Agar Pajak Terbayar Pas

Pemkab Lumajang Berencana Bangun Jembatan Timbang Pasir

Penulis : lumajangsatu.com -
Pemkab Lumajang Berencana Bangun Jembatan Timbang Pasir
Terminal induk pasir di Kecamatan Sumbersuko-Lumajang

Lumajang - Pemerintah Kabupaten Lumajang akan terus menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2023 dari sektor pajak pasir. Salah satunya dengan rencana akan membuat timbangan pasir agar pajak yang dibayarkan benar-benar reel sesuai dengan pasir yang dijual.

Plt. Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) Lumajang, Endhi Setyo Arifianto mengatakan, pihaknya dapat masukan dari Forkopimda untuk membuat timbangan pasir. Namun, saran tersebut belum bisa direalisasikan secara cepat, pasalnya pada APBD tahun 2023 belum ada alokasi pengadaan jembatan timbang pasir.

"Bisa jadi kita akan ajukan pengadaan timbangan pasir pada perubahan APBD tahun 2023," jelas Endhi kepada Lumajangsatu.com, Senin (27/02/2023).

Teknisnya jika timbangan pasir terealisasi, setiap truk pengangkut pasir akan ditimbang. Asumsinya, satu dump truck akan membawa satu surat keterangan asal barang (SKAB) dengan berat muatan 5 ton. Jika nanti saat truk ditimbang beratnya 5 ton, maka akan langsung boleh jalan.

Namun, jika saat ditimbang dump truk hanya membawa 1 SKAB, namun beratnya sampai 10 ton, maka sisanya akan dimasukan dalam tagihan hutang pemilik tambang. "Maka 1 SKAB akan kita ambil dan kekurangannya 1 SKAB lagi dimasukan dalam piutang penambang," paparnya.

Pemerintah Kabupaten Lumajang juga menaikkan harga pasir dari 20 ribu perton menjadi 28 ribu perton. Tentunya, harga per-SKAB juga naik menjadi 35 ribu rupiah atau naik 10 ribu dari sebelumnya. Rencana timbangan pasir, menaikkan harga pasir, merupakan bagian dari upaya memenuhi target PAD pasir 2023 yang mencapai 40 miliar lebih.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Masjid Pilar Peradaban Islam

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebangkitan intelektual, sosial, dan politik. Masjid-masjid besar seperti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Qarawiyyin di Maroko telah menjadi saksi bagaimana Islam membangun masyarakat yang berbudaya tinggi, berbasis ilmu pengetahuan, serta penuh nilai-nilai kemanusiaan. Masjid bukan hanya simbol spiritualitas, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Lalu, bagaimana masjid di masa kini dapat tetap berperan sebagai pilar peradaban dalam dinamika masyarakat modern?