Merah Mata Pute Tolang
Polisi : Kronologi Penganiyaan di Randuagung Bermotif Asmara
Randuagung - Viralnya video berdurasi kurang lebih 20 detik pertengkaran di pintu perlintasan Kereta Api di Kecamatan Randuagung menjadi perhatian publik setelah beredar luar di media sosial. Tragedi, Rabu (01/02/2023) diduga berlatar belakang asmara.
Informasi dihimpun di Mapolsek Randuagung dari keterangan korban dan warga. Berawal dari hubungan antara R dan S asal Desa Ranu Logong Kecamatan Randuagung yang mengalami keretakan rumah tangga 2 tahun silam. Pisah ranjang yang cukup lama dan belum ada surat sah cerai dari pengadilan Agama membuat status S terkatung katung dan seakan digantung statusnya.
S yang bekerja sebagai buruh pabrik kayu di kawasan Randuagung untuk mememuhi kebutuhan sehari-hari usai pisah ranjang dengan R. Kedua biduk rumah tanggal muda mudi ini tidak ada kejelasan.
Entah kenapa, saat S mencari makan bersama I asal Gedang Mas kepergok oleh R. Terlibat cek cok di Perlintasan Rel Kereta Api dan terjadi penganiayaan.
"Mungkin R cemburu pada I asal Gedang Emas membonceng S yang masih status sah istrinya meski pisah ranjang," kata Kapolsek Randuagung, AKP Darmantan pada lumajangsatu.com.
Peristiwa cek cok di jalan Raya Randuagung menjadi perhatian warga dan tidak berani memisah dikhawatirkan ikut campur persoalan orang. Namun, ada warga yang merekam peristiwa percek cokan yang berujung penganiayaan.
"Jadi 2 korban I dan S dirawat di Puskesmas dan dibawa pulang oleh keluaraganya," jelasnya.
Sementara itu R terduga pelaku penganiayaan melarikan diri dan belum didapatkan kabarnya. Polisi berharap R mempertanggung jawabkan perbuatannya. (har/har)
Editor : Redaksi