Jika Ada Dasar Hukumnya

Komisi C DPRD Sebut Tiang Internet Bisa Jadi Tambahan PAD Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Komisi C DPRD Sebut Tiang Internet Bisa Jadi Tambahan PAD Lumajang
Hadi Nur Kiswanto, Ketua Komisi C DPRD Lumajang

Lumajang - Seiring dengan kemajuan teknologi, maka banyak peluang bisnis yang bisa diciptakan. Tak terkecuali, bagi Pemerintah Daerah (Pemda) juga bisa mencipatkan peluang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dengan menarik retribusi pada bisnis-bisnis baru tersebut.

Hadi Nur Kiswanto, Ketua Komisi C DPRD Lumajang menyatakan, saat ini mulai marak bisnis internet lokal dan TV Kabel. Kemudian banyak tiang-tiang internet yang ada di pinggir jalan selain tiang Telkom dan PLN.

Maka, Pemkab bisa membuatkan dasar hukum berupa Peraturan Deerah (Perda) atau Peraturan Bupati (Perbup) agar tiang-tiang dipinggir jalan itu bisa dikenakan retribusi. Jika tiang-tiang yang berjumlah ribuan tersebut ada retribusi, maka potensi PAD akan bertambah.

"Sekarang kan muncul tiang-tiang internet lokal dan TV Kabel, dibuatkan saja aturannya agar bisa dikenakan retribusi," jelas Hadi, Minggu (12/02/2023).

Disamping aturan tentang retribusi, kiranya juga penting mengatur tentang pemasangan tiang agar tidak mengganggu keindahan kota. Saat ini, di pinggir jalan banyak sekali tiang-tiang yang ditancapkan berada di tanah negara atau tanah-tanah milik warga.

"Itu juga perlu diatur, agar tidak merusak keindahan kota dan tidak menimbulkan konflik dikemudian harinya," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Masjid Pilar Peradaban Islam

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebangkitan intelektual, sosial, dan politik. Masjid-masjid besar seperti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Qarawiyyin di Maroko telah menjadi saksi bagaimana Islam membangun masyarakat yang berbudaya tinggi, berbasis ilmu pengetahuan, serta penuh nilai-nilai kemanusiaan. Masjid bukan hanya simbol spiritualitas, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Lalu, bagaimana masjid di masa kini dapat tetap berperan sebagai pilar peradaban dalam dinamika masyarakat modern?