihat pada Prosesi Hari Jadi Lumajang ke-767 Tahun 2022 kali ini. Bupati Lumajang, Thoriqul Haq dan Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati berserta para anggota Forkopimda Kabupaten Lumajang memakai Baju Khas Lumajangan versi penelitian dan kajian sejarah yang dilakukan oleh Tim UGM.

Pihaknya memakai baju khas Lumajang tersebut telah di kaji oleh para guru besar sejarah UGM dengan berbagai referensi dan rujukan diantaranya Becknopte Encyclopedie van Nederlandsch-Indie, koleksi National Archief Den Hag, dan Perpustakaan Universiteit Leiden. Ada juga beberapa referensi dokumentasi dari Arsip Nasional dan beberapa sumber ahli sejarah dari berbagai perguruan tinggi.

Cak Thoriq juga menerangkan bahwa baju dengan nuansa hitam tersebut nampak elegan dengan balutan manik-manik emas dibeberapa titik. Untuk pakaian pria yang dikenakan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq tidak dikancing namun mengenakan pakaian dalam warna putih, dilengkapi blangkon (penutup kepala) berwarna hitam serta jarik Lumajangan sebagai bawahan.

Sementara, untuk pakian wanita yang dikenakan Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati motifnya sedikit berbeda dengan pakaian pria, namun tidak lebih menambah kesan anggun kepada pemakainya.

Pakaian tersebut sebelumnya sudah digunakan oleh petinggi Lumajang terdahulu, R.M. Singowiguno tahun 1910 saat berfoto dengan keluarga dan para petinggi lainnya. Hal itu menjadi salah satu pertimbangan dipakainya pakaian Lumajang versi kajian Tim UGM sebagai Pakaian Khas Lumajang.

"Baju Khas Lumajang ini di gunakan oleh R.M. Singowiguno di depan Kepatihan Lumajang tahun 1910. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Pakaian Khas Lumajang dalam prosesi upacara merujuk pada pakaian R.M. Singowiguno, termasuk untuk prosesi HARJALU yang ke-767," pungkasnya (Ind/red).

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasienĀ  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.